SURYAMALANG.COM, PUJON - Perkembangan produksi susu sapi Koperasi Susu SAE di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang mengalami perkembangan pada tahun ini. Namun, ada beberapa kendala, di antaranya banyak Kepala Keluarga (KK) yang belum ideal sebagai peternak sapi.
Wagub Jatim, Saifullah Yusuf mewajibkan setiap (KK) di Pujon memiliki delapam sampai 10 ekor sapi. Selama ini KK yang beternak masih memiliki dua sampai empat ekor sapi saja.
Pihaknya harus bisa memperjuangkan hal itu pada tahun ini.
“Kalau setiap KK memiliki delapan ekor sapi, itu bisa membuat produktifitas susu jadi ideal,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Susu SAE, Kamis (2/3/2017).
Gus Ipul menambahkan setiap ekor sapi harus memproduksi 20 liter susu. Menurutnya, hal ini sudah bisa dipenuhi oleh peternak sapi di Kecamatan Pujon. Jika jumlah kepemilikan sapi bertambah, produktivitas susu sapi otomatis akan bertambah.
Dia berharap peternak sapi di Pujon bisa bersaing dengan kota/kabupaten se-Jatim. Sebab, produksi susu di Jatim menjadi sorotan utama. Jatim unggul 65 persen dari daerah lainnya.
“95 persen ini peternak rakyat. Sisanya dari perusahaan. Jumlah populasi ternak di Kabupaten Malang sekitar 80 ribu ekor. Sedangkan di Pasuruan sebanyak 86 ribu ekor sekian. Meskipun nomor dua, harus tetap mempertahankan posisi ini. Bisa jadi beberapa tahun ke depan menjadi nomor satu,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Susu SAE, Abdi Suwono mengatakan permasalahan yang selalu dialami peternak adalah keterbatasan penghijauan untuk pakan ternak. Harga daging sapi yang mahal, berdampak pada pemotongan induk sapi perah. Padahal program utama adalah sapi induk betina wajib bunting.
“Kami sudah membuat inovasi pada pertengahan tahun 2016, yaitu pakan kering kompivit. Pakan kering ini untuk mengatasi dampak berkurangnya lahan hijau untuk makanan sapi. Setidaknya kami bisa mempertahankan peternakk ini untuk terus berproduksi,” kata Abdi.