Respons Wakil Rektor UGM Isu Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Bisa Ditindak dengan 1 Syarat

Respons Wakil Rektor UGM isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka potensi coreng nama baik kampus, bisa ditindak dengan 1 syarat.

|
Tribunnews.com|Abdi Ryanda Shakti/KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) ketika memberi keterangan pers (KIRI). Pasar Pramuka Pojok, Jakarta Pusat tampak sepi (KANAN). Sejumlah kios jasa pengetikan, fotokopi, hingga jasa penerjemah di pasar ini juga terlihat tutup. Universitas Gadjah Mada (UGM) jawab isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka pada (22/8/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Universitas Gadjah Mada (UGM) belum lama ini memberikan sejumlah klarifikasi terkait polemik isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Salah satu yang marak dan sempat jadi perbincangan adalah tuduhan ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh politisi senior PDIP, Bambang Beathor Suryadi sehingga spekulasi tudingan ijazah palsu Jokowi semakin liar.

Menjawab isu tersebut, Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro awalnya menanggapi pemalsuan ijazah tidak berkaitan dengan universitas atau kampus. 

Baca juga: SOSOK Ova Emilia Rektor UGM Jamin Ijazah Jokowi Asli KKN hingga Wisuda, Roy Suryo Justru Curiga

"Sebetulnya sederhana ya cara logika berpikirnya, sebagai contoh nih, misalnya ada sebuah perguruan tinggi ternama misalnya di Inggris atau di Amerika, sebutlah Oxford misalnya" kata Wening dalam Youtube Universitas Gadjah Mada tayang Jumat, (22/8/2025).

"Terus kemudian ada seseorang itu yang memalsukan ijazah Oxford dan kemudian dipakai oleh dia dan kemudian orang percaya bahwa itu palsu. Itu kan tidak ada hubungannya dengan Oxford" ucap Wening. 

Akan tetapi apabila seseorang terbukti melakukan pemalsuan dan mengatasnamakan UGM, lanjut Wening, pihaknya akan dengan tegas menindak secara hukum.

Syaratnya hanya satu, ada pihak yang melaporkan jika ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka dan hal tersebut terbukti benar. 

"Misalnya terbukti bahwa seseorang itu melakukan pemalsuan dan itu mengatasnamakan UGM, ya UGM akan bergerak dari sisi hukum laporkan dan lain sebagainya" tegas Wening. 

Baca juga: Sri Mulyani Disebut yang Menetapkan Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta per-Bulan, Kemenkeu Lempar Bola

UGM akan menindak pemalsuan ijazah di tempat lain demi menjaga nama baik kampus. 

Lebih lanjut, Wening ditanya apakah selama ini tidak ada yang melaporkan pemalsuan ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka

"Berarti clear begitu ya. Artinya apakah betul ini dugaan saya berarti memang tidak pernah ada yang melaporkan secara resmi bahwa ijazah UGM pernah dipalsukan di Jalan Pramuka? tanya host. 

"Tidak ada (laporan)" tegas Wening. 

Kondisi Pasar Pramuka Sekarang

Bambang Beathor Suryadi sebelumnya menyebutkan ijazah Jokowi untuk jenjang Strata Satu (S1) dicetak ulang di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Timur sekitar tahun 2012. 

Beathor bahkan menyebut nama-nama "tim relawan Solo" yang ditugaskan mencetak ulang dokumen penting itu.

Dari penelusuran yang dilakukan Tribunnews (grup suryamalang) pada Jumat (11/7/2025) ke lokasi yang disebutkan Beathor, yakni Pasar Pramuka Pojok, terungkap beberapa fakta menarik.

Tempat yang berada di Jalan Salemba Raya, Matraman, itu kini sudah tidak beroperasi lagi.

Bekas bangunan pasar itu kini berubah menjadi tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar.

Pasar Pramuka Pojok pernah terbakar hebat pada Desember 2024.

Baca juga: DAFTAR 6 Jawaban UGM Soal Polemik Ijazah Jokowi: Seputar IPK, KKN hingga Tahun Lulus

Insiden tersebut merenggut satu korban jiwa dan menghentikan seluruh aktivitas perdagangan di lokasi itu.

Meski demikian, tidak jauh dari area bekas pasar tersebut, masih terdapat deretan ruko dan kios percetakan di Jalan Pramuka.

Rata-rata menyediakan layanan cetak buku, undangan, spanduk, poster, hingga penjilidan skripsi. Di siang hari, tempat ini tampak cukup ramai.

Ketika menyambangi sejumlah kios percetakan yang berada di sekitar Jalan Pramuka, semua menyatakan tidak melayani pembuatan atau pengeditan dokumen palsu, termasuk ijazah.

Selain itu juga ada sejumlah kios percetakan yang mencantumkan peringatan itu di etalase kaca toko.

Salah satu pegawai percetakan berinisial S, yang sudah bekerja di sana sejak 2016, menyebutkan tempatnya tidak menerima layanan semacam itu.

S bahkan menunjukkan secarik peringatan yang ditempel di kaca etalase kios:

"Toko ini tidak menerima jasa edit ijazah, kartu keluarga, KTP, nota, faktur, SKCK, dan dokumen penting lainnya atau pemalsuan dokumen. Terima kasih."

S mengaku sempat beberapa kali didatangi orang yang menanyakan layanan pembuatan ijazah palsu, terutama setelah tudingan Beathor viral. Namun mereka hanya memotret kios lalu pergi.

"Yang datang buat nanya bikin ijazah palsu juga ada. Tapi kami ingatkan kalau di sini tidak bisa," ujarnya.

Baca juga: SIAPA Bambang Pacul? Dicopot Megawati Setelah Membungkuk Hormat ke Jokowi, Politisi Senior PDIP

Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh pekerja lain di kios berbeda.

Mereka mengaku tidak memiliki keahlian maupun keberanian untuk mengedit dokumen resmi seperti ijazah.

Dari percakapan dengan seorang juru parkir di kawasan itu, terungkap praktik pembuatan dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok memang sempat ada, namun tidak lagi terlihat sejak pasar tersebut terbakar pada 2024.

Juru parkir itu menyebut rekannya sempat menjalankan jasa tersebut, namun kini sudah tidak tampak lagi.

Menurutnya, harga pembuatan ijazah palsu sempat berada di kisaran Rp7 juta hingga Rp10 juta, tergantung jenis dan tingkat kesulitan.

"Ada sih teman saya yang ngerti bantu buat ijazah palsu, tapi orangnya sudah enggak pernah kelihatan. Saya juga nggak ada kontaknya," katanya.

“Dulu pernah dengar sih 7-10 jutaan. Enggak tau kalau sekarang,” jelasnya.

Penelusuran kemudian diarahkan ke dua lokasi yang disebut-sebut sebagai tempat berpindahnya kios percetakan setelah Pasar Pramuka Pojok terbakar, yakni Jalan Penggalang di belakang Pasar Burung Pramuka dan Jalan Percetakan Negara, namun hasilnya nihil.

Di Jalan Penggalang, hanya ada kios pakan burung dan sarang.

Warga setempat mengaku tidak mengetahui adanya kios percetakan di area tersebut.

Baca juga: Penyebab Berkas Pencalonan Jokowi Jadi Wali Kota Solo Tidak Ada, Dituding Roy Suryo Gaib Rismon Tahu

Hal serupa terjadi saat tim melanjutkan penelusuran ke Jalan Percetakan Negara, kawasan yang dikenal sebagai sentra digital printing.

Tidak ditemukan kios berskala kecil yang mencurigakan. Mayoritas adalah usaha resmi percetakan dengan layanan umum.

"Di sini kios percetakan banyaknya di Jalan Pramuka, Mas. Kalau di sini mah enggak ada," ujar seorang juru parkir.

Berdasarkan penelusuran lapangan, tidak ditemukan bukti yang mendukung dugaan ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka seperti yang disampaikan Beathor.

Tidak ada kios yang melayani pembuatan dokumen palsu, dan bekas lokasi yang dituding pun telah lama kosong.

Kendati demikian, keberadaan stigma masa lalu terkait pemalsuan dokumen di kawasan itu tetap menjadi bayang-bayang.

Kios-kios percetakan di sekitar Pramuka kini terlihat berbenah dan lebih berhati-hati.

Polemik seputar keaslian ijazah Jokowi sudah beberapa kali mencuat sejak 2019, dan hingga kini belum pernah terbukti secara hukum.

Aparat penegak hukum maupun lembaga pendidikan resmi pun telah berulang kali menyatakan dokumen pendidikan Jokowi adalah sah.

(Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved