Perang Iran vs Israel

SIAP-siap Harga BBM Naik Efek Amerika Serang Iran, Harga Minyak Dunia Bisa Rp 2,1 Juta

Siap-siap harga bahan bakar minyak (BBM) naik secara tiba-tiba imbas efek domino dari Amerika Serikat menyerang 3 fasilitas nuklir Iran, Minggu.

Editor: iksan fauzi
Tribunnews/khaberni/tangkap layar
HARGA BBM BISA NAIK : - Foto udara di kawasan Haifa, lokasi kilang minyak Israel yang menjadi sasaran tudal Iran pda Minggu dini hari (15/6/2025). Harga minyak mentah diproyeksikan melonjak tajam, menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Foto kanan : Potret SPBU Pertamina untuk artikel harga BBM hari ini di seluruh Indonesia. SIAP-siap Harga BBM Naik Efek Amerika Serang Iran, Harga Minyak Dunia Bisa Rp 2,1 Juta 

Ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga diperkirakan akan memperburuk volatilitas di pasar global, terutama pada komoditas energi, emas, serta nilai tukar negara-negara berkembang.

Dalam konteks ini, pelaku pasar dan pemerintah di seluruh dunia kini menanti reaksi lanjutan dari Iran dan sekutu regionalnya.

Eskalasi lebih lanjut dapat memperparah gangguan pasokan minyak dari kawasan Teluk, yang menyumbang hampir sepertiga dari pasokan energi dunia.

Tak hanya minyak mentah, harga produk turunan seperti solar dan avtur juga meningkat pesat.

Di Eropa, harga jet fuel melonjak 45 persen, sementara harga solar naik 60 persen akibat kekhawatiran pasokan terganggu dari Timur Tengah.

Goldman Sachs menyatakan bahwa lonjakan harga energi ini berpotensi menambah tekanan inflasi global, terutama di negara-negara yang sangat bergantung pada impor energi seperti negara-negara Eropa dan Asia.

Snalis JP Morgan memperingatkan investor untuk waspada lantaran pasar akan tetap berfluktuasi dalam beberapa minggu kedepan.

Hal itu tergantung pada respons Iran dan arah kebijakan luar negeri AS serta sekutu-sekutunya.

Iran menyatakan perang lawan Amerika dan Israel

AS SERANG IRAN - Potret Donald Trump Presiden Amerika (KIRI), Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (TENGAH) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (KANAN). Pengamat hubungan internasinal memprediksi pergerakan Rusia, China dan Korea Utara usai serangan Amerika ke Iran.
AS SERANG IRAN - Potret Donald Trump Presiden Amerika (KIRI), Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (TENGAH) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (KANAN). Pengamat hubungan internasinal memprediksi pergerakan Rusia, China dan Korea Utara usai serangan Amerika ke Iran. (Kolase Tribunnews)

Sementara itu, pasca Ameriak serang Iran, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan perang. 

Pernyataan IRGC itu menandai eskalasi besar dari perang Iran Israel di Timur Tengah yang terjadi sejak Jumat (13/6/2025).

“Ini bukan lagi sekadar saling serang. Ini sudah masuk fase perang terbuka,” ujar seorang analis Timur Tengah kepada Euronews.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Israel langsung menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi. 

Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan pembatalan seluruh kegiatan pendidikan, acara publik, dan aktivitas kerja non-esensial.

Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa keterlibatan AS akan memicu konsekuensi besar. 

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu lalu mengatakan bahwa serangan terhadap negaranya “akan berakhir dengan kerugian yang tidak bisa diperbaiki” bagi AS.

Dengan serangan langsung ini, ancaman tersebut kini menjadi kenyataan. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved