'Mana Ijazahnya?' Tawa Roy Suryo Polisi Tak Tunjukkan Dokumen Jokowi, Identik Belum Tentu Asli

'Mana ijazahnya?' tawa Roy Suryo polisi tidak tunjukkan dokumen S1 Jokowi, identik belum tentu asli, tidak ada jalur damai.

|
Youtube KOMPASTV/KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Pakar telematika, Roy Suryo (KIRI) saat tampil di KompasTV tayang Kamis, (22/5/2025). Konferensi pers (KANAN) hasil uji laboratorium forensik (labfor) Bareskrim Polri terhadap ijazah Sarjana Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025). Roy Suryo masih meragukan klaim polisi jika ijazah Jokowi asli. 

SURYAMALANG.COM, - Mantan politikus dan pakar telematika, Roy Suryo tertawa saat menanggapi hasil pernyataan polisi yang memastikan ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) asli. 

Roy Suryo masih meragukan hal tersebut sebab polisi tidak menunjukkan bukti fisik ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi.

Dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025), Bareskrim Polri hanya menunjukkan foto salinan ijazah Jokowi

Roy Suryo pun menyoroti cara Bareskrim Polri menyatakan keaslian ijazah Jokowi itu tanpa menunjukkan dokumen di hadapan publik.

Baca juga: Alasan Polisi Tidak Menunjukkan Ijazah Asli Jokowi Padahal Dinyatakan Asli, Hanya Menampilkan Foto

"Bareskrim kita apresiasi dulu ya mengikuti saran saya untuk menyampaikan tahap-tahapnya"  ujar Roy Suryo dalam tayangan berita di YouTube Kompas TV, Kamis (22/5/2025).

"Tapi kan baru disampaikan tahap-tahapnya, ada uji tinta uji kertas, hasilnya kan belum," lanjutnya. 

Roy Suryo menilai, ucapan Bareskrim menyatakan ijazah Jokowi identik dan otentik belum tentu asli.

"Jadi hanya mengidentifikasi ini sama dengan ini, yang diidentifikasi lainnya itu udah gold standard atau enggak? ini sudah diuji belum asli atau enggak" terangnya sambil tertawa.

"Jangan sampai kemudian yang ini sama produksinya, jadi diproduksi dulu yang sama kemudian dibandingkan ya sama aja," terangnya sambil tertawa.

Baca juga: Apes Kasmudjo Usai Ijazah Dinyatakan Asli, Dosen Jokowi Tetap Jalani Gugatan, Ada Cara Menghentikan

Roy Suryo menyayangkan, Bareskrim sudah menyampaikan begitu panjang penjelasan soal keaslian ijazahnya, tapi tak pernah ditunjukkan dokumen aslinya.

"Tadi udah panjang lebar jelasin, tapi mana ijazahnya? ijazahnya gak pernah ditampilkan jadi kita kayak diceritain dongeng aja tapi ijazahnya gak ada," katanya.

Tawa Roy Suryo tak terelak saat mendengar Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Sylvester Matutina tidak sepakat dengan argumennya soal ijazah Jokowi belum tentu asli.

"Bisa aja itu ditampilkan ulang atau idak, tapi kan itu kewenangan penyelidik kan memang udah mau distop SP3 mas Roy," kata Sylvester.

"Iya udah distop tapi ijazahnya enggak ada itu," timpal Roy Suryo.

Sudah Memprediksi

Sebelumnya, Roy Suryo bahkan mengaku telah menduga Bareskrim akan menyatakan ijazah Jokowi adalah asli atau identik.

Meski demikian, Roy Suryo tidak mempermasalahkan pengumuman dari polisi terkait ijazah Jokowi.

Menurut Roy Suryo, hasil akhir yang menentukan keaslian ijazah Jokowi adalah pengadilan.

"Jadi hasil Bareskrim, puslabfor ini bukan final, bukan merupakan hasil ujung. Karena hasil ujung di pengadilan, jadi hakim yang akan menentukan hasil ini seperti apa," tuturnya dikutip dari Youtube iNews TV, Kamis (22/5/2025).

Jokowi Tolak Damai

Di sisi lain, pihak Jokowi menutup pintu damai dan menolak mediasi yang diajukan oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya.
 
Jokowi menutup pintu damai terkait kasus tuduhan ijazah palsu terhadap dirinya yang dibuat oleh Roy Suryo dan sejumlah pihak lain.

Penolakan damai ini terjadi dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman Jokowi, Solo pada Kamis (15/5/2025) pukul 14.15 WIB.

Sebuah akun X @tham878 juga menyebut upaya Kagama untuk membuka ruang mediasi ditolak mentah-mentah oleh Jokowi

"Kagama Cirebon hari ini tiba-tiba datang ke rumah Pak Jokowi untuk mediasikan Roy Sukro dkk tapi ditolak Pak Jokowi,”  tulis akun tersebut.

“Sekarang nasib Roy Suryo dkk bagaikan telur diujung tanduk, merek tanpa malu minta mediasi lewat Kagama Cirebon,” lanjutnya.

“Pura-pura baik Kagama Cirebon, setahu gue masih satu geng dengan Roy Suryo dkk menyerang Pak Jokowi lewat isu ijazah palsu,” pungkas akun tersebut. 

Baca juga: Debat Pengacara Jokowi Vs Roy Suryo Soal Ijazah Palsu, Yakup Hasibuan Pertanyakaan Soal Keilmuaan

Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia membenarkan ada upaya mediasi dengan Jokowi.

Heru turut mengungkapkan hasil pertemuannya bersama empat perwakilan Kagama Cirebon dengan Jokowi yang berlangsung di Solo, Kamis (15/5/2025) sekitar pukul 14.15 WIB.

Heru menyebut, pertemuan berlangsung hangat dan diterima dengan baik oleh Jokowi.

Heru menegaskan, pihaknya menyampaikan tiga poin utama dalam audiensi tersebut, salah satunya terkait isu ijazah Jokowi.

"Alhamdulillah kita berlima diterima dengan baik. Materi yang kita sampaikan sesuai rencana semula," ujar Heru

Kata Heru, fokus pembahasan adalah upaya mediasi antara Jokowi dengan sejumlah pihak yang kerap mengkritisi keabsahan ijazah kepala negara, seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dr Tifa.

Di hadapan Jokowi, Heru menegaskan, ketiganya tidak memiliki niat untuk menyerang pribadi, melainkan mendorong transparansi berdasarkan pendekatan ilmiah.

“Mereka tidak punya niat apapun untuk menghina atau membuat kegaduhan dengan isu ijazah. Mereka tetap pada posisi saintifik,” terang Heru.

Baca juga: IJAZAH Jokowi Terbukti Asli Bukan Palsu, Bareskrim Polri: Tidak Ditemukan Adanya Tindak Pidana

Heru melanjutkan, Kagama Cirebon sudah mengupayakan jalur komunikasi untuk mempertemukan Jokowi dengan para alumni dan pihak terkait guna menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan dan dalam bingkai kealumnian.

Namun, Heru mengakui upaya mediasi menghadapi tantangan berat, terutama setelah Jokowi melaporkan sejumlah pihak ke Polda Metro Jaya.

"Pak Jokowi berkata, tidak mungkin menarik kembali proses hukum yang sedang dijalankan," ungkapnya.

Atas sikap tersebut, Heru menegaskan, pihaknya menghormati keputusan Jokowi untuk tetap melanjutkan proses hukum.

Meskipun Kagama Cirebon berharap penyelesaian dapat dilakukan secara damai dan kekeluargaan.

“Kami tetap konsisten mengupayakan mediasi, tapi pada akhirnya kami juga menghormati sikap Pak Jokowi,” kuncinya.

Kendati begitu, Kagama tetap berkomitmen mendorong dialog dan rekonsiliasi.

“Kami tetap berusaha membuka ruang komunikasi. Tapi kalau Pak Jokowi memilih proses hukum, itu hak beliau yang harus dihormati,” ujarnya.

(TribunSumsel.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved