Viral Perut Bocah Jember Membesar Dipenuhi Cacing, Pakar Kesehatan Ungkap Penyebab dan Pencegahannya

Viral Perut Bocah di Jember Membesar Akibat Penuh Cacing, Pakar UM Surabaya Beberkan Penyebab dan Cara Cegahnya

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Eko Darmoko
Kompas.com/Dokumentasi RSD dr Soebandi Jember
CACING DI PERUT -Perut anak di Jember yang dipenuhi cacing hingga tak bisa BAB selama seminggu. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sebuah video mengejutkan baru-baru ini viral di media sosial, menampilkan bocah 3 tahun asal Jember mengalami perut membesar hingga sulit buang air besar.

Setelah diperiksa, perut si anak ternyata dipenuhi cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

Kasus ini sontak menarik perhatian publik dan para pakar kesehatan.

Vella Rohmayani, pakar parasitologi sekaligus Dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, menjelaskan bahwa cacing gelang termasuk ke dalam golongan Soil Transmitted Helminth (STH), yakni jenis parasit yang menular melalui tanah.

“Cacing gelang atau Ascaris lumbricoides merupakan salah satu jenis Nematoda usus yang paling sering menginfeksi manusia."

"Parasit ini dapat menyebar melalui tanah yang telah terkontaminasi telur atau larva cacing,” ujar Vella kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: Heboh Ada Cacing Hidup di Tubuh Balita, Hingga Buat Perut Membesar Seminggu Tak BAB Akhirnya Dibedah

Ia menjelaskan bahwa infeksi bisa terjadi ketika seseorang menyentuh tanah yang terkontaminasi dan tidak mencuci tangan sebelum makan, atau tanpa sengaja menelan telur cacing melalui makanan dan minuman yang tidak bersih.

Selain itu, kebiasaan tidak memakai alas kaki juga bisa menjadi celah bagi cacing untuk masuk ke tubuh.

“Cacing bisa menembus kulit, terutama di bagian kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah."

"Itulah sebabnya kebiasaan menggunakan alas kaki sangat penting,” jelasnya.

Anak-anak disebut sebagai kelompok paling rentan karena sering bermain di tanah, di pasir, tanpa alas kaki, dan kadang lupa mencuci tangan.

Apalagi mereka cenderung belum paham pentingnya kebersihan. Ini membuat mereka lebih mudah terinfeksi.

Ia mengingatkan bahwa infeksi kecacingan tidak boleh dianggap sepele.

Jika dibiarkan, bisa menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi, bahkan mengganggu pertumbuhan anak.

“Infeksi ini memang jarang menyebabkan kematian, tapi dampaknya bisa serius."

"Anak bisa kehilangan nafsu makan, menjadi lemah, dan mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya,” terangnya.

Vella menyarankan beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan sehari-hari.

Mulai dari menjaga kebersihan tangan, pastikan makanan yang dikonsumsi matang sempurna, bersihkan bahan makanan sebelum dimasak, dan biasakan anak memakai alas kaki.

"Orang tua juga perlu rutin memeriksakan kesehatan anak, terutama jika muncul gejala seperti perut membuncit, sering sakit perut, atau lesu,” pesannya.

Ia juga mengingatkan orang tua untuk lebih waspada terhadap masalah kesehatan lain yang sering dianggap remeh, seperti kutu rambut.

“Kalau anak sering menggaruk kepala, terlihat gelisah, bisa jadi itu tanda infeksi kutu rambut. Orang tua harus lebih jeli dan peka terhadap kebersihan anak secara menyeluruh,” ujarnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved