Racun masuk ke dalam tubuh Litvinenko melalui teh.
Polonium tak berasa dan tak berbau, membuatnya menjadi 'senjata ideal' untuk membunuh seseorang.
Begitu masuk ke organ-organ vital, polonium akan menyebabkan rambut rontok, muntah-muntah dan diare.
Belum ditemukan obat penawarnya dan orang yang terkena polonium biasanya meninggal dunia dalam hitungan hari.
4. Tetrodotoxin
Tetrodotoxin, sering juga disebut TTX, adalah racun yang ditemukan pada jenis-jenis ikan tertentu seperti ikan buntal dan gurita cincin biru.
TTX sebenarnya 'alat untuk membela diri' bagi ikan buntal.
Begitu dimakan predator, ikan ini akan melepas TTX dan membuat sang predator mati.
Jika tertelan, racun ini menyebabkan lidah dan mulut seperti terbakar, diikuti dengan keluarnya keringat yang berlebihan.
Korban biasanya tak bisa bernafas atau berbicara, kejang-kejang, dan organ vital tak berfungsi.
Dalam waktu enam jam korban bisa meninggal dunia.
Sejauh ini belum ditemukan penawar racun TTX.
5. Botulinum
Bakteri Clostridium Botullinum ditemukan oleh Emile van Ermengen pada 1895 ketika ia menemukan puluhan orang terpapar Botullinum.
Dalam jumlah aman, bahan yang diambil dari bakteri ini menjadi obat.
Pada akhir 1980-an badan obat dan makanan Amerika Serikat, FDA, mengizinkan pemanfaatn Botullinum sebagai obat dan sejak itulah lahir Botox, yang sebenarnya adalah merek dagang Botullinum Toxin A.
Jika disuntikkan dalam jumlah mematikan ke aliran darah, korban bisa mengalami kegagalan organ vital dan tak bisa bernafas.
Dalam jumlah dua kilogram, racun cukup untuk membunuh seluruh penduduk dunia. (BBC)