Disebutkan Tarjum, apabila akhir pekan, perahu bisa bolak-balik 15-20 kali untuk mengantar penumpang.
Pengunjung akan menyusuri perairan sepanjang 1,5 kilometer sebelum tiba di Pulau Tiban. Suara mesin motor dari perahu menderu membelah perairan yang dangkal, kedalamannya kurang lebih 1,5 meter.
Dengan demikian, tidak usah heran bila di tengah perjalanan akan menjumpai nelayan bertelanjang dada yang menjaring ikan menggunakan jala dengan cara menyeburkan diri ke dalam air tidak tenggelam.
Di samping perairan juga berdiri tambak-tambak warga yang dibatasi dengan pagar bambu. Sesekali, terlihat nelayan yang akan berangkat melaut dengan berjalan kaki di jalan setapak.
Setibanya di Pulau Tiban, pengunjung akan disambut dengan barisan pohon cemara yang meneduhkan.
Pengunjung memanfaatkan Pulau Tiban sebagai tempat bersantai dengan cara lesehan di bawah rindangnya pohon cemara
Burung bangau putih kerap menampakkan diri bertengger di tanah berlumpur. Gugusan mangrove yang ditanam masyarakat menjadi benteng pulau ini dari gempuran air laut.
Pagar berjaring turut dipasang sebagai pengaman. Saung-saung juga dibangun sebagai tempat berleha-leha pengunjung.
Pengunjung dibebaskan menikmati keindahan Pulau Tiban tanpa perlu khawatir tidak bisa pulang ke desa Kartika Jaya yang ada di seberang. Perahu-perahu yang terparkir di dermaga siap mengantar penumpang sewaktu-waktu.
“Pihak pengelola Pulau Tiban membatasi jam wisata dari pukul 05.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB,” tutur Tarjum.
“Ini pengalaman pertamaku. Paling seru justru pas perahu mulai berjalan. Apalagi ini kan dangkal, jadi sempat kesulitan berlayar, terhalang lumpur. Pengunjung disuruh pindah mengisi posisi yang kosong biar seimbang,” ungkap Isna.
Isna mengaku puas dengan keindahan yang ditawarkan Pulau Tiban. Sepanjang pulau, ia bisa menyaksikan laut dengan ombak yang tenang. Pohon cemara yang berjejer di kanan kiri jalan masuk menjadi spot kesukaannya saat berfoto.
Tak hanya Isna, pengunjung yang datang ke Pulau Tiban ada yang piknik bersama keluarga dengan menggelar tikar. Ada pulau yang menceburkan diri ke laut untuk berenang di tepian. Ada juga yang asyik memanjat pohon dengan latar laut.
Pulau Tiban bisa menjadi alternatif wisata saat Anda berada di Kabupaten Kendal. Tunggu apalagi? (Shela Kusumaningtyas/Tribun Jateng)