Diplomat Tewas Kepala Terlilit Lakban

Fakta-Fakta Baru Penyebab Diplomat Arya Daru Tewas, Kompolnas Mengklaim Sudah Ada Tititk Terang

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam mengklaim mendapatkan fakta baru dari hasil penelusuran atas kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.

Editor: iksan fauzi
Instagram @indonesiainpenang
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Foto ini diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Fakta-fakta baru diplomat Arya Daru Pangayunan tewas di kamar kos, Kompolnas telusuri pekerjaan masa lalu hingga keluarga. 

SURYAMALANG.COM | JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam mengklaim pihaknya mendapatkan fakta baru dari hasil penelusuran atas kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan.

Diplomat muda Arya Daru Pangayunan sebelumnya telah diberitakan meninggal dunia dalam kondisi kepala terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat.

Temuan fakta-fakta tersebut setelah Kompolnas mendapatkan informasi dan sedang melakukan penelusuran dari latar belakang pekerjaan Arya Daru di waktu-waktu sebelumnya, hubungan dengan lingkungan tinggal, barang-barang bukti hingga hubungan dengan keluarga. 

Kendati demikian, Choirul Anam tidak menjelaskan secara rinci temuan-temuan tersebut kepada awak media.

Choirul Anam mengklaim telah mendapat informasi baru dari kepolisian dan sedang ditelusurinya.

"Yang tak kalah penting, kami juga diberi informasi yang sifatnya baru dan belum ada di perdebatan umum dan harus kami telusuri, perdalam nantinya dengan cek TKP, termasuk dengan Polda Metro Jaya," beber Choirul Anam dalam keterangannya disadur SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Minggu (20/7/2025) malam.

Apa informasi yang telah didapatkan Kompolnas?

Choirul Anam mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi baru seputar kegiatan korban baik di hari H atau hari-hari sebelum diplomat Arya Daru itu tewas.

Lalu latar belakang dari berbagai aktivitas Arya Daru pas hari kematiannya

"Kita tarik ke belakang, ke waktu-waktu yang penting dan kita temukan sesuatu yang baru di situ. Ini semakin lama semakin jelas," klaim Choirul Anam.

Selain itu, Choirul juga mengatakan pihaknya sedang memperdalam temuan polisi tehadap barang-barang di lokasi tewasnya Arya Daru Panguyan. 

"Kami mendalami barang-barang yang terkait peristiwa tersebut bagaimana barang itu, bagaimana relasi barang itu atas peristiwa itu kami dalami," ucap Anam.

Tak hanya itu, Kompolnas juga mencoba mencari tahu latar belakang Arya Daru Pangayunan ke pihak keluarganya. 

Hal ini penting untuk mengungkap penyebab diplomat Arya Daru Pangayunan itu tewas.

"Yang ketiga juga background atau latar belakang almarhum bagaimana aktivitas sehari-hari, pekerjaannya, dan secara interaksi almarhum ini secara pribadi dengan pribadi di lingkungan yang ada," ujar Anam.

Arya Daru Pangayunan dtemukan dalam kondisi tewas kepala terlilit lakban kuning pada Selasa (8/7/2025) pagi. 

Arya Daru menyewa kos di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain kepala  terlilit lakban, tubuhnya juga tertutup selimut dan berbaring di atas kasur. 

KEMATIAN DIPLOMAT KEMLU - Penjaga kos celingukan mengecek kamar Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Meta Ayu Puspitantri (KANAN) istri Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Alasan Ayu tiga kali minta penjaga kos cek kamar swami terjawab.
KEMATIAN DIPLOMAT KEMLU - Penjaga kos celingukan mengecek kamar Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Meta Ayu Puspitantri (KANAN) istri Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Alasan Ayu tiga kali minta penjaga kos cek kamar swami terjawab. (Instagram @ddaru_chee/DOK. Istimewa via Kompas.com)

3 kasus mirip

Sebelum Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya, kasus serupa juga terjadi di Banten, Thailand dan Amerika. 

Berikut beberapa kasus yang sama korban tewas dalam kondisi kepala terlakban:

1. Tewasnya Seorang Anak di Banten

Kasus seorang anak berinisial APH (5 tahun) yang mayatnya ditemukan dengan wajah dilakban terjadi di Banten tahun 2024 lalu.

Mayat anak itu ditemukan di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis 19 September 2024.

Polisi berhasil mengungkap kasus ini dengan menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan.

Pelaku penculikan dan pembunuhan balita APH ternyata berjumlah lima orang. 

Kelima terduga pelaku itu saling mengenal satu sama lain atau merupakan keluarga.

Terkait motif pelaku menculik dan membunuh korban, polisi menduga terkait utang piutang.

Diketahui, ibu balita APH adalah penjual barang-barang yang bisa diutang.

Sebelum kejadian, keluarga korban juga sempat mendapat teror dan ancaman penculikan dan pembunuhan dari orang yang tidak dikenal.

Berdasarkan hasil autopsi dan pemeriksaan forensik, pihak kepolisian mengungkap alasan pelaku melilit wajah korban dengan lakban berwarna hitam agar telinga maupun mulut tidak berbau.

2. Tewasnya Seorang Remaja di Thailand

Kasus serupa juga terjadi di Thailand pada November 2020 lalu menimpa remaja 15 tahun di Nonthaburi (dekat Bangkok).

Melansir nationthailand.com, korban ditemukan tewas di kamarnya dengan wajah dan kepala dililit lakban.

Namun polisi percaya remaja itu tewas akibat menghilangkan nyawanya sendiri, tanpa tanda kekerasan pihak lain.

Menurut polisi, korban membungkus kepalanya sendiri dengan lakban hingga menutupi seluruh area wajah.

Tidak ada luka, dan lakban serta gulungan isolasi ditemukan di dekat jasadnya.

3. Tewasnya Dua Pria di Amerika

Jurnal forensik dari New York melaporkan dua pria (47 dan 52 tahun) tewas akibat asfiksia karena hidung dan mulut ditutup lakban.

Salah satunya memiliki gangguan mental dan yang lainnya depresi berat.

Investigasi menyimpulkan ini adalah tindakan menghilangkan nyawa sendiri. 

(Tribunnews.com/Tribunnews.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved