Malang Raya

Sejarah Bangsa Terlupakan, Guru Memiliki Beban Besar

Penulis: Neneng Uswatun Hasanah
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sastrawan Australia, Max Lane mengisi seminar kolegial dan bedah buku Indonesia Tidak Hadir di Bumi Manusia di Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri Malang, Selasa (3/10/2017).

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Sastrawan Australia, Max Lane mengisi seminar kolegial dan bedah buku Indonesia berjudul Tidak Hadir di Bumi Manusia di Fakultas Imu Sosial, Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (3/10/2017).

Di depan para dosen dan mahasiswa jurusan Sosiologi UM, dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan kesulitan ketika harus menyampaikan ceramah pada mahasiswa universitas pendidikan yang ketika lulus akan menjadi guru.

“Indonesia menghadapi banyak masalah di masa depan, baik dari pembangunan, ekonomi, dan kemajuan kebudayaan daerah.”

“Menghadapi masa depan yang sulit ini, guru memiliki beban berat untuk mendidik anak Indonesia,” tutur Max Lane.

Apalagi sejarah bangsa yang semakin dilupakan oleh penduduknya.

“Guru memiliki tugas berat untuk memberi pencerahan pada generasi muda. Di antaranya dengan karya Indonesia yang banyak menarik perhatian, misalnya karya Pramoedya Ananta Toer,” ujar Max.

Dosen di The Iseas-Yusof Ishak Institute, Singapura itu menambahkan tantangan Indonesia di masa depan adalah menemukan langkah tepat untuk masa depan.

“Yang harus dipelajari dan didalami adalah asal usul Indonesia, dan mengapa Indonesia pada 2017 menjadi seperti ini,” katanya.

Dia berharap para guru mengajar siswa SD sampai SMA dengan tujuan agar sanggup memperjuangkan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

“Bangsa Indoensia tidak bisa berperan menciptakan masa depan yang baik jika tidak mengetahui sitiasi yang harus diubah,” terangnya.

Berita Terkini