SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Lalu-lintas di Kejapanan, Kabupaten Pasuruan, kembali rawan macet, kecelakaan, dan semrawut.
Hal ini lantaran para pedagang Pasar Kejapanan membongkar median jalan di Simpang Tiga Kejapanan beberapa waktu lalu.
Polres Pasuruan melalui Kasatlantas AKP Hendro Gunawan, mengatakan pihaknya hanya memberikan separator di median tersebut. Separator ini bisa dibuka dan ditutup mulai pukul 06.00 - 11.00 WIB.
"Yang bisa kami lakukan hanya mengamankan simpang tiga yang terbuka ini," kata Hendro, Jumat (21/8/2015).
Dijelaskan, antara pedagang pasar dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pasuruan sudah mengadakan perjanjian akan membuka median jalan di simpang tiga tersebut ketika Jalan Tol Gempol-Pandaan (TGP) sudah beroperasi.
Karena ada perjanjian tersebut, lanjut Hendro, pihaknya hanya bisa mengatur lalu lintas secara manual dengan menempatkan enam personil untuk mengatur lalu-lintas.
"Saya baru satu bulan menjabat di sini dan baru tahu perjanjian itu. Yang bisa kami lakukan hanya mengamankan secara manual saja," sambungnya.
Diakui, dibukanya median jalan tersebut akan menyebabkan jalur ini kembali rawan macet, bahkan rawan kecelakaan.
Saat Surya memantau simpang ini, pengendara motor dari arah Malang, Surabaya, bahkan Mojokerto, secara semrawut melintasi jalan yang terbuka tersebut.
Hendro menuturkan median jalan ini dibongkar paksa oleh pedagang Pasar Kejapanan lantaran penjualannya sepi, Minggu (16/8/2015) lalu. Pun, para pedagang pasar ini pun juga menagih janji akan dibukanya simpang tiga tersebut.
Akan tetapi, sarana-prasarana (sarpras) jalan, seperti traffic light (TL) sudah tidak berfungsi dan harus menunggu tahun depan karena anggaran Dishub baru masuk anggaran perubahan akhir tahun nanti.
"Memang dilema. Di satu sisi ada perjanjian, namun jika tetap dibuka sementara sarprasnya tidak mendukung malah jadi rawan kecelakaan bahkan bagi para pedagang sendiri. Yang bisa kami lakukan sementara hanya melakukan rekayasa buka-tutup separator ini saja," ujarnya.