Bojonegoro

Mengenal Batik Samin Obor Sewu yang Jadi Seragam ASN Bojonegoro, Ada Inspirasi Kepala Bappeda Jatim 

Obor merupakan simbol penerangan hidup. Seribu berarti ajaran ini tak akan padam. Obor akan terus menyala selama terus dinyalakan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/FATIMATUZ ZAHROH
BATIK OBOR SEWU - Kepala Bappeda Jatim Mohammad Yasin meninjau proses produksi batik samin obor sewu di Bojonegoro, Rabu (13/8/2025).  

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pakaian khas suku Samin atau juga dikenal sebagai Sudulur Sikep dengan motif batik Obor Sewu ditetapkan sebagai Pakaian Dinas Harian (PDH) resmi ASN Bojonegoro sebagaimana Surat Bupati Bojonegoro nomor 085/78/4/12.03/2/25.

Untuk pria, PDH dengan dominasi warna hitam itu dilengkapi penutup kepala khas Suku Samin dengan motif batik Obor Sewu.

Sedangkan untuk wanita dilengkapi syal juga dengan motif Obor Sewu.

Seragam baru yang wajib dikenakan dua kali oleh Aparatur Sipil Negara (ASN)  Pemerintah Kabupaten Bojonegoro punya  setiap bulan sejak Juli 2025.

Namun siapa sangka, perjalanan panjang penggunaan batik Obor Sewu hingga ditetapkan sebagai PDH resmi ASN Pemkab Bojonegoro turut melibatkan tangan dingin Kepala Bappeda Jatim, Mohammad Yasin. 

Putra daerah Bojonegoro itu mengungkap cerita panjang inspirasi Batik Obor Sewu.

Pada 2019, saat dia menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, dia berkunjung ke kediaman sesepuh suku Samin Mbah Harjo Kardi.

"Saat itu saya ditemui Mas Bambang Sutikno, putra Mbah Harjo Kardi. Dalam percakapan dan diskusi konstruktif penuh kehangatan, kami sepakat untuk mengangkat budaya suku Samin sebagai identitas Bojonegoro," kata pejabat kelahiran Desa Jawik Kecamatan Tambakarejo Bojonegoro ini, Rabu (13/8/2025).

Usai berkunjung, dia diberi oleh-oleh sebuah ikat kepala atau udeng khas Suku Samin.

"Di awal tahun 2019 saya sowan Mbah Harjo Kardi didampingi putranya Mas Bambang, saat itu saya menemukan potensi Udeng yang menjadi khas suku Samin, warna hitam dengan motif batik, maka saya usulkan bagaimana kalau menjadi souvenir wajib bagi setiap pengunjung yang data g ke kampung Samin," terang Yasin.

Dalam perjalanan waktu, dia juga memenuhi permintaan untuk menggelar pelatihan pembuatan penutup kepala untuk ibu-ibu  warga suku Samin yang mendiami desa Dusun Jepang Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo.

"Tepatnya tgl 10 September 2019 melalui DPMD Jatim melaksanakan pelatihan membatik yang diikuti oleh ibu ibu warga suku Samin. Waktu itu batiknya masih sederhana," ungkapnya.

Sebagai putra daerah, Yasin mengaku bangga jika Pemkab Bojonegoro menjadikan batik khas suku Samin dijadikan PDH ASN. 

"Saya ikut senang dengan ditetapkannya batik Samin Obor Sewu sebagai pakaian resmi ASN Bojonegoro, karena ini sekaligus akan menjadi bagian dari melestarikan budaya Suku Samin yang ajarannya penuh pitutur luhur sekaligus mengenang jasa Mbah Surosentiko" ujarnya.

Terpisah, sesepuh dan tokoh budaya suku Samin, Bambang Sutikno membenarkan cerita tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved