Bolehkah Malam 1 Suro Berhubungan Suami Istri? Penjelasan Kemenag dan 4 Waktu yang Dilarang
Bolehkah malam 1 Suro berhubungan suami istri? simak penjelasan Kemenag sampai empat waktu yang benar-benar dilarang.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Jatuh pada hari Kamis (26/6/2025), bertepatan dengan malam Jumat Kliwon, malam 1 Suro menjadi perayaan terpenting bagi orang Jawa.
Peringatan tahun baru Jawa dimulai pada hari pertama bulan Sura di penanggalan Jawa sesuai dengan bulan pertama Muharram dalam kalender Hijriah.
Tidak sedikit masyarakat yang masih percaya dengan pantangan salah satunya boleh atau tidak berhubungan suami istri di malam 1 suro.
Hal ini mengingat 1 Suro adalah malam yang dianggap sakral dalam budaya Jawa dan diperingati dengan berbagai tradisi serta ritual spiritual.
Baca juga: DOA Malam 1 Suro Bahasa Jawa Lengkap dengan Doa Awal Tahun Latin Indonesia dan Arab
Banyak orang memanfaatkan malam 1 Suro untuk berzikir, berdoa, dan merenung.
Lantas bolehkah malam 1 Suro berhubungan suami istri?
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Arsad Hidayat menjelaskan pandangannya.
Arsad menyebut, tidak ada larangan dalam naskah keagamaan mengenai hubungan suami istri pada saat malam 1 Suro.
"Kalau terkait hubungan suami istri di malam awal tahun baru Islam atau awal Muharram atau malam 1 Suro, tidak ada satupun naskah keagamaan baik itu di Al-Quran maupun Hadist yang menyatakan larangan," terang Arsad ketika dihubungi, Selasa (24/6/2025).
Dengan kata lain, Arsad menegaskan boleh berhubungan saat malam 1 Muharram atau berhubungan saat malam 1 Suro menurut hukum Islam.
Waktu yang Diharamkan
Jika berkaitan dengan waktu, Arsad mengungkapkan, pada dasarnya terdapat empat waktu yang tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan suami istri.
1. Siang hari di bulan Ramadan
Di bulan Ramadan, yakni mulai terbit waktu fajar sampai dengan azan magrib adalah waktu yang tidak diperbolehkan melakukan hubungan suami istri.
Hal ini sebagaimana dikutip pada Surah Al Baqarah ayat 187, berikut kutipan arti dari surah tersebut.
'Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu.
Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.
Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa,' - Q.S Al Baqarah ayat 187
2. Iktikaf
Selain ketika berpuasa, berhubungan suami istri juga dilarang ketika sedang melakukan iktikaf.
"Hal ini juga tertera dalam Surah Al Baqarah ayat 187," jelas Arsad.
3. Saat perempuan haid
Saat perempuan sedang haid atau menstruasi, hubungan suami istri dilarang untuk dilakukan.
Hal itu tersampaikan dalam Surah Al-Baqarah ayat 222, berikut kutipannya.
'Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah suatu kotoran.”
Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid).
Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri, - Q.S Al-Baqarah ayat 222.
4. Saat ihram haji dan umrah
Ihram adalah keadaan spiritual yang ditandai dengan niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, dan juga dengan pakaian khusus serta larangan-larangan tertentu yang harus dipatuhi selama berada dalam keadaan tersebut.
Ketika sudah ihram, Arsad menjelaskan, berhubungan suami istri tidak diperbolehkan.
Baca juga: 9 Amalan Malam 1 Muharram 2025: Baca Doa Akhir dan Awal Tahun, Zikir hingga Puasa
Hal itu tercantum dalam Surah Al Baqarah ayat 197. Berikut kutipannya.
'(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.
Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafa?, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji.
Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat,' - Q.S Al Baqarah ayat 197.
Kepercayaan Masyarakat Jawa
Dalam perspektif masyarakat Jawa, malam 1 Suro dianggap sebagai waktu yang sakral dan penuh makna spiritual.
Adapun salah satu kepercayaan yang berkembang adalah larangan untuk keluar rumah pada malam tersebut.
Masyarakat percaya, keluar rumah tanpa tujuan yang jelas pada malam 1 Suro dapat membawa kesialan dan mendatangkan hal-hal buruk.
Lantas, benarkah demikian?
Budayawan sekaligus dosen Program Studi Ilmu Sejarah di UNS Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto, mengatakan, kepercayaan pada malam 1 Suro tidak boleh keluar rumah sebenarnya berasal dari tradisi masyarakat pedesaan di masa lalu.
Pada masa itu, beredar mitos pada malam 1 Suro, Kanjeng Ratu Kidul mengutus para prajuritnya untuk berkunjung ke keraton, sehingga masyarakat dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dimitoskan bahwa pada malam 1 Suro itu Kanjeng Ratu Kidul sedang mengutus prajuritnya untuk berkunjung ke keraton," ujarnya Selasa (24/6/2025).
"Dalam perjalanannya itu, daerah yang dilewatinya akan merasakan aura seperti suara deru angin yang kencang" jelas Tundjung.
"Sehingga agar tidak terkena aura yang negatif karena ada makhluk halus yang lewat maka disyaratkan agar tinggal di dalam rumah saja," sambungnya.
Baca juga: Grebeg Suro di Makam Mbah Semboedjo-Abdi Dalem Ki Ageng Gribik, Warga Lesanpuro Gelar Tahlilan
Tundjung menjelaskan, di Jawa, lewatnya mahkluk halus itu dikiaskan dengan istilah lampor.
Menurut kepercayaan, munculnya lampor terjadi saat pergantian Tahun Baru Jawa dan Islam.
Oleh karena itulah kemudian muncul larangan atau pepali yang menganjurkan agar masyarakat Jawa tidak keluar rumah pada waktu tersebut, yakni pada malam 1 Suro.
"Itu tentu sebuah mitos. Tetapi substansinya dalam mitos itu ada nilai yaitu dalam memaknai pergantian tahun dilakukan dengan cara berdiam diri sembari melakukan doa kepada Yang Maha Kuasa," jelas Tundjung.
Mitos malam 1 Suro
Tundjung menjelaskan, banyaknya mitos di malam 1 Suro dapat dikatakan sebagai bentuk pemuliaan bulan, yang di dalamnya terdapat hari Asyura.
Ini ditandai dengan peristiwa besar yang diciptakan oleh Tuhan sebagai bukti kekuasaan-Nya.
"Misalnya, di bulan Suro banyak kejadian seperti diselamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari Firaun," ucap Tundjung.
"Ada juga peristiwa besar lain seperti hari di mana Nabi Yunus diselamatkan dari perut ikan," tambahnya.
Menurut Tundjung, ketika Sultan Agung melihat adanya peristiwa-peristiwa besar di bulan Muharam tersebut, ia kemudian menggabungkan kalender Jawa dan Hijriah.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjadikan momen tersebut sebagai pengingat bagi orang Jawa akan kebesaran dan kekuasaan Sang Maha Pencipta.
"Maka agar tuntunan itu lestari, satu-satunya dibungkus melalui mitos-mitos di seputar malam 1 Suro," kata Tundjung.
"Intinya semua mitos dalam bentuk kepercayaan maupun ritual terkait 1 Suro itu esensinya adalah harmonisasi dalam tata kehidupan semesta ini," pungkasnya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
bolehkah malam 1 Suro berhubungan suami istri
malam 1 Suro berhubungan suami istri
berhubungan suami istri
malam 1 Suro
1 Suro
malam satu Suro
malam satu Suro 2025
suryamalang
Terlihat Sejak Awal Azizah Salsha Ngaku Tak Mau Nikah Muda Anti Diatur-atur Ayah Bantah Perjodohan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025, Hujan-Berawan Dingin 16-17°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Alasan Rekrut Agusti Ardiansyah, 2 Sosok Pengganti Achmad Maulana |
![]() |
---|
WEJANGAN Andre Rosiade ke Pratama Arhan Sebelum Sang Mantu Gugat Cerai Azizah Salsha |
![]() |
---|
6 Rekomendasi Kuliner Legendaris Sekitar Kayutangan Malang yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.