Impian Mbok Yem Mau Pensiun Jaga Warung di Puncak Lawu Sebelum Meninggal, Ingin Hidup Sama Cucunya

Terungkap impian Mbok Yem yang ternyata mau pensiun jaga warung di Puncak Gunung Lawu sebelum meninggal dunia. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews
MBOK YEM MENINGGAL - Sosok Mbok Yem pemilik warung di Puncak Gunung Lawu meninggal dunia. Impiannya ingin hidup bareng cucunya sebelum meninggal. 

Sebelum berjualan di puncak Lawu, Mbok Yem adalah penjual jamu yang gigih mencari bahan-bahan alami di lereng Gunung Lawu.

Syaiful mengungkapkan bahwa dulunya Mbok Yem hanya mencari tumbuhan jamu di hutan Gunung Lawu untuk dijual sebelum membuka warung. 

Ia pun sempat merasakan betapa beratnya pekerjaan Mbok Yem saat masih mencari tumbuhan jamu herbal di Hutan Gunung Lawu sebelum membuka warung di dekat puncak Gunung Lawu

Syaiful mengaku saat masih kelas 5 sempat menyusul Mbok Yem dan sempat bermalam di tengah hutan Gunung Lawu

"Kalau bermalam di Gunung Lawu dulu Mbok Yem tidurnya gali sisi bukit, gali tanah seperti di dalam galian biar hangat. Kalau di luar dingin sekali. Saya pernah ikut sekali saat kelas 5 SD," kata Syaiful.

Dalam dunia yang makin digital, Mbok Yem tetap menjadi simbol keaslian, kesederhanaan, dan kegigihan.

Ia dikenal banyak pendaki sebagai ibu, sahabat, bahkan penjaga spiritual Lawu. 

Cerita mistis hingga kisah haru kerap menghiasi perjalanan yang melibatkan Mbok Yem.

Pada 2023, ketika Gunung Lawu dilanda kebakaran hebat, Mbok Yem menolak turun.

Ia bertahan di warungnya sambil terus menyajikan makanan bagi pendaki yang terjebak.

Keberaniannya bukan tanpa risiko, tapi cintanya pada Lawu dan para pendaki lebih besar dari rasa takut.

Pada 23 April 2025, Mbok Yem menghembuskan napas terakhir di usia 82 tahun.

Ia meninggal di rumahnya setelah sempat dirawat karena pneumonia. Kabar duka ini menyebar cepat di media sosial, mengundang doa dan kenangan dari para pendaki se-Indonesia.

Tagar #SelamatJalanMbokYem sempat ramai di berbagai platform, mengiringi kepergian seorang tokoh yang dianggap bukan sekadar penjaja makanan di gunung, tetapi penjaga hati ribuan jiwa.

Warung Mbok Yem adalah saksi bisu dari ribuan pendaki yang menuliskan kisah perjuangan mereka. Kini, meski ia telah tiada, semangat dan cintanya akan terus hidup di setiap langkah yang menapaki jalur Lawu.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved