Harga

Respon Harga Kedelai Naik dengan Tenang, Pedagang di Pasar Klojen Malang Ambil Sikap Berbeda

Penjual tempe di kota Malang ada yang memilih bertahan tanpa menaikkan harga, namun ada juga yang mulai melakukan penyesuaian ukuran produk.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BENNI INDO
PEDAGANG TEMPE KLOJEN - Tono, pedagang tempe yang sudah lebih dari tujuh tahun berjualan di Pasar Klojen, mengaku belum menaikkan harga jual tempenya, Rabu (23/4/2025). Ia menambahkan, ukuran dan stok tempe yang dijualnya juga masih seperti biasa karena pasokan dari produsen belum terganggu. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kenaikan harga kedelai impor yang terjadi dalam dua pekan terakhir mulai dirasakan sejumlah pelaku usaha tempe di Kota Malang.

Meski begitu, respons para pedagang di Pasar Klojen tidak seragam.

Ada yang memilih bertahan tanpa menaikkan harga, namun ada juga yang mulai melakukan penyesuaian ukuran produk.

Tono, pedagang tempe yang sudah lebih dari tujuh tahun berjualan di Pasar Klojen, mengaku belum menaikkan harga jual tempenya.

Ia menambahkan, ukuran dan stok tempe yang dijualnya juga masih seperti biasa karena pasokan dari produsen belum terganggu.

“Sampai sekarang masih jual dengan harga normal, belum ada kenaikan. Saya juga belum terlalu terasa dampaknya,” ujar Tono, Selasa (23/4/2025). 

Menurut Tono, kenaikan harga tidak menjadi persoalan. Yang terpenting adalah pasokan kedelai aman.

Sejauh ini, ia tidak menemukan adanya kelangkaan kedelai di Kota Malang.

Di sisi lain, Tono juga tidak memperdulikan perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. 

Amerika merupakan eksportir kedelai sedangkan Tiongkok salah satu importir kedelai terbesar.

Pasca ada kebijakan tarif, ekspor kedelai dari Amerika Serikat mengalami penurunan. 

"Saya tidak paham perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Pokoknya pasokannya aman. Itu saja," katanya.

Berbeda dengan Tono, Mulyono, pedagang tempe lain di pasar yang sama, mulai menyiasati kenaikan harga kedelai dengan memperkecil ukuran tempe yang ia jual. 

“Daripada menaikkan harga dan bikin pelanggan lari, saya kecilkan ukurannya sedikit. Jadi masih bisa dijual di harga lama,” ujarnya.

Perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) membuat bahan baku utama tempe yakni kedelai melonjak drastis di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang, Selasa (22/4/2025).

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved