Malang Raya

Kantor Pos Kota Malang Beri Sosialisasi Online Ke UMKM Malang Raya

Penulis: Sany Eka Putri
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SURYAMALANG.com - Kantor Pos Kota Malang memberikan sosialisasi terkait materi online yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan produknya, Senin (16/1).

Sosialisasi ini ditujukan untuk UMKM Asosiasi Kuliner (AKU) Indonesia Malang. Ada sekitar 50 orang yang tergabung dalam AKU Indonesia Malang yang mengikuti sosialisasi ini.

Anna Maria, Manager Penjualan Kantor Pos Kota Malang, mengatakan anggota yang mengikuti ini rata-rata merupakan pemula dibidang usaha.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan materi tentang product knowlage untuk bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.

“Sekarang kan serba online, jadi bagaimana pelaku usaha yang masih pemula ini bisa mengambangkan usahanya melalui online.

Pengirimannya nanti melalui kantor pos. Jadi di kami ini ada yang namanya wadah untuk UMKM, yakni Galeri Pos. pemilik usaha nanti menawarkan usahanya di situr Galeri Pos. Di situ bisa diakses oleh siapa saja,” kata Anna, saat ditemui seusai sosialisasi di Kantor Pos Kota Malang, Senin (16/1).

Dalam sosialisasi ini, dijelaskan tentang barang apa saja yang boleh dan tidka boleh didistribusikan melalaui Kantor Pos. Mana saja barang yang rawan ditolak. Terutama saat ke luar negeri. Karena beberapa negara dilarang untuk menerima sembarangan kiriman dari pihak luar.

Ia mencontohkan ke Amerika. Ada seornag yang berbisnis di bidang kuliner. Saat hendak mengirim barangnya yakni Bumbu Pecel, pihak negara mencurigai bahan yang digunakan untuk bumbu pecel.

“Karena bumbu pecel dibuat dari kacang, cabai. Mereka curiga dengan bahan-bahan itu. Akirnya baramh itu gagal dikirim. Para pelaku UMKM ini juga perlu mengetahui kriteria suatuu daerah dan negara. Harus paham etika ketika mengirimkan barang,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua AKU Indonesia, Tri Budi, menambahkan pengatahuan soal pengiriman barnag ini dirasa sangtat perlu. Karena agar tidak ada pihak yang dirugikan. Baik dari pengusaha dan dari konsumen. Sangat disayangkan, apabila ada konsumen yang ingin membeli usaha kuliner, tetapi terhalang peraturan.

“Kami hari ini juga melaunching aplikasi yakni Bebas In. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang membantu para pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya. Makanya, harus benar-benar aktif jika emnggunakan aplikasi ini,” terang Tri.

Aplikasi ini hampir sama seperti Aplikasi Buka Lapak. Menuntut para pemilik usaha agar aktif dan mengembangkan usahanya. Semisal, dagangan itu sold out atau habis, maka harus segera di update. Kalau soal pemesanan makanan, pihaknya juga memilik jasa antar. Apabila dalam waktu setengah jam belum sampai, maka yang mendapat sangsi ialah kurirnya.

“Kami beri garansi jika memang kesalahan. Kalau makanan berkuah, boleh saja dikirim dan dipesan melalui online. Kami beri wadah khusus jika memang pemesanan makanan itu berkuah,” imbuhnya

Berita Terkini