KMP Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali

Jenazah Mengapung di Perairan Sembulungan, Jadi Lokasi Temuan Banyak Korban Kapal Tenggelam

Lokasi penemuan jenazah sekitar 35 km atau kira-kira 18 nautical miles dari lokasi kapal tenggelam di titik ditemukannya korban Daniar

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Ditpolairud Polda Jatim/Polres Banyuwangi
EVAKUASI - Proses Evaluasi jenazah yang ditemukan pada pencarian hari ketujuh KMP Tunu Pratama Jaya, Selasa (8/7/2025). Satu korban dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (8/7/2025) dini hari dan satu korban melalui Pantai Boom 

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI  - Penemuan jenazah yang diduga korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya tercatat berada di kawasn yang sama dalam dua hari terakhir.

Terbaru, dua jenazah ditemukan di perairan Selat Tanjung Anjir, dekat Pantai Sembulungan, Kabupaten Banyuwangi pada pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, Selasa (8/7/2025).

Sebelumnya, di sekitaran lokasi yang sama juga ditemukan korban lain.

Kondisi korban yang ditemukan semua dalam kondisi terapung.

Lokasi penemuan jenazah sekitar 35 km atau kira-kira 18 nautical miles dari lokasi kapal tenggelam

Lokasi tersebut juga menjadi titik ditemukannya jenazah korban meninggal kedelapan yang telah diidentifikasi sebagai Daniar Nadif Inzaqi (21), warga Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Dua jenazah yang ditemukan di waktu dan koordinat berbeda itu telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Blambangan untuk diidentifikasi.

Direktur Polisi Perairan dan Udara Polda Jatim Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menjelaskan, dua jenazah ditemukan masing-masing pukul 01.42 dan 05.30 WIB.

Dua jenazah ditemukan oleh nelayan yang berbeda.

Jenazah yang pertama ditemukan dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Muncar sebelum diangkut ke RSUD.

Sementara jenazah yang ditemukan kedua dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat di Pantai Boom untuk diantar ke RSUD.

"Kondisi rata-rata jenazah mengambang ke atas air dengan kondisi badan terlungkup mengarah ke bawah," kata Arman.

Kedua jenazah tersebut saat ini tengah diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jatim bersama tim forensik RSUD Blambangan.

Terkait penemuan jenazah sekitar pada pukul 01.24 WIB, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, korban ditemukan oleh nelayan kapal gardan dalam kondisi mengambang di laut .

"Jenazah kemudian dievakuasi ke atas kapal nelayan dan dipindahkan ke speed boat untuk dibawa menuju daratan," kata Rama, yang ikut datang meninjau proses evakuasi di Muncar.

Oleh speed boat, jenazah diangkut ke Pelabuhan Perikanan Muncar dan tiba sekitar pukul 03.30 WIB. Jenazah langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan di lokasi dan dibawa ke RSUD Blambangan menaiki ambulans.

"Korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim," tambah Kapolres.

Hasil pengamatan awal menunjukkan, jenazah berjenis kelamin laki-laki.

Jenazah juga ditemukan di area pencarian aktif yang merupakan fokus penyisiran tim SAR gabungan pada pencarian H+5.

"Pencarian terhadap korban lainnya masih terus dilakukan intensif oleh tim gabungan, baik oleh SRU darat, laut, dan udara," tutur dia.

Sekadar informasi, sebanyak 38 korban KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan. Rinciannya, 30 korban selamat dan 8 korban meninggal teridentifikasi.

Sementara dua jenazah diduga KMP Tunu Pratama Jaya masih diidentifikasi di RSUD Blambangan. 

 

Area Pencarian Korban

Tim SAR Gabung akan melakukan memperluas pencarian di sisi selatan lokasi tempat duga Kapal Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada hari pencarian keenam, Selasa (8/7/2025).

Hal tersebut dilakukan karena para korban kecelakan kapal tersebut paling banyak ditemukan nelayan di lokasi itu.

"Kami tetap fokus melakukan pencarian permukaan pada sektor selatan sampai dengan radius 20 sampai ke selatan, kurang lebih antara 25 sampai 30 nautical mile," kata Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno saat jumpa pers di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Menurutnya, kalau cuaca normal dan bagus untuk penginderaan udara, maka frekuensi pencarian SRU (Search Rescue Unit)  laut akan dikurangi,

"Namun tetap melakukan surveillance udara, seperti yang kemarin dilakukan menemukan property life jacket ataupun mungkin korban yang terapung," ucap Eko.

Namun, katanya, alut SRU laut tetap melakukan fokus pencarian pada sektor selatan, bahkan juga akan dibantu oleh masyarakat nelayan.

"Kami menggerakkan komponen nasional, yaitu masyarakat nelayan yang sudah dilakukan oleh SRU darat dalam hal ini polres kodim dan jajarannya," katanya.

Eko mengatakan, Polres dan Kodim Banyuwangi telah meminta masyarakat nelayan, jika menemukan susuatu yang mengapung di Selat Bali agar dikabarkan ke Tim SAR.

"Manakala dalam perjalanan ke laut menemukan objek benda terapung diduga korban, agar menginfokan dan melaporkan kepada kami," paparnya.

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved