Peran Widodo Saat Masa Kampanye Jokowi Maju Gubernur DKI, Bantah Sudah Cetak Ulang Ijazah Jokowi

Terungkap peran Widodo saat masa kampanye Jokowi maju Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 silam. Bantah jadi otak utama pembuatan ijazah Jokowi.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribun Jambi
IJAZAH JOKOWI - Pria bernama Widodo (KIRI) dituding menjadi salah satu aktor utama di balik pembuatan ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo atau Jokowi (KANAN) yang diklaim palsu. Widodo bantah sudah jadi otak pembuatan ijazah Jokowi. Ia menjelaskan perannya saat masa kampanye Jokowi maju Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 silam. 

SURYAMALANG.COM - Terungkap peran Widodo saat masa kampanye Jokowi maju Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 silam. 

Sebelumnya, Widodo dituduh sebagai sosok yang sudah mencetak ulang ijazah Jokowi di Pasar Pramuka saat mau maju pilihan Gubernur DKI Jakarta

Bahkan saat isu ijazah Jokowi palsu ini banyak disorot, sosok Widodo disebutkan hilang secara misterius. 

Lama bungkam, akhirnya Widodo muncul dan menyangkal semua tuduhan kepadanya soal ijazah palsu Jokowi

Jokowi juga menjelaskan peran dirinya saat masa kampanye Jokowi maju untuk Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. 

Widodo adalah eks anggota tim pendukung Jokowi. Dia mengaku sudah mengenal Jokowi selama puluhan tahun. 

“Saya kenal Pak Jokowi dalam profesional pekerjaan,” ujar Widodo dalam acara Rakyat Bersuara di iNews, Selasa malam, (1/7/2025).

“Jadi, 2001 sebelum [Jokowi] jadi wali kota,” kata pria berkacamata itu.

Widodo mengaku pernah membantu perusahaan Jokowi.

Adapun dalam hal dukungan politik, dia mengaku terakhir membantu Jokowi pada tahun 2014 ketika pemilu.

Baca juga: Viral Sepasang Kekasih Terciduk Sedang Berbuat Enak-enak di Musala GOR Lembupeteng Tulungagung

Kronologi pembuatan ijazah Jokowi menurut Beathor

Awalnya Beathor mengaku mendapat informasi dari Eko Sulistyo, mantan KPUD Solo dan mantan anggota Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menurut Beathor, Eko dan Widodo adalah mantan tim Solo.

“Dalam penjelasannya Mas Eko, pada 2005 Jokowi memakai dua [gelar], doktorandus dan insinyur . Yang problem bagi kita, yang doktorandus dari kampus mana, yang insinyur dari kampus mana,” kata Beathor dalam acara yang sama.

Beathor mengklaim sejak tahun 1985 hingga 2005 Jokowi tidak pernah datang ke kampus UGM, bertemu dengan kawan-kawannya, dan lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved