Bus Tim Persik Diserang

Manajemen Arema FC Kecewa pada Stakeholders : Kejadian di Luar Zona 4 Bukan Kewenangan Panpel !

Pihak keamanan diminta melakukan evaluasi. Sebab, kejadian tersebut berada di area luar Stadion Kanjuruhan yang menjadi konsen pihak keamanan

SURYAMALANG.COM/PURWANTO
KETAT - Sejumlah suporter tim sepakbola Arema FC, Aremania melewati screening sebelum masuk stadion saat laga lanjutan Liga 1 Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (11/5/2025). Manajemen Arema FC kecewa ketika kecolongan pelemparan bus Persik di luar stadion 

SURYAMALANG.COM, MALANG - MANAJEMEN Arema FC terang-terangan menyatakan kecewa pada Stakeholders pertandingan karena kecolongan peristiwa pelemparan bus Tim Persik pada Minggu (11/5/2025) malam.

Pihak Arema FC kecewa karena upaya mereka memperbaiki citra selama ini justru ternoda dengan peristiwa anarkis yang terjadi di luar kawasan stadion justru di laga resmi perdana kembali di staadion Kanjuruhan.

Arema FC pun kembali menerima stigma negatif setelah peristiwa pelemparan bus tim Persik Kediri.

Apalagi peristiwa itu terjadi di area yang merupakan area di luar kewenangan Panpel pertandingan.

"Kami kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," ujar Yusrinal Fitriandi, General Manager Arema FC, Senin (12/5/2025). 

"Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini," Ungkapnya.

Inal juga menyinggung hilangnya dukungan suporter selama tiga tahun terakhir dan ekspektasi tinggi yang diterima tim saat kembali bermain di Malang

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti," ujarnya.

Inal juga menyoroti pihak keamanan terkait standar pengamanan pertandingan. 

Dia meminta pihak keamanan untuk melakukan evaluasi.

Sebab, kejadian tersebut berada di area luar Stadion Kanjuruhan yang menjadi konsen pihak keamanan.

"Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi, tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC,"

"Laga kemarin itu level Renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya,"

"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan," bebernya.

Dari sisi produksi pertandingan, Inal mengatakan kalau dalam dua pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan menelan dana lebih dari Rp 1 Miliar.

Pertama ialah untuk Charity Games (laga persahabatan) dan pertandingan resmi Liga 1 menghadapi Persik Kediri.

Dana tersebut dibuat untuk melakukan berbagai peningkatan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (Renpam). 

"Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan Renpam,"

"Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini (Stadion Kanjuruhan)," katanya.


Manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul termasuk pelemparan bus tim tamu. 

"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus , entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah,"

"Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi,” tutur Yusrinal.

Dia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden pelemparan bus Persik Kediri

"Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri,"

"Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" ujar Yusrinal.

Atas kejadian ini manajemen Arema FC menyerukan perubahan dan introspeksi bagi semua pihak terkait. 

Arema FC juga menpertimbangkan terkait masa depan Singo Edan dalam sisa kompetisi Liga 1 musim ini, terutama mengenai kemungkinan tidak bermain di kandang sendiri.

"Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan,"

"Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved