Ibadah haji 2025

Kronologi 2 Jamaah Haji Bangkalan Meninggal Dunia di dalam Pesawat dalam Kurun Waktu 7 Menit

Hj Salimah Deman Sadih binti Deman (85), warga Kampung Burneh Barat dan Hj Mukatin Wakimin Samin binti Wakimin (67) meninggal dunia di dalam pesawat

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
BERPULANG USAI HAJI -: Hj Salimah Deman Sadih binti Deman (85), warga Kampung Burneh Barat, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan bersama rombongan jamaah haji kloter 29 ketika melaksanakan ibadah haji. Almarhumah menghembuskan nafas terakhir sekitar 30 menit pesawat akan mendarat di Bandara Juanda Surabaya, Jumat (20/6/2025) pada pukul 04.50 WIB 

H Adnan langsung merespon dengan meninggalkan kursi ibundanya menuju tempat duduk Hj Mukatin yang kondisinya sedang pingsan.

Mengetahui hal itu, ia memanggil dokter pendamping kloter 29 agar memberikan tindakan medis seperti bantuan peralatan pernafasan serta tindakan resusitasi jantung paru atau memompa bagian dada Hj Mukatin.

Namun tindakan itu tidak dapat membantu Hj Mutakin.

Mengetahui kondisi Hj Mutakin sudah meninggal dunia, H Adnan sekitar 7 menit kemudian kembali ke tempat duduk yang bersebelahan dengan ibundanya, Hj Salimah.

Perasaan was-was mulai menjalari nadi H Adnan ketika Hj Salimah tidak menjawab suara panggilannya.  

“Saya panggil-panggil, umik sudah tidak menjawab, biasanya menjawab ‘apa cong’. Saya panggil lagi dokter yang beri pelayanan di belakang, dokter sempat menangis."

"Umik saya dibantu oksigen masih bernafas, denyut nadi di layar masih tertera."

"Ketika pesawat mau mendarat 30 menit lagi, umik sudah tidak bernafas,” terang H Adnan dengan kedua mata tampak berkaca-kaca.

H Adnan menambahkan, almarhumah Hj Salimah mampu menjalankan semua prosesi ibadah haji karena tidak mempunyai riwayat penyakit.

Bahkan sekitar 6 jam sebelum naik pesawat atau di ruang tunggu, ia masih memberikan roti kepada ibunya dan Hj Mukatin.  

“Kalau buat saya, insya Allah umik saya meninggal dengan husnul khotimah, bagus itu. Tapi buat yang menunggu di sini, kan aturannya menunggu senang. Tidak tahunya berubah jadi duka, jadi gimana gitu, buat umik bagus,” pungkas H Adnan.  

Terpisah, menantu dari almarhumah Hj Mukatin, Solihin mengungkapkan, almarhumah sempat menelpon sebelum berangkat naik pesawat yang akan membawa rombongan kloter 29 kembali ke Indonesia.

“Setelah saya melaksanakan Shalat Subuh, saya mendapatkan kabar melalui telepon jika ibu meninggal. Informasi yang saya terima, ibu meninggal dunia satu jam sebelum pesawat mendarat. Sampai saat ini kami belum mengetahui penyebabnya,” singkat Solihin.

Informasi yang diterima dari tim medis pendamping kloter 29, Hj Mukatin diduga meninggal dunia setelah terjadi cardiac arrest atau terhentinya kinerja jantung secara mendadak.(edo/ahmad faisol)

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved