Akses Vital di Banyuwangi dan Jember, Wagub Emil Upayakan Jalur Gumitir Tak Ditutup Total 2 Bulan
Jalur Vital Penghubung Banyuwangi-Jember, Wagub Emil Upayakan Jalur Gumitir Tak Ditutup Total Dua Bulan
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, berupaya berkomunikasi dengan Balai Besar Pelaksaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa-Bali terkait rencana perbaikan Jalur Gumitir.
Pemprov Jatim mengupayakan agar Jalur Gumitir tidak sampai ditutup total selama dua bulan.
Terutama karena jalur tersebut masuk dalam jalur vital penghubung utama Jember dengan Banyuwangi.
“Kami masih meminta BBPJN Jawa Bali untuk melihat apakah bisa dilakukan managemen lalu lintas."
"Lebih lama memang pengerjaannya tapi tidak harus ditutup total,” tegas Emil Dardak saat diwawancarai SURYAMALANG.COM di Gedung Negara Grahadi, Selasa (8/7/2025).
Sebagaimana ramai diberitakan, BBPJN Jawa-Bali akan melakukan perbaikan di Jalur Gumitir.
Rencananya proyek preservasi jalan dan jembatan ini akan dilakukan mulai tanggal 24 Juli 2025.
Menurut rencana pengerjaan akan dilakukan selama dua bulan dan akan menutup total Jalur Gumitir.
Proyek ini dilakukan demi alasan keselamatan karena lebar jalan yang sempit dan pekerjaan yang membutuhkan alat berat.
Hal ini sempat memunculkan penolakan dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Pemkab setempat mengaku keberatan jika jalur utama penguhubung daerah Banyuwangi dengan Jember itu ditutup karena menjadi akses vital bagi masyarakat.
“Kalau ditutup dua bulan, itu jalur yang sangat vital bagi masyarakat dari Jember ke Banyuwangi, terutama yang dari Kalibaru."
"Oleh karena itu Pemkab Banyuwangi menyampaikan kekhawatirannya kalau ditutup total."
"Makanya kita sedang coba cari opsi solusi agar tidak sampai tutup total,” imbuh Emil
Tak hanya berkoordinasi dengan BBPJN, namun Pemprov Jatim ditegaskan mantan Bupati Trenggalek ini, juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian PU terkait jalur Gumitir.
Agar opsi manajemen lalin bisa dipertimbangkan. Sebab jalan ini cukup vital penopang arus logistik, berdampak besar pada ekonomi daerah dan juga menjadi akses pariwisata yang strategis.
“Kita sudah berkomunikasi juga dengan Kementerian PU, karena ini kan ranahnya sana."
"Namun kita berupaya mencari opsi dan solusi terbaik sebagai upaya ekonomi tetap berjalan namun keamanan dari pengguna jalan juga menjadi prioritas,” pungkas Emil.
Warga Perumahan di Jember Mendadak Kompak Jual Rumah, Jengkel karena Terisolir |
![]() |
---|
BEDA Situasi Arema FC dan Persib Bandung Jelang Duel Sama-sama Berat, Marcos Tanpa 4 Pemain Kunci |
![]() |
---|
7 Berkas PPPK Paruh Waktu 2025 Untuk Melamar di Kemenag Batas Waktu sampai 22 September |
![]() |
---|
Inilah 14 Desa di Kabupaten Nias Barat Sumatera Utara Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,1 M |
![]() |
---|
Hari 'Keramat' Reshuffle Kabinet Jokowi dan Prabowo, Gibran Tak Terlihat Keberadaannya Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.