Berita Arema Hari Ini

Curhat Pentolan Suporter Persebaya Perusakan Bus Persik Kediri, Ironi Arema FC 'Semua Terdampak'

Curhat pentolan suporter Persebaya perusakan bus Persik Kediri jadi ironi bagi Arema FC akan Tragedi Kanjuruhan 'semua terdampak'

|
Instagram @aremafcofficial
BUS PERSIK KEDIRI - Postingan akun Instagram Arema FC mengunggah foto Stadion Kanjuruhan mengajak Aremania untuk datang menonton pertandingan dengan tertib dan aman pada Minggu (11/5/2025) sebelum perusakan bus Persik Kediri terjadi. 

Kini, Cak Conk menekankan hukuman sebatas denda atau larangan bermain saja tidak cukup untuk memberikan efek jera.

Cak Conk menuntut langkah lebih konkret dari Komite Disiplin PSSI dan PT LIB.

“Harus ada tindakan berani dari Komdis dan LIB. Jangan cuma denda atau larangan main di kandang. Lama-lama dianggap biasa" ungkapnya. 

"Coba lihat PSSI Jateng yang berani diskualifikasi PPSM Magelang dari Liga 4. Tegas, dan itu bisa jadi contoh,” kata pemilik Warkop Pitulikur di Surabaya itu. 

Baca juga: Daftar 15 Pemain Timnas Voli Putri Indonesia: Megawati dan Mediol Yoku Tampil di SEA V League 2025

Bagi Cak Conk, ini bukan hanya soal pertandingan, tetapi soal keamanan, solidaritas, dan nilai-nilai sportivitas yang harus dijaga bersama.

“Ya selama ini hanya sebatas materi berapa juga. Kan waktu tragedi Kanjuruhan hanya berapa juta gitu. Terus selanjutnya untuk menyadarkan mereka tidak ada" ujarnya. 

"Artinya apa homebase-nya tidak bisa di malang lagi, pindah lau tanpa penonton tapi perilakunya mengurangi suportivitas,” imbuh Cak Conk.

Selanjutnya, Cak Conk menyatakan perilaku suporter yang berujung insiden anarkistis terus menyulitkan iklim sepak bola nasional dan menimbulkan kebingungan antarsuporter.

“Karena masalah suporter Malang ini membingungkan semua. Seluruh suporter jadi terhukum gara-gara klub ini,” pungkasnya.

Manajemen Arema FC Merasa Selalu Dikambinghitamkan

Sementara pasca-pelemparan bus Persik Kediri, manajemen Arema FC merasa selalu dijadikan kambing hitam.

General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul, termasuk pelemparan bus itu.

Padahal sudah jelas lokasi kejadian berada di area luar stadion.

“Kami selalu menjadi bahan cercaan, seolah pelaku utama pelemparan bus, entah itu oknum, seseorang, atau kelompok yang merasa perilakunya gak salah" kata Yusrinal mengutip wearemania.net, Selasa, (13/05/2025).

"Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi,” ujarnya. 

Baca juga: Berita Arema FC Hari Ini Populer: Jadwal Laga di Kanjuruhan Belum Berubah, Karier Baru Joel Cornelli

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Inal itu juga menyoroti kinerja pihak keamanan. Khususnya terkait standar pengamanan pertandingan yang dijalankan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved