Baca tanpa iklan
SURYAMALANG.COM, BOJONEGORO - AAKP (12) siswi SMP Negeri 2 Bojonegoro yang diculik pria misterius akhirnya dikembalikan ke Bojonegoro, Kamis (11/2/2016) sekitar pukul 17.00 WIB.
Penculiknya sempat membawa AAKP keliling dari Bojonegoro (Jawa Timur) lari ke Blora hingga Rembang (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan balik lagi ke Bojonegoro.
Tangis haru pun tak terelakkan ketika AAKP bertemu dengan orang tuanya.
(BERITA SEBELUMNYA: "Mau Kamu Kukasih Ponsel?", Dua Siswi SMP Ini pun Pergi Tanpa Pamit)
“Menurut keterangan korban (AAKP), pelaku (penculik) membawa korban melewati jalan panjang lewat hutan. Mulai dari Bojonegoro, Kabupaten Blora, dan Rembang, lalu menuju Jatirogo, Tuban, dan diturunkan di wilayah Banjarejo,” terang Wakapolres Bojonegoro, Komisaris Polisi Ikhwanudin, Jumat (12/2/2016).
Ikhwanudin membeberkan, tidak ada kekerasan secara fisik terhadap AAKP. Hasil penyelidikan sementara, motif penculik itu adalah mengambil barang milik korban.
Hal itu ditunjukkan dari keterangan dua korban yang menyatakan barang elektroniknya dibawa penculik, yakni ponsel Evercros warna putih milik AAKP dan laptop merk Acer warna pink serta ponsel merk Evercros warna merah milik temannya, ALM.
“Kami sudah mengantongi ciri-ciri korban, termasuk sketsa wajahnya. Untuk asal daerahnya, kami tidak bisa menyebutkan (masuk materi penyidikan),” kata Ikhwanudin.
Sebelumnya, Kamis (11/2/2016) sekitar pukul 07.00, AAKP dan ALM ditipu akan diberi ponsel oleh pria misterius yang membawanya. Mereka diajak ke sebuah konter, tapi itu hanya tipu muslihatnya.
Pria itu kemudian membawa dua siswi yang masih duduk di bangku kelas VII-G ke arah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di tengah jalan, ALM diturunkan, sedangkan AAKP dibawa oleh pria tersebut hingga ke Jawa Tengah.
Pada sore harinya, AAKP dikembalikan ke Bojonegoro. Oleh penculiknya, AAKP diturunkan di depan depo isi ulang Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro atau berjarak sekitar3 kilometer dari rumahnya.
Sebelum meninggalkan AAKP, penculik memberi AAKP air minum dan uang sebesar Rp 10 ribu.
Ikhwanudin mengatakan, setelah ditinggal penculiknya, AAKP minta tolong kepada orang yang ada di sekitarnya untuk menghubungi orang tuanya.