Ricuh di Octagon IBCA MMA Porprov 2025

Banjir Protes di Cabor IBCA MMA, Pengcab Kabupaten Malang Buat Protes Resmi dan Tebar Ancaman

Setelah KONI Bangkalan dan Tim Kota Malang, kini giliran Kabupaten Malang yang notabene sebagai tuan rumah mengajukan protes resmi terkait penjurian

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/LULUUL ISNAINIYAH
OCTAGON - Pertandingan cabor IBCA MMA di GOR Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Pengcab Kabupaten Malang protes ke KONI atas hasil pertandingan 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ricuh di partai final Cabor IBCA MMA Kelas 56,7 Kg Nomor Standing Fight Putri pada Selasa (24/6/2025) rupanya bukan satu-satunya parati yang bermasalah di octagon di Pekan Olahraga Peovinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) 2025. 

Setelah KONI Bangkalan dan Tim Kota Malang, kini giliran Kabupaten Malang yang notabene sebagai tuan rumah mengajukan protes resmi terkait penjurian Cabor 

Pengurus cabang (Pengcab) Indonesia Beladiri Campuran Amatir (IBCA) Mixed Martial Arts (MMA) Kabupaten Malang protes terkait keputusan hasil pertandingan di Pekan Olahraga Peovinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) 2025. 

Protes tersebut disampaikan dalam bentuk surat keberatan kepada Ketua Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Jawa Timur dengan beberapa poin keberatan. 

Ketua IBCA MMA Kabupaten Malang, Nurcholis menyampaikan bahwa keputusan hasil pertandingan 33 kota/kabupaten itu tidak adil. 

"Kami selaku tuan rumah merasa keberatan atas hasil pertandingan IBCA MMA, apabila ini tidak ditindaklanjuti secara adil dan transparan kami tidak akan melanjutkan dukungan serta partisipasi kejuaraan ini," kata Nurcholis, Rabu (25/6/2025). 

Pihaknya juga menyampaikan tidak segan untuk menarik dukungan logistik dan fasilitas apabila surat keberatan tidak diindahkan oleh KONI Jatim. 

"Kami akan pertimbangan untuk menarik dukungan logistik dan fasilitas sebagai bentuk penolakan," tegasnya. 

Nurcholis membeberkan beberapa poin yang ada di dalam surat keberatan di antaranya atlet atas nama Nadiatus Silvia - kategori Standfight 15/17 tahun, kelas 56,7 kg. 

"Pada partai ke-137 berdasarkan teknik dan hasil tampilan skor pertandingan, atlet kami jelas unggul dan seharusnya dinyatakan menang. Namun kenyataannya, kemenangan tersebut dimanipulasi dan dibatalkan oleh Inspektur Pertandingan secara tidak berdasar. Bukti rekaman video menunjukkan dominasi teknik yang signifikan oleh atlet kami," bebernya.

Selanjutnya atlet atas nama Shabrina Amraini - kategori Standfight 15/17 tahun, kelas 52,2 kg.Pada partai ke-134, terjadi hal serupa.

Atlet menunjukkan keunggulan dari segi teknik dan peforma sepanjang pertandingan. 

Hasil rekaman video serta kesaksian beberapa official dan petugas keamanan yang turut menyaksikan jalannya pertandingan, memperkuat dugaan bahwa keputusan yang diambil bersifat manipulatif dan merugikan.

"Poin ketiga, berdasarkan dua kejadian di atas, kami menyatakan keberatan keras dan memohon adanya klarifikasi, peninjauan ulang hasil pertandingan, serta langkah tegas demi menjaga keadilan dan martabat atlet kami, yang telah berjuang secara sportif," urainya. 

"Untuk menjaga netralitas dan kondusifitas pertandingan, kami menuntut agar Saudara Tito selaku Inspektur Pertandingan dinonaktifkan dari perannya dalam kepanitiaan atau dalam posisi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan teknis," tukasnya.(isn)


SURYAMALANG.COM/LULUUL ISNAINIYAH


PERTANDINGAN: Pertandingan cabor IBCA MMA di GOR Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Pengcab Kabupaten Malang protes ke KONI atas hasil pertandingan.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved