Piala AFF 2016

Ada Striker, Tapi Mengapa Manahati Lestusen yang Tendang Penalti? Ternyata ini Penyebabnya

Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manahati Lestusen saat menendang penalti ke gawang Vietnam.

SURYAMALANG.com - Banyak pertanyaan yang membekas di suporter Timnas Indonesia setelah laga leg II semifinal Piala AFF, di Hanoi, berakhir.

Di antaranya, adalah soal sosok Manahati Lestusen yang jadi algojo penalti.

Hal ini cukup mengherankan, mengingat Manahati Lestusen justru merupakan pemain yang berposisi sebagai bek tengah.

Apalagi, saat itu ada 2 pemain yang berposisi sebagai striker, yakni Ferdinand Sinaga dan Zulham Zamrun.

Keheranan lain, Manahati Lestusen yang kini berusia 23 tahun juga bukan sosok pemain senior.

Ia juga tidak menyandang ban kapten, karena setelah Boaz Salossa ditarik, ban kapten melilit di lengan Beny Wahyudi.

Nah, Manahati Lestusen mengungkapkan alasan dirinya mengambil tendangan penalti di pertandingan semifinal leg pertama Piala AFF 2016, Rabu (7/12/2016).

Lestusen mengeksekusi penalti yang berhasil dikonversikannya dan mengubah kedudukan menjadi 2-2.

Golnya itu sekaligus memastikan Indonesia lolos ke final karena unggul secara agregat 4-3 atas Vietnam.

"Penalti saya ambil karena kesepakatan sebelum laga," ungkap Manahati setelah pertandingan.

Penendang utama itu kapten Boaz (Solossa) namun setelah Boas ditarik keluar saya yang ditunjuk," tambahnya.

Boaz sendiri ditarik keluar oleh pelatih Alfred Riedl pada menit ke-72 dan digantikan oleh Ferdinand Sinaga.

Manahati Lestusen merupakan pemain muda kelahiran Ambon.

Ia sempat menjalani pelatihan di program Deportivo Indonesia di Uruguay, dan sempat dipinjam tim junior klub Uruguay, Penarol.  

Sempat ditawari main di Liga Bahrain, Manahati Lestusen pilih bergabung bersama PS TNI, dan menjadi tentara aktif berpangkat Sersan Dua. (*)

Berita Terkini