Aryanto Bongkar Cara Bohong Roy Suryo Teliti Ijazah Jokowi, Begini Logika yang Benar: Waras Enggak!

Aryanto bongkar cara bohong Roy Suryo teliti ijazah Jokowi hingga mengelabuhi masyarakat, tunjukkan logika yang benar: waras enggak!

|
TRIBUN NEWS / HERUDIN/KOMPASTV
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi-KANAN) memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala Kepolisian Daerah dan Kepala Kejaksaan Tinggi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7/2016). Roy Suryo dalam tayangan KOMPASTV Senin (14/7/2025). Penasihat ahli Kapolri Bidang Hukum, Inspektur Jenderal Pol (Purn) Aryanto Sutadi menjelaskan logika pembuktian ijazah oleh Roy Suryo yang disebutnya penuh kebohongan.  

"Gelar yang pertama itu menampungi itu bukti-bukti, yang kedua, pendalaman dengan mendatangkan saksi dari UGM dan UI yang netral" ungkapnya. 

"Dari situlah saya melihat bahwa kebohongan selama ini yang ditebarkan oleh mereka itu terbuka," ujar Aryanto.

Aryanto mencontohkan, Rismon Sianipar mengatakan skripsi Jokowi tidak benar, karena tidak ada lembaran pengesahan.

"Apa keterangan daripada UGM? pak yang seperti itu, yang ijazah seperti Pak Jokowi itu 50 persen kayak gitu, pak. Karena apa? dulu mereka itu ngetik sendiri-sendiri" tuturnya. 

"Jadi yang seperti Pak Jokowi enggak ada lembar pengesahan dan sebagainya itu, ada 50 persen," kata Aryanto.

Baca juga: Apa itu ELA? Teknologi Canggih Dipakai Roy Suryo Analisis Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu: Not Match

Contoh kedua kata Aryanto, Roy Suryo mempersoalkan nama sejumlah pihak di ijazah dimana ditulis SU semestinya SOE.

"Jawaban UGM, ternyata itu terjadi karena pada waktu itu, doktor itu diterima tahun ini, kemudian pengukuhannya baru tahun belakang" urainya. 

"Jadi yang mempunyai si jasa ada tulisannya Soe sama Su itu wajar Pak, itu bukan kejanggalan," kata Aryanto.

Intinya, Aryanto menyimpulkan, selama ini apa yang dikatakan Roy Suryo dan Rismon adalah kebohongan yang mereka tutup-tutupi.

"Jadi intinya ya, apa yang disampaikan kemarin di gelar perkara itu betul-betul saya melihat itu kebohongan dan selama ini yang ditutup-tutupi oleh Pak Roy untuk menyesatkan rakyat" terangnya. 

"Sehingga sekarang rakyat banyak terpengaruh," kata Aryanto.

Bukti Tidak Berbobot

Aryanto menjelaskan, dalam gelar perkara khusus juga akan menampung bukti-bukti baru yang belum dimasukkan.

"Saya sudah menasehatkan pada dua pihak bawa bukti-bukti yang selengkapnya. Dua-dua datang memang bawa saksi ahli" kata Aryanto. 

"Saksi yang dibawa, pak Roy sama pak Rismon, yang dibawa ke situ bukan bukti penelitian dia yang katanya pakai teknik itu dan sebagainya tapi cuman ngomong seperti yang di sini ya," ungkapnya.

"Saya sudah menduga ini pasti ya enggak akan berbobot buktinya," lanjut Aryanto.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved