Perang Iran vs Israel

Kebohongan Donald Trump Klaim Amerika Berhasil Bom Pangkalan Nuklir Iran, Citra Satelit Jadi Bukti

- Terungkap kebohongan Donald Trump soal klaim Amerika Serikat berhasil bom pangkalan nuklir Iran. Citra satelit menunjukkan hal beda.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews dan MAXAR TECHNILOGIE
KLAIM DONALD TRUMP - Presiden Amerika Serikat Donald Trump (KIRI) mengklaim telah berhasil bos pangkalan nuklir Iran. Namun, citra satelit (KANAN) menunjukkan hal beda. 

SURYAMALANG.COM - Terungkap kebohongan Donald Trump soal klaim Amerika Serikat berhasil bom pangkalan nuklir Iran

Citra satelit kawasan pangkalan nuklir Iran menajdi bukti jika serangan Amerika Serikat kemarin tidak berdampak besar. 

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim telah sukses besar menghancurkan program nuklir Iran melalui serangan udara skala besar ke tiga fasilitas utama: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Namun, citra satelit komersial terbaru justru menunjukkan kenyataan yang bertolak belakang.

Seperti dilansir laman NPR, sejumlah pakar independen membantah klaim sepihak Presiden Donald Trump, yang menyebut bahwa "ambisi nuklir Iran telah dihancurkan".

"Menurut analisis terbaru terhadap foto satelit, serangan itu bersifat tidak tuntas, bahkan gagal menyentuh stok uranium yang sudah diperkaya hingga level membahayakan.

"Jika semuanya berakhir di sini, maka ini adalah serangan yang sangat tidak tuntas," tegas Jeffrey Lewis, profesor dari Middlebury Institute of International Studies di Monterey, yang selama bertahun-tahun memantau program nuklir Iran.

Stok Uranium Masih Aman, Lokasi Belum Teridentifikasi

Baca juga: DAFTAR 5 Malapetaka Iran Tutup Selat Hormuz Imbas Serangan AS: Harga Minyak Dipastikan Melonjak

Pernyataan Lewis diperkuat oleh David Albright, Presiden Institute for Science and International Security (ISIS), yang menambahkan bahwa uranium 60 persen milik Iran kemungkinan besar telah dipindahkan sebelum serangan terjadi.

"Hari ini, Iran masih memiliki bahan itu dan kita tidak tahu di mana keberadaannya," ujar Albright.

 "Saya kira kita harus mengasumsikan bahwa jumlah signifikan dari uranium yang diperkaya itu masih ada, jadi ini belum berakhir."

TAK ADA RADIASI - Gambar fasilitas pengayaan nuklir Fordow, Iran yang diserang Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025). Iran menyatakan, tak ada kebocoran radiasi dampak dari serangan tersebut. Material pengayaan nuklir juga sudah diamankan lebih dulu sehingga serangan AS tidak akan membuat aktivitas pengayaan nuklir berhenti.
TAK ADA RADIASI - Gambar fasilitas pengayaan nuklir Fordow, Iran yang diserang Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025). Iran menyatakan, tak ada kebocoran radiasi dampak dari serangan tersebut. Material pengayaan nuklir juga sudah diamankan lebih dulu sehingga serangan AS tidak akan membuat aktivitas pengayaan nuklir berhenti. (khaberni/tangkap layar)

Menurut data IAEA (Badan Energi Atom Internasional), Iran memiliki lebih dari 400 kilogram uranium-235 dengan tingkat pengayaan 60 persen, cukup untuk membuat sekitar 10 bom nuklir jika disempurnakan hingga level senjata.

Truk dan Alat Berat Terekam H-3 Sebelum Serangan

Fakta lain yang memperkuat dugaan kegagalan operasi adalah temuan aktivitas mencurigakan di situs Fordowberdasarkan citra dari Maxar Technologies tanggal 19–20 Juni, hanya tiga hari sebelum pengeboman.

Foto satelit memperlihatkan barisan panjang truk dan alat berat yang tampaknya digunakan untuk menutup terowongan utama dan memindahkan muatan dari dalam fasilitas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved