Diplomat Tewas Kepala Terlilit Lakban

SIAPA Vara Sosok Wanita di Kasus Kematian Arya Daru? Polisi Cuma Bilang Ini Soal Hubungan Keduanya

Pertanyaan siapa Vara sosok wanita yang muncul di kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan banyak dicari warganet. Sempat terekam CCTV berdua.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Dokumen Pribadi Arya Dayu Pangayunan
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Potret Arya Daru diplomat muda Kemenlu RI yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya. KIni, muncul nama Vara sosok wanita di kasus kematian Arya Daru. 

SURYAMALANG.COM - Pertanyaan siapa Vara sosok wanita yang muncul di kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan banyak dicari warganet. 

Meski kini polisi sudah menyimpulkan jika kematian Arya Daru adalah aksi ingin mengakhiri hidup tanpa ada keterlibatan orang lain. 

Muncul nama Vara yang disorot di kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Arya Daru Pangayunan.

Sebelum Arya ditemukan tewas, Vara terekam kamera pengawas (CCTV) sempat ikut menemani Arya belanja ke toko pakaian di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025) mulai pukul 17.52 WIB sampai 18.07 WIB. Selain mereka berdua, ada pula sosok pria bernama Dion.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra pun angkat bicara terkait sosok Vara.

Wira menuturkan bahwa pihaknya telah memeriksa Vara dan Dion dalam kasus kematian Arya Daru

"Kami pastikan (Vara) sudah diperiksa," ujar Wira, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

Namun, ia enggan membeberkan sejauh mana hubungan antara Arya Daru dan Vara.

"Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu masalah privasi," tutur Wira. 

Baca juga: Politisi Partai Demokrat Minta Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli ke Publik, Stop Isu Soal Orang Besar

Barang bukti

Polda Metro Jaya memamerkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan selama proses penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning.

Di atas meja yang ditutup kain putih di Aula Satya Haprabu, Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), jelang pelaksanaan jumpa pers yang dijadwalkan pukul 14.30 WIB, barang bukti ini ditampilkan.

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, barang bukti yang ditampilkan antara lain satu celana biru, satu unit MacBook Air A1466, satu laptop merek Dell, satu unit digital video recorder (DVR) merek Hikvision serta satu bundel lakban kuning.

Baca juga: Kabar Sofian Effendi Mantan Rektor UGM yang Sebut Ijazah Jokowi Palsu Banyak Didatangi Polisi

Ada pula satu kotak cokelat yang di atas kotak itu terdapat daftar barang bukti berisi satu plastik bening dari koper merah, satu gelas kaca, satu gulungan lakban kuning, satu plastik, dan satu kantong plastik (kresek) bening.

Polisi juga memperlihatkan satu paket barang bukti yang dibungkus plastik putih berisi perlengkapan mandi seperti body wash, foaming wash, salep Solon Daily, dan sunblock.

Ditemukan dalam plastik putih lainnya beberapa bungkus bekas makanan yang di dalamnya terdapat sejumlah kondom dan pelumas merek Vivo.

Sementara itu, pada plastik putih yang berbeda, turut diamankan satu unit ponsel Samsung Galaxy Note 9, enam kartu memori (SD card), beberapa flash disk, kartu akses gerbang, dan kartu akses kamar. 

Dokter forensik ungkap hasil autopsi

Semenatra itu, Dokter forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, memaparkan hasil pemeriksaan luar dan dalam terhadap jenazah diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.

Menurut dr. Yoga, jenazah almarhum pertama kali masuk ke RSCM pada Selasa (8/7/2025) sekira pukul 13.00 WIB.

Pengiriman jenazah disertai surat permintaan visum dari Polsek Metro Menteng. Setelah itu, disusul surat pelimpahan penanganan perkara dari Polsek Menteng ke Polda Metro Jaya.

"Pemeriksaan luar dilakukan sekitar pukul 13.55 WIB. Setelah berkoordinasi dengan keluarga, khususnya istri almarhum, kami kemudian melakukan pemeriksaan bagian dalam (autopsi) pada pukul 17.30 WIB di hari yang sama," jelas dr. Yoga.

