Berita Viral
DALIH Kakek & Nenek Gugat Cucunya Soal Tanah di Indramayu, Cuma Mau Mantunya Pindah Jika Nikah Lagi
Terungkap dalih kakek dan nenek gugat cucunya soal tanah di Indramayu ternyata tak ada masalah dengan cucunya, Zaki Fasa Idan (12).
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Terungkap dalih kakek dan nenek gugat cucunya soal tanah di Indramayu ternyata tak ada masalah dengan cucunya, Zaki Fasa Idan (12).
Satu yang menjadi sorotan adalah kondisi menantunya setelah ditinggal meninggal sang suami.
Kakek dan nenek di Indramayu ini hanya minta mantunya pindah dari rumah jika menikah lagi.
Kakek dan nenek di Indramayu ini pun tak masalah jika dua cucunya tetap tinggal di rumah tersebut karena memang cucunya.
Namun, jika ibu mereka memutuskan untuk menikah lagi mereka meminta menantunya pindah.
Tapi tidak ada kesepakatan hingga akhirnya kasusunya sampai ada gugatan pengadilan.
Sebagai informasi, rumah yang berdiri di tanah yang disengketakan itu memang bersertifikat milik kakek dan nenek.
Alasan Gugatan Pengadilan
Zaki Fasa Idan, bocah 12 tahun asal Indramayu, mendadak menjadi sorotan publik setelah digugat ke pengadilan oleh kakek dan nenek kandungnya sendiri.
Gugatan tersebut berkaitan dengan sengketa rumah peninggalan almarhum ayah Zaki yang saat ini ditempati oleh Zaki bersama ibu dan kakaknya.
Saat ini, Zaki tinggal bersama ibunya, Rastiah (37), dan kakaknya, Heryatno (20), di sebuah rumah sederhana yang terletak di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Pasangan kakek dan nenek tersebut, Kadi dan Nardi, warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kini menjadi perbincangan publik di media sosial. Mereka menggugat menantu mereka, Rastiah, serta dua cucunya, Zaki dan Heryatno, yang menempati rumah peninggalan mendiang anak mereka.
Diketahui, anak dari pasangan Kadi dan Nardi telah meninggal dunia.
Gugatan tersebut berkaitan dengan rumah peninggalan almarhum yang berlokasi di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Misri Puspitasari Ngaku Kerasukan Arwah Brigadir Nurhadi, Ceritakan Nama Pelaku dan Cara Pembunuhan
Banyak netizen mempertanyakan alasan mereka turut menggugat cucunya yang masih berusia belasan tahun.
Menanggapi hal itu, kuasa hukum Kadi dan Narti, Ade Firmansyah Ramadhan, menjelaskan bahwa kliennya tidak sejahat seperti yang dipikirkan oleh publik.
Ia menegaskan bahwa Kadi dan Nardi sebenarnya tidak ingin membawa permasalahan ini ke ranah pengadilan, apalagi karena menyangkut cucu-cucu mereka.
Namun, menurutnya, cucu pertama mereka menantang bahwa jika ingin rumah tersebut dikosongkan, maka harus ada surat dari pengadilan terlebih dahulu.
"Ini berarti kan mereka yang minta digugat," ujar Ade di kantor LBH Dharma Bakti Indramayu, Selasa (8/7/2025), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
"Padahal sebenarnya, dari pihak kakek dan nenek sendiri tidak mau melaporkan ke polisi atau ke pengadilan, karena ini cucunya sendiri," imbuhnya.
Ade menyampaikan bahwa kliennya saat ini merasa tertekan secara batin. Mereka juga merasa malu dengan kabar yang beredar saat ini.
"Mereka merasa malu, karena kesalahannya itu seperti apa? Karena yang minta digugat itu cucu pertamanya, bukan mereka," ujarnya.
Cuma Ingin Menantunya Pindah Jika Nikah Lagi
Ade menceritakan, perkara ini awalnya mencuat usai meninggalnya ayah dari Zaki.
Dari situ muncul kekhawatiran ibu mereka akan menikah lagi dan tinggal di rumah tersebut.
Hingga akhirnya kakek dan nenek ini memberikan syarat kepada ibu mereka jika akan menikah lagi harus meninggalkan rumah tersebut.
Rupanya, hal ini justru menjadi awal ketegangan keluarga tersebut.
Mediasi pun dilakukan berulang kali untuk mendamaikan.
Pada saat itu, Heryatno sepakat bakal mengosongkan rumah yang mereka tinggali dan menandatangi surat pernyataan pada 18 Maret 2025.
Kakek nenek ini juga tak enak hati, mereka menyiapkan uang kompensasi sebesar Rp100 juta, tapi nominalnya tak disetujui cucu pertamanya.
Kata Ade, cucu pertamanya tersebut meminta kompensasi harus Rp350 juta.
Masih diceritakan Ade, hubungan kakek dan cucu ini sebenarnya sangat baik.
Baca juga: Keluarga Tak Percaya Brigadir Nurhadi Pesta Bareng Cewek di Villa, Dibantah Tapi Ada Bukti Video
Meski statusnya sebagai ayah tiri dari Suparto yang merupakan ayah kedua cucu tersebut, tapi Kadi sangat menyayangi keluarga kecil mereka.
Kadi bahkan selalu mendukung Suparto dari segi apapun, termasuk dalam membangun usaha.
Tidak hanya itu, Kadi dan Narti bahkan juga sempat merawat anak Suparto, Heryatno, saat masih kecil.
Di sisi lain, diceritakan Ade, kakek nenek ini sebenarnya juga tidak punya rumah milik.
Rumah yang mereka tempati sekarang berdiri di atas tanah PU yang bisa digusur kapan saja.
Satu-satunya tanah yang mereka miliki adalah yang sekarang disengketakan.
Kakek nenek ini juga awalnya tidak mempermasalahkan jika cucu-cucunya tinggal di sana, asalkan ibu mereka harus pindah jika memutuskan nikah lagi.
"Kalau untuk Heryatno dan Zaki, sebenarnya tidak masalah tinggal di sana, itu cucu mereka sendiri," ujar dia.
Tanah Sertifikat Milik Kadi dan Narti
Kuasa hukum Kadi dan Narti lainnya, Saprudin menambahkan, tanah yang disengketakan ini memiliki luas 162 meter persegi.
Tanah tersebut milik Kadi dan Narti sesuai dengan Sertifkat Hak Milik (SHM) nomor 402 dengan nama Kadi dan Narti.
Saprudin menyampaikan, tanah ini dibeli oleh kliennya tahun 2008 seharga Rp50 juta, murni uang mereka.
"Dibeli tahun 2008, sertifikat jadi 2010 pakai nama dia sendiri," ujar dia.
Tanah ini lalu diizinkan oleh Kadi untuk ditempati anaknya Suparto dan keluarganya.
Di sana, almarhum Suparto membangun rumah dan membuka usaha ikan bakar.
"Dan dalam membangun rumah itu, kakek nenek ini juga ikut andil seperti untuk jendela, dan lain-lain, namanya juga orang tua," ujar dia.
Baca juga: Brigadir Nurhadi Goda Teman Kencan Ipda Haris, Kenapa Misri Cewek Bayaran Kompol Yogi Tersangka?
Ade kembali menambahkan, jika memang kakek nenek ini tega terhadap cucu-cucunya sendiri, mungkin keduanya sudah melakukan niat jahat sejak awal.
Misalkan sertifikat tanah dijual atau digadaikan secara langsung, agar mereka terusir dari rumah tersebut.
"Tapi kan tidak, mereka lakukan karena ini cucu mereka sendiri, kakek nenek ini sayang sama cucu mereka," pungkas Ade.
Penjelasan Cucu Pertama

Pantauan Tribun Cirebon, rumah yang digugat tersebut berada di Blok Wanasari Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Lokasinya pun strategis karena berada persis di depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong.
Di rumah tersebut, Zaki tinggal bersama keluarga kecil mereka selama kurang lebih 15 tahun terakhir.
Selain tempat tinggal, di rumah ini, mereka juga membuka usaha nasi campur dan bakar ikan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari.
"Makanya kalau pergi bukan cuma tempat tinggal, tapi usaha untuk kebutuhan sehari-hari juga hilang," ujar kakak dari Zaki, Heryatno, kepada Tribun Cirebon, Senin (7/7/2025).
Heryatno menyampaikan, rumah tersebut memiliki luas 162 meter persegi.
Bangunannya dibangun sendiri oleh orang tua mereka.
Termasuk pengurukan tanah juga dilakukan oleh orang tuanya karena lahan tersebut dahulunya adalah sebagian empang.
Sedangkan untuk sertifikat tanahnya, disampaikan Heryatno, memang di sana tertulis atas nama sang kakek dan nenek.
Hal ini dikarenakan ketika pembelian tanah dahulu, kakek dan neneknya menyumbang lebih banyak.
Dari total harga tanah Rp35 juta pada sekitar tahun 2008 lalu, kakek neneknya menyumbang Rp23 juta, sedangkan orang tuanya hanya Rp 12 juta saja.
Di sisi lain, disampaikan Heryatno, saat ayahnya masih hidup, orang tuanya juga sudah mengutarakan niat ingin mengganti uang pembelian tanah dari kakek neneknya dahulu.
Namun, ditolak oleh kakeknya, dengan alasan hubungan keluarga antara anak dan orang tua.
Kakeknya bahkan menyuruh orang tuanya untuk membangun rumah di atas tanah tersebut.
"Katanya enggak usah diganti, karena kakek saya cuma bisa ngasih tanah saja, tapi bangunan rumahnya disuruh bangun sendiri," ujar dia.
Diketahui rumah tersebut terdiri dari 4 ruangan kamar, kamar mandi, dapur.
Di bagian depannya ada warung nasi campur dan tempat bakar ikan.
Rumah ini menjadi satu-satunya harapan keluarga kecil ini dalam mencari nafkah.
Heryatno sendiri mengaku tak habis pikir dengan gugatan yang dilayangkan oleh sang kakek.
Alasan pastinya, ia juga tak mengetahui sampai kakek mereka tega melayangkan gugatan tersebut.
Adapun, polemik ini, lanjut dia, muncul setelah sang ayah meninggal dunia di tahun 2023 lalu.
"Sebelumnya padahal enggak ada masalah apapun," ujar dia.
(SURYAMALANG.COM/TRIBUNJABAR.COM)
dalih kakek dan nenek gugat cucunya
kakek nenek gugat cucu
Zaki Fasa Idan
Heryatno
Kadi
Narti
Indramayu
suryamalang
Peringatan Arief Camra Sifat Kejam Musrika Merasa Teraniaya Tertekan Setelah Usir Ibunya: Itu Bohong |
![]() |
---|
Tampang Musrika Hardik dan Dorong Ibunya yang Lemah Dibawa Griya Lansia Malang Terlantar di Jalan |
![]() |
---|
MOTIF Sebenarnya Serma Dian Tega Tusuk Istrinya Astri Gustina Pakai Sangkur |
![]() |
---|
Happy Ending KDMP Pucangan Tuban dan PT Perekonomian Sunan Drajat, Islah dan Kembali Bekerjasama |
![]() |
---|
Fakta Sebenarnya Kabar Pemerintah Bakal Pungut Pajak Amplop Kondangan, Ditjen Pajak Buka Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.