Berita Viral

Marak Orderan Fiktif Serbu Driver Ojol Semarang, Bakso Rp 1 Juta dan Kopi Mahal, Penerima Mengelak

Marak orderan fiktif makanan serbu driver ojol Semarang, bakso Rp 1 juta, makanan cepat saji sampai kopi mahal, penerima mengelak merasa tidak pesan.

Instagram @lambe_turah/TikTok @baguskompor
ORDERAN FIKTIF - Postingan viral orderan fiktif makanan menimpa driver ojek online (ojol) Semarang dengan nominal beragam bahkan mencapai jutaan rupiah. Orderan fiktif makanan cepat saji (KIRI). Orderan fiktif bakso senilai Rp 1 juta (KIRI) diunggah oleh salah satu akun Instagram sejak Selasa (13/5/2025). 

'Perojolan terutama go food sedang tidak baik baik saja di Semarang. Banyak terkena orderan fiktif. Nama dan alamat sama sedangkan yang bersangkutan tidak merasa memesan,' tulis keterangan di unggahan.

Pengunggah menuliskan jika banyak rekan ojol yang mengalami hal serupa.

'Emm soalnya bnyak driver jadi korban bang,' tulis pengunggah.

Ojol di Medan

Di luar Kota Semarang, puncak peristiwa menghebohkan baru-baru ini terjadi di Medan, Sumatera Utara

Seorang driver ojol bernama Muhammad Yusuf Ansari (35) mendapat orderan fiktif yang titik antarnya adalah kuburan.

Lebih syok lagi, Yusuf baru sadar paket tersebut berisi jasad bayi dan nomor handphone pemesan sudah tidak aktif saat dihubungi. 

Kejadian ini membuat heboh warga di seputaran Jalan Bilal, Medan Timur, Sumatera Utara, Kamis (8/5/2025), sekira pukul 08.00 WIB.

Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir mengatakan, Yusuf menerima orderan dari customer bernama Rudi yang tertera di aplikasi. 

Baca juga: Cerita Yusuf Ojol Medan Kaget Buka Paket Ternyata Mayat Bayi, Ada Surat Serahkan ke Marbot Masjid

Orderan pengiriman barang itu berupa tas dan hendak diantar ke wanita bernama Putri.

"Si driver mendapat orderan dekat SPBU Simpang Jalan bilal yang akan diantar ke Jalan Ampera," ujar Agam, Kamis (8/5/2025). 

Setelah memberikan barang tersebut, customer langsung pergi meninggalkan lokasi dan driver ojol mulai menjalankan orderannya.

"Yang memberikan tas itu sepasang muda-mudi. Mereka langsung pergi naik angkot," ungkap Agam.

Setibanya di titik pengantaran, yakni kawasan perkuburan Jalan Bilal, driver melihat seorang perempuan.

Driver menyangka wanita tersebut penerima barang dan kemudian menyerahkan tas tersebut. Namun perempuan itu bingung karena merasa tidak memesan paket.

"Karena titiknya sesuai. Dikira driver perempuan itu penerimanya. Jadi karena perempuan itu merasa tidak ada memesan paket, keduanya bingung," terang Agam.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved