Berkah Idul Adha bagi Peternak Sapi Padangan Tulungagung, Agus Menerima Pesanan 100 Ekor Sapi Kurban
Berkah Idul Adha bagi Peternak Sapi Padangan Tulungagung, Agus Menerima Pesanan 100 Ekor Sapi Kurban
Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Idul Adha menjadi momentum yang menggembirakan bagi Agus Prasetyo (37), salah satu peternak sapi pedaging di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.
Setidaknya Agus sudah menerima pesanan 100 ekor sapi pedaging dari berbagai wilayah.
Selain itu, salah satu sapi peliharaannya juga dibeli Presiden Prabowo, untuk dikurbankan di Kabupaten Tulungagung.
Desa Padangan, Kecamatan Ngantru selama ini memang menjadi sentra penggemukan sapi pedaging terkemuka di Tulungagung.
"Untuk tahun ini sudah ada pesanan sekitar 100 ekor sapi. Jumlah ini sebenarnya turun dibanding tahun lalu," ucap Agus kepada SURYAMALANG.COM.
Ia mengungkapkan, Idul Adha tahun lalu dirinya menerima pesanan 200 ekor sapi pedaging.
Sementara tahun ini Agus mengaku sedang fokus pada pengembangan kandang, sehingga sapi yang tersedia terbatas.
Setiap pesanan yang masuk belakangan, akan diberikan ke peternak lain.
"Kalau ada pesanan yang masuk belakangan, saya lempar ke teman-teman. Saya fokus pada 100 ekor pesanan itu," jelasnya.
Selain lokal Tulungagung, permintaan lokal Jawa Timur datang dari Jombang, Surabaya dan Sidoarjo.
Lalu di luar Jawa Timur, pesanan datang dari Boyolali, Bekasi, Bogor, Bandung dan Jakarta.
Sapi yang diminta rata-rata beratnya 600 Kg sampai 700 Kg.
"Untuk yang ke Surabaya, permintaannya 800 kilogram. Yang ke barat kebanyakan 600 sama 700 kilogram," tambahnya.
Agus mematok harga jual berdasarkan berat timbang.
Untuk sapi super dengan daging yang padat, dihargai Rp 60.000 per Kg berat timbang.
Sementara sapi standar dihargai Rp 57.000 per kilogram berat timbang.
Agus juga mempunyai koleksi sapi-sapi jumbo dengan berat di atas 1 ton.
Sapi-sapi ukuran raksasa ini kebanyakan dipesan oleh tokoh publik di Tulungagung dan sekitarnya.
Agus menyebut satu nama ulama muda yang sudah memesan 1 ekor sapi 1 ton lebih 200 Kg.
"Semua permintaan sudah siap semua. Tinggal nanti dikirim," tegasnya.
Setelah Idul Adha, maka kandang akan sepi karena banyak sapi yang terjual.
Agus mengaku selalu mencari sapi pedaging bakalan dari para peternak kecil.
Alasannya, supaya ada pemberdayaan di antara sesama peternak.
"Sebenarnya ada yang nawarin sapi dari peternak besar, sekali ambil terpenuhi semua."
"Tapi kasihan peternak kecil, biar sama-sama punya semangat untuk beternak sapi," katanya.
Lebih jauh, Agus bersyukur karena wabah Penyakit Mulut dan Kukuk (PMK) sudah teratasi.
Menurutnya, PMK memicu kerugian cukup signifikan di antara peternak sapi pedaging.
Ia menggambarkan, sapi dengan berat 1 ton setelah kena PMK beratnya menyusut menjadi 700 kg atau 800 Kg.
"Susut bisa mencapai 300 kg dikali harga jual, pedagang sudah rugi banyak. Bersyukur sekarang sudah teratasi," tandasnya.
Respons Dinas Pendidikan Soal 11 Kepala Sekolah Kota Batu Diperiksa Atas Dugaan Korupsi Chromebook |
![]() |
---|
Komplotan Copet dari Kota Malang Beraksi di Pesta Rakyat Surabaya, 6 Pelaku Diciduk, Ngembat 15 HP |
![]() |
---|
Hujan Deras dan Angin Kencang di Bondowoso Bikin 6 Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Kopassus Gadungan Asal Kromengan Malang Diciduk Polres Tulungagung, Jejak Kriminalnya Bikin Ngeri |
![]() |
---|
Jalan Kaki saat Pulang Ngaji, Gadis di Pulau Bawean Diseret ke Rumah Sepi, Dinodai Sampai Hamil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.