Tragedi Janggal Balita Hilang saat Diasuh Tetangga Ditemukan Tewas di Pintu Masjid, Ini Kronologinya

Tragedi janggal balita hilang saat diasuh tetangga ditemukan tewas di pintu masjid, dugaan pembunuhan menguat, keluarga tolak autopsi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Widad Ardina
KEMATIAN BALITA HILANG - Ayah Rafa Fauzan (KANAN) mendorong jenazah anaknya (1 tahun 11 bulan) ke dalam ambulans usai ditemukan meninggal dunia pada Jumat 13 Juni 2025. Pintu Masjid Jami Husnul Khatimah (KIRI) di Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Jumat (13/6/2025) yang jadi lokasi penemuan jenazah RF yang dilaporkan hilang. 

SURYAMALANG.COM, - Tragedi hilangnya balita bernama Rafa Fauzan (RF) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang berujung kematian terasa janggal. 

Kejanggalan itulah yang membuat polisi menduga kuat ada unsur pembunuhan dari kasus tersebut.

Rafa yang berusia 1 tahun 11 bulan hilang selama empat hari, namun tiba-tiba ditemukan tidak bernyawa di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran.

Masjid tersebut berjarak sekitar 3,5 km dari rumah korban di jalan RA Kartini, Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.

Baca juga: Lepas dari Pengawasan, Balita di Rejotangan Tulungagung Tewas Tersambar Kereta Api Gajayana

Rafa dilaporkan hilang dari rumahnya sejak Selasa (10/6/2026) siang dan baru ditemukan pada Jumat (13/6/2025) pagi. 

Korban adalah anak ketiga dari pasangan suami istri, Rasiwan, seorang ASN di Satpol PP, dan Hazni Fatziah, ASN di Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang. 

Hilang saat Diasuh Tetangga

Saat kejadian, Rafa alias RF diasuh oleh seorang tetangga bernama Riska di rumahnya, Gang Kapas. 

Menurut penuturan saksi, sebelum menghilang RF berada di dapur sementara Shellsi, anak dari pengasuh masuk ke kamar. 

Sekitar dua menit, ketika Shellsi keluar dari kamar, RF sudah tidak ada dan pintu belakang rumah ditemukan dalam keadaan terbuka. 

Pencarian kemudian dilakukan oleh keluarga dibantu oleh warga dan pihak kepolisian, namun hingga Kamis (12/6/2025) sore masih belum membuahkan hasil. 

Baca juga: Penyelamatan Heroik Balita Terjebak di Konveyor Bagasi Bandara, Petugas Lompat di saat yang Tepat

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu akhirnya mengerahkan dua ekor anjing pelacak (tim K-9) dari Polda Kalbar untuk membantu pencarian di sekitar lokasi hilangnya RF.

“Pencarian fokus di Jalan RA Kartini Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah,” ungkap Deddi, Kamis sore.

Deddi menjelaskan, tim K-9 telah menemukan aroma yang diduga berasal dari tubuh korban di satu titik yang tidak jauh dari rumah pengasuhnya. 

“Kedua anjing pelacak berhenti di lokasi yang sama. Saat ini, kami masih menganalisis hasil olah tempat kejadian perkara. Kami berharap ada titik terang dalam kasus ini,” tambahnya. 

Deddi juga menambahkan, hasil penciuman anjing pelacak akan dikembangkan lebih lanjut, termasuk penelusuran rekaman CCTV warga di sekitar lokasi. 

Tewas di Pintu Masjid

Pencarian RF berakhir tragis setelah tubuhnya ditemukan tidak bernyawa pada Jumat (13/6/2025) pagi di halaman depan pintu masjid yang terletak di Jalan Veteran Roban Singkawang.

“Lokasi penemuan korban adalah lokasi baru. Sedang kami telusuri dan selidiki jejak orang yang membawanya ke sana,” ujar Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu pada Jumat pagi. 

Meski telah ditemukan, lokasi jasad korban menimbulkan kecurigaan karena sangat jauh dari rumah. 

Baca juga: Balita di Situbondo Selamat dari Maut Setelah Bibirnya Digigit Ular Cobra

Penyidik Polres Singkawang saat ini telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pengasuh korban.

Pengasuh yang juga tetangga korban itu merupakan orang terakhir yang bersama korban sebelum dilaporkan hilang. 

“Kami juga berharap informasi masyarakat terkait dengan kejadian ini,” tambah Deddi. 

Keluarga Tolak Autopsi 

Pasca-ditemukan meninggal dunia, keluarga RF menyatakan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi. 

“Sudah dilakukan mediasi dengan keluarga. Mereka meyakini dan menerima bahwa jenazah itu adalah anak mereka,” kata Deddi.

Deddi menjelaskan pihak rumah sakit sempat menyarankan autopsi untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian, namun, keluarga menolak saran tersebut. 

“Pihak keluarga menolak autopsi karena telah mengikhlaskan kematian anaknya,” ujar Deddi. 

Baca juga: Ibu dan Anaknya Balita Jadi Korban Kecelakaan Maut Truk di Bululawang Malang, Motor Tergelincir

Meskipun menghormati keputusan keluarga, Deddi menegaskan penyelidikan tetap dilanjutkan untuk memastikan penyebab kematian korban. 

“Kami tidak menghentikan perkara ini meski tidak dilakukan autopsi. Penyelidikan tetap berjalan,” tegas Deddi. 

Sejumlah barang bukti yang ditemukan di tubuh jenazah juga telah diamankan dari lokasi kejadian, termasuk pakaian dan popok. 

Barang-barang tersebut akan dicocokkan dengan keterangan saksi, terutama mengenai pakaian terakhir yang dikenakan korban saat dinyatakan hilang. 

Dugaan Pembunuhan

Polisi menduga RF adalah korban pembunuhan dan disinyalir jenazah korban dipindahkan oleh pelaku ke halaman masjid.

“Kami menduga kuat bahwa jenazah sengaja dipindahkan dan dibuang di dekat halaman masjid oleh pelaku,” ungkap Deddi, Jumat (13/6/2025). 

Sedangkan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang bukti telah dikumpulkan.

Baca juga: Status Siska Amelia Ibu 3 Balita Tewas Terjebak Kebakaran Saat Pacaran,Bukan Janda Masih Punya Suami

Salah satu petunjuk penting yang diperoleh adalah pakaian yang dikenakan korban.

Baju tersebut dikonfirmasi sebagai pakaian terakhir yang dipakai RF saat dilaporkan hilang. 

“Bukti yang dianalisa berupa baju korban yang telah dicocokkan dengan keterangan saksi dan pengasuhnya. Memang benar, itu baju yang dikenakan korban saat terakhir terlihat,” ungkap AKP Deddi.

Selain pakaian, tim penyidik juga menemukan beberapa sidik jari di sekitar lokasi penemuan jasad.

Sidik jari tersebut saat ini sedang dalam proses identifikasi lebih lanjut. 

“Kami menemukan sidik jari di lokasi penemuan. Saat ini masih kami dalami untuk memastikan apakah ada keterkaitan dengan pelaku atau pihak lain,” lanjutnya.

Terkait kondisi jenazah, Deddi menyatakan hanya dilakukan pemeriksaan visum luar mengingat keluarga menolak autopsi. 

Baca juga: Balita Asal Wajak yang Alami Motor Delay Usai Dirawat RSUD Kanjuruhan, Keluarganya Butuh Perhatian

“Hasil dari tim dokter RSUD Abdul Aziz hanya menyampaikan bahwa jenazah telah melewati masa 1x24 jam, diperkirakan sudah meninggal selama kurang lebih tiga hari. Namun tanpa autopsi, penyebab dan waktu kematian belum dapat dipastikan,” ujar Deddi.

Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi yang terkait, termasuk saksi yang pertama kali menemukan jasad RF. 

Keterangan dari para saksi tersebut menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan untuk mengungkap misteri kematian balita laki-laki itu.

Polres Singkawang juga mengimbau masyarakat untuk turut serta membantu proses penyelidikan dengan melapor jika mengetahui informasi atau melihat hal mencurigakan di sekitar lokasi kejadian.

(Kompas.com/TribunPontianak.co.id)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved