Inilah Daftar 5 Desa/Kelurahan di Kota Batu dengan Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi

SURYAMALANG.COM, BATU - Saat ini Kota Batu dan sekitarnya tengah memasuki musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Namun, nyatanya beberapa hari belakangan ini Kota Batu setiap hari nyaris selalu diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras.

Saat musim penghujan, penyakit yang banyak muncul di masyarakat ialah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Terkait kasus DBD di Kota Batu, dari data Dinas Kesehatan Kota Batu dari bulan Januari hingga April tahun 2025 ini, total ada sebanyak 66 kasus.

“Pada periode yang sama, jumlah kasus DBD tahun 2025 ini turun dibanding tahun lalu."

"Tahun 2024 lalu pada bula Januari hingga April ada sebanyak 189 kasus,” kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (18/5/2025).

Lima desa/kelurahan di Kota Batu yang paling banyak kasus DBD yakni Sisir 22 kasus, Temas 16 kasus, Ngaglik 15 kasus, Bumiaji 14 kasus, dan Pesanggrahan 9 kasus.

Meski mengalami penurunan jumlah kasus DBD, Susana mengimbau pada masyarakat agar tetap waspada dan mengantisipasi penyakit DBD dengan menerapkan PSN 3M Plus.

PSN 3M Plus ialah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang melibatkan tiga langkah utama: menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas.

“Kewaspadaan dan antisipasi terhadap DBD harus terus dilakukan. PSN 3M Plus dilakukan minimal satu kali dalam seminggu."

"Karena dengan PSN maka perkembang biakan nyamuk yang menularkan virus DBD dapat dikendalikan. 

PSN adalah cara paling efektif, aman dan murah untuk mengatasi DBD,” ujarnya.

“Kebersihan rumah dan lingkungan merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Mari sama-sama menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan 3M Plus,” tambahnya.

Selain itu Susan menambahkan, fogging merupakan alternatif terakhir, karena dampak residunya terhadap manusia juga besar. Sehingga Dinkes menganjurkan masyarakat untuk menerapkan PSN 3M Plus.