Kediri

MoU antara Pemkot Kediri dengan UB Bisa Berubah Tiap Hari

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar melihat maket Kampus UB di Kota Kediri, Kamis (17/11/2016).

SURYAMALANG.COM, KEDIRI – Pemkot Kediri siap merevisi materi kesepahaman dengan Universitas Brawijaya (UB). Sebab, kesepahaman itu untuk tujuan win win solution.

“MoU atau kesepahaman bisa diubah setiap hari. Karena kesepahaman itu tidak akan memberatkan UB atau Pemkot,” tandas Abdullah Abu Bakar, Wali Kota Kediri usai rapat paripurna DPRD Kota Kediri, Kamis (17/11/2016).

Dalam kesepahaman dengan UB, Pemkot tidak memberikan tanah kepada UB. Sehingga skema yang dipakai tidak lagi ruislag.

“Aset Kota Kediri sedikit. Kami berharap UB Kediri dapat menjadi embrio Universitas Negeri Kediri 10 tahun nanti,” ungkapnya.

UB diharap dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dalam investasi pendidikan. UB yang berwenang mengurus perizinan. Ini berbeda dengan kesepahaman dahulu yang menyebutkan UB mengambil-alih tanah Pemkot.

“Kalau tanahnya diberikan UB, Pemkot tidak punyak hak apa-apa,” jelasnya.

Dalam kesepahaman sekarang, Pemkot meminjamkan tanah kepada UB. Abdullah Abu Bakar tidak mempermasalahkan penolakan dewan terhadap dana sebesar Rp 35 miliar.

“Kita hanya startnya saja harus membangunkan,” tambahnya.

Bila hasilnya memberi berdampak besar kepada masyarakat, Pemkot mempersilakan dewan mengalokasikan dana lagi. Tapi bila tidak dianggarkan, UB boleh membangun sendiri.

“UB ada dahulu untuk meningkatkan taraf pendidikan. Itu yang penting,” jelasnya.

Berita Terkini