Temuan Pemeriksaan Luar

KEMATIAN ARYA DARU - Foto  diplomat muda kemenlu Arya Daru Pangayunan (KANAN). Polisi menunjukkan tas ransel yang dipakai Arya Daru pada Senin (7/7/2025) malam (KIRI) sebelum ditemukan tewas di dalam kamar kosnya Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat Selasa, (8/7/2025). Di dalam tas ransel terkuak bukti korban menderita penyakit.
KEMATIAN ARYA DARU - Foto diplomat muda kemenlu Arya Daru Pangayunan (KANAN). Polisi menunjukkan tas ransel yang dipakai Arya Daru pada Senin (7/7/2025) malam (KIRI) sebelum ditemukan tewas di dalam kamar kosnya Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat Selasa, (8/7/2025). Di dalam tas ransel terkuak bukti korban menderita penyakit. (Youtube KompasTV Jember/KOMPASTV)

Baca juga: Kebenaran Akan Terungkap Keluarga Tak Terima Polisi Sebut Kematian Arya Daru Aksi Akhiri Hidup

Dari pemeriksaan luar, tim forensik menemukan luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bagian dalam bibir bawah. Selain itu, ditemukan satu luka lecet di pipi kanan dan lima luka lecet pada leher.

Ditemukan pula memar pada kelopak mata kiri bagian atas, bibir bawah bagian dalam, serta di lengan atas dan bawah sebelah kanan. 

Rinciannya, masing-masing satu memar di kelopak mata kiri dan bibir, dua memar di lengan atas kanan, serta dua memar di lengan bawah kanan.

Temuan Pemeriksaan Dalam (Otopsi)

Karena adanya luka di leher, otopsi dilakukan menggunakan teknik khusus untuk memastikan apakah luka luar berdampak pada organ dalam di leher. 

Hasilnya, tidak ditemukan resapan darah pada otot-otot leher. Namun, pada batang tenggorok ditemukan lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan.

Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan kondisi paru-paru yang sembab (pembengkakan), pelebaran pembuluh darah, serta bintik-bintik perdarahan pada berbagai organ.

Sampel jaringan dari organ dalam kemudian diambil untuk pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. Pemeriksaan awal penyaring narkotika dan alkohol di RSCM menggunakan urin menunjukkan hasil negatif. Meski demikian, konfirmasi laboratorium tetap dilakukan ke Puslabfor Polri.

Luka Terjadi saat Korban Masih Hidup

Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan bahwa luka pada bibir bagian dalam disertai perdarahan, yang menandakan luka tersebut terjadi saat korban masih hidup (intravital).

Tim forensik juga menemukan tanda-tanda kekurangan oksigen akut (hipoksia), termasuk pada jaringan jantung dan paru-paru. Di organ lain, ditemukan pelebaran pembuluh darah serta keluarnya sel darah merah dari pembuluh (ekstravasasi).

Baca juga: Beda Hidup Mantan Presiden Menikmati Pensiun,Saat SBY Asyik Melukis Jokowi Dikejar Soal Ijazah Palsu

Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan, jenazah pria berusia sekitar 39 tahun dengan golongan darah O ini ditemukan adanya luka terbuka dangkal pada bibir bagian dalam, lecet pada wajah dan leher, serta memar pada wajah dan anggota gerak atas kanan akibat kekerasan tumpul.

Juga ditemukan darah lebih gelap dan encer, lendir serta busa halus pada batang tenggorok, sembab paru, tanda-tanda perbendungan di seluruh organ dalam, dan tidak ditemukan adanya penyakit pada organ tubuh korban.

"Pada hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi, tidak ditemukan adanya zat atau penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen. Maka dapat disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas, yang menyebabkan mati lemas," pungkas dr. Yoga. (m31)

(SURYAMALANG.COM/WARTAKOTALIVE)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved