Cerita Cucu Jenderal Soedirman, Sebut Kakeknya Tak Mau Disebut Pahlawan Meski Berjasa Lawan Belanda
Kisah tentang Jenderal Soedirman dibagikan langsung oleh cucunya, Ganang Priyambodo Soedirman.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun, tak lengkap rasanya jika tidak mengenang jasa para pahlawan.
Satu pahlawan yang berjuang untuk untuk revolusi nasional adalah Jenderal Soedirman.
Kini, kisah tentang Jenderal Soedirman dibagikan langsung oleh cucunya, Ganang Priyambodo Soedirman.
Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan sosok pahlawan revolusi nasional yang namanya selalu dikenang karena menjadi simbol keberanian dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.
Namun faktanya, jenderal yang bernama asli Raden Soedirman ini, tak mau disebut sebagai pahlawan ketika Belanda mundur dalam agresi militer II pada tahun 1949.
Cerita itu diutarakan cucu Jenderal Besar Soedirman, Ganang Priyambodo Soedirman.

Baca juga: 7 Insiden Viral Upacara Bendera 17 Agustus 2025: Bendera Terbalik di Surabaya, Bocah SD Panjat Tiang
Ganang mendapat informasi itu dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Tjokropranolo, yang juga pengawal pribadi Jenderal Soedirman pada masa revolusi nasional Indonesia.
"Keluarga pahlawan ini gak pernah minta sesuatu dan tidak pernah menyatakan bahwa negeri ini harus memberikan sesuatu pada kami gak apa-apa, karena buat saya nuwun sewu, Soedirman yang kita nyatakan selama ini sebagai pahlawan gitu ya, beliau ketika 9 Juli 1949 menolak disebut pahlawan," kata Ganang saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di kantor Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Awalnya, Ganang bercerita kakeknya yang ia sebut Eyang Kakung itu akan masuk Daerah Istimewa Yogyakarta setelah selesai melakukan gerilya.
Ketika itu, Tjokropranolo memberi tahu ke Jenderal Soedirman jika akan disematkan menjadi pahlawan revolusi usai berhasil memenangkan pertempuran.
Namun saat itu Jenderal Soedirman sempat menolak untuk disebut sebagai pahlawan.
Hal ini karena kerendahan hatinya yang mengingat rakyat yang membantunya dalam perebutan kembali wilayah Indonesia dari Belanda.
"Beliau nyatakan menolak 'pahlawannya bukan saya, bukan kalian semua ini, pahlawannya rakyat yang ada di desa-desa, di gunung-gunung yang membantu kita semuanya. Jadi tanpa rakyat ini kita nggak ada apa-apa," ungkapnya.
Meski begitu, Pemerintah Indonesia tetap menyematkan gelar pahlawan untuk Jenderal Soedirman pada 10 Desember 1964.
Bahkan gelar pahlawan itu juga masih terus dihargai oleh pemerintah kepada keluarga keturunan Jenderal Soedirman mulai dari Presiden Soeharto hingga saat ini.
Ganang bercerita jika Presiden Soeharto sangat menghormati jasa para pahlawan yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Sepengetahuan saya, janda-janda para pahlawan ketika itu oleh Pak Harto itu diberi ya tidak langsung diberi begitu, tapi ada seperti pengusaha begitu ya ini loh negeri ini kalau gak ada suami-suaminya ini, gak ada pejuang ini gak seperti ini maka pengusaha itu diminta untuk menyisihkan keuntungannya ya bantu ini keluarga, itu wise itu," tuturnya.
Sosok Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman, Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia, sekaligus seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Jenderal Soedirman dikenal sebagai sosok yang dihormati di Indonesia berkat jasanya yang telah menggugurkan para penjajah.
Ia dilantik pada tanggal 18 Desember 1945 dan selama tiga tahun melawan tentara kolonial Belanda.
Bahkan ia berhasil mengalahkan mereka melalui sebuah perjanjian yang disusun olehnya yang dikenal sebagai perjanjian Lingharjati dan Renville.
Soedirman merupakan anak dari pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem. Ia lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916.
Sejak kecil, Soedirman diasuh oleh pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo, karena ia memiliki kondisi keuangan yang jauh lebih baik dibandingkan keluarganya.
Soedirman pun diadobsi oleh pamannya yang seorang priyayi dan ia diberi gelar kebangsawanan suku Jawa, menjadi Raden Soedirman.
Soedirman tumbuh besar menjadi seorang siswa rajin dan aktif dalam kegiatan sekolah serta mengikuti organisasi Islam.
Selain itu, ia juga diajarkan etika dan tata krama priyayai serta kesederhanaan sebagai rakyat biasa.
(SURYAMALANG.COM/TRIBUNNEWS.COM)
Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp
SOSOK Penyanyi & Pencipta Lagu Tabola Bale Viral Bikin Prabowo Joget Saat HUT ke-80 RI di Istana |
![]() |
---|
Megawati Hangestri Siap Main Untuk Manisa BBSK, Sudah Tiba di Turki Bersama Suami |
![]() |
---|
LINK LIVE STREAMING Timnas Indonesia U-17 Vs Mali di Piala Kemerdekaan 2025, Kick Off 20.30 WIB |
![]() |
---|
PREDIKSI SKOR Timnas Indonesia U-17 Vs Mali di Piala Kemerdekaan 2025, Intip Performa Kedua Tim |
![]() |
---|
7 Insiden Viral Upacara Bendera 17 Agustus 2025: Bendera Terbalik di Surabaya, Bocah SD Panjat Tiang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.