Porprov 2025 Malang

Kronologi Kericuhan di Gelanggang Cabor MMA Porprov 2025, Ada yang Terobos Masuk Octagon

Kericuhan terjadi dalam laga partai final Cabor MMA Kelas 56,7 Kg Nomor Standing Fight Putri Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim, Selasa (25/6)

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA-Tangkapan Layar Video
AWAL RICUH - Sosok dua pria saat berusaha masuk Octagon yang akhirnya memicu keributan di dalam gelanggang pada partai final Cabor partai final Cabor MMA Kelas 56,7 Kg Nomor Standing Fight Putri yang mempertemukan Kabupaten Bangkalan dan tuan rumah Kota Malang di GOR Kanjuruhan pada Porprov IX Jatim, Selasa (24/6/2025) 

SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Kericuhan terjadi di arena cabang olahraga (cabor) IBCA MMA Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim di GOR Kanjuruhan, Kota Malang pada Selasa (25/6/2025). 

Kericuhan terjadi dalam laga partai final Cabor MMA Kelas 56,7 Kg Nomor Standing Fight Putri.

Pada ronde ketiga atau terakhir dalam memperebutkan medali emas yang mempertemukan atlet Kabupaten Bangkalan dan Kota Malang itu, sejumlah pria yang diduga sebagai pelatih serta ofisial tim malah memasuki gelanggang secara ilegal dan membuat keributan.

Situasi itu direspon tegas oleh Ketua KONI Bangkalan, Moch Fauzan Jakfar dengan melayangkan protes kepada KONI Jatim selaku Panitia Besar Porprov IX Jatim dengan Malang Raya sebagai tuan rumah.

Protes keras juga diajukan KONI Bangkalan kepada Dewan Hakim PB Porprov XI Jatim dengan harapan, pelaksanaan gelaran pertandingan berjalan adil sesuai aturan.

“Mereka masuk ke gelanggan, protes, mengintimidasi wasit dan juri bahkan mengajak gelut hingga picu kericuhan. "

"Sedangkan saat itu wasit belum mengumumkan siapa pemenangnya, wasit sempat memberi tanda tetapi bukan berakhirnya pertandingan karena belum diumumkan pemenangnya,” tegas Fauzan kepada Tribun Madura (Grup SURYAMALANG.COM) melalui sambungan selulernya, Selasa malam.

Aksi tidak fair dari ofisial dan tim tuan rumah ketika memasuki gelanggang hingga memicu terjadinya kericuhan di dalam gelanggang itu terekam kamera video ponsel penonton.

Dalam video yang dibagikan, tampak dua pria mengenakan kaos biru dan hijau mengawali masuk ke gelanggang dan diikuti sejumlah pria lain.

“Intimidasi itu menginjak marwah juri dan wasit, orang luar bebas masuk ke area gelanggan itu kan mengancam atlet,” terang Fauzan.

Ia menjelaskan, awalnya pihak kontingen IBCA MMA Kabupaten Bangkalan tidak merespon aksi tidak fair dari tim ofisial tuan rumah atas keributan di dalam gelanggang.

Pasalnya hingga keributan terjadi, pihak wasit belum mengumumkan siapa pemenang dalam partai final Cabor MMA Kelas 56,7 Kg Nomor Standing Fight Putri itu.

“Setelah ribut-ribut di dalam gelanggang, baru dilakukan pengumuman dan kita dikalahkan. Padahal justru kami yang menang, sebagaimana tertera pada layar. Di situlah kami protes karena menunjukkan ketidakprofesionalan wasit dan juri, termasuk panitia pelaksana,” jelas Fauzan.  

Wakil Bupati Bangkalan itu juga mempertanyakan pukulan atlet MMA tuan rumah pada menit-menit terakhir yang mengenai wajah atlet Bangkalan.

Bahkan ketika atlet Bangkalan memalingkan muka, atlet tuan rumah kembali melayangkan dua kali pukulan mengarah ke kepala bagian belakang.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved