Cerita Juleha Atau Juru Sembelih Halal yang Rutin Menyembelih Hewan Kurban di Polres Malang

Cerita Juleha Atau Juru Sembelih Halal yang Rutin Menyembelih Hewan Kurban di Polres Malang

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
Polres Malang
JULEHA - Abdullah, Juru Sembelih Halal (Juleha), setiap tahun dipercaya untuk menyembelih hewan kurban di Polres Malang. Foto ini merupakan dokumentasi Hari Raya Idul Adha 2024. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Menjadi Juru Sembelih Halal (Juleha) hewan kurban merupakan agenda tahunan yang selalu dilakukan oleh Abdullah (40) warga Desa/Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.

Setiap Hari Raya Idul Adha, ia dipercaya untuk menyembelih hewan kurban di Polres Malang.

Abdullah bercerita, sudah belasan menjadi juleha. Keahliannya menjadi juru penyembelih hewan kurban ini ternyata turun dari ayahnya.

"Bapak saya dulu sering kirim sapi ke Jakarta. Selai itu, bapak juga juru sembelih hewan kurban."

"Sejak kecil saya sering ikut bapak kalau mau antar sapi atau sembelih," kata Abdullah.

Seiring berjalannya waktu, Abdullah di salah satu perguruan tinggi Malang. Secara bersamaan ia juga mengenyam pendidikan agama di pondok pesantren Malang.

Di pesantren inilah, Abdullah pertama kali mendapatkan ilmu menyembelih hewan kurban selain belajar dari ayahnya. Ia belajar cara menyembelih sapi dan kambing sesuai dengan syariat Islam.

"Waktu itu saya lama di pondok, di sana setiap hari raya kurban banyak sapi dan kambing yang harus disembelih. Sama orang pondok saya diajarin supaya bisa," jelasnya.

Dari sanalah, Abdullah mulai terjun sebagai juleha. Meskipun tidak memiliki sertifikat juleha, ia telah mahir menggunakan pisau tajam untuk menggores nadi hewan kurban.

Selanjutnya, Abdullah yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini diminta bantuan oleh Polres Malang untuk menyembelih hewan kurban. Saat itu pada tahun 2014.

"Dulu pas di polres masih awal-awal bapak saya yang menyembelih, karena bapak meninggal, sampai sekarang yang meneruskan," terangnya.

Setiap tahun, sedikitnya ada 10 sapi yang ia sembelih di Polres Malang, itu belum termasuk kambing. Karena jumlahnya cukup banyak, Abdullah pun mengajak kurang lebih 20 orang untuk membantunya.

Setiap sapi, ia membutuhkan waktu untuk menyembelih kurang lebih selama 10 menit. Mulai dari sapi diikat, dirobohkan, hingga disembeli sampai benar-benar mati.

"Untuk menguliti dan memotong dagingnya, ada 4-5 orang yang membantu sebelum didistribusikan ke mustahiq," tandasnya.

Tak hanya menyembelih, di sela-sela waktu Abdullah juga berbincang dengan dokter hewan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved