Kota Malang

Pemkot Malang akan Naikan Status Ribuan Pelaku UMKM, Pendampingan dan Pelatihan

Penulis: Benni Indo
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMKM MASUK MALL - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat didampingi Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita membuka ‘Mbois Vaganza, UMKM Goes To Mal’ di Mal Olympic Garden (MOG), Jumat (11/4/2025). Acara ini merupakan upaya menaikan produk UMKM dari Kota Malang naik kelas. Pemkot Malang akan membantu peningkatan hingga 4 ribu pelaku UMKM agar bisa naik kelas dari mikro ke kecil.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan mendorong ribuan UMKM naik kelas dari mikro ke kecil.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menerangkan, 10 persen dari jumlah UMKM yang telah terkurasi oleh pemerintah akan dibantu untuk naik kelas.

Usaha kelas mikro didorong bisa menghasilkan omset mencapai Rp 5 miliar per tahun.

Jika sudah memiliki omset sebesar itu, masuk kategori kecil. Eko menyebut, 10 persen itu jumlahnya 4.000 lebih.

"Kami menargetkan ada lebih dari 4.000 UMKM yang harusnya bisa naik kelas," kata Eko, Senin (25/8/2025).

Strategi yang disiapkan oleh Diskopindag untuk meralisasikan rencana tersebut dilakukan dengan cara pendampingan, pembinaan, dan pelatihan.

Eko mengatakan, pelaku UMKM di Kota Malang memiliki potensi yang besar untuk naik kelas karena didukung oleh sarana dan prasarana yang mumpuni.

"Kota Malang pusat pendidikan dan pariwisata, itu sudah menjadi keuntungan tersendiri. Banyak pelaku UMKM itu bergerak di kuliner, kebutuhan mahasiswa dan wisatawan untuk makan begitu tinggi sehingga barang terjual," katanya.

Ketua UMKM Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Susy Devi Kurnia menyatakan bahwa sebagian besar usaha mikro seperti miliknya belum mencapai ambang batas kategori kecil.

Ia berpendapat perlunya mendorong digitalisasi produk UMKM agar pemasarannya lebih luas.

Ia juga menyoroti rendahnya antusiasme pelaku UMKM dalam mengikuti pelatihan maupun proses perizinan yang telah difasilitasi.

Menurutnya, hal ini menunjukkan masih minimnya semangat atau bahkan keengganan sebagian pelaku usaha untuk menata usahanya secara formal, termasuk dalam hal kepatuhan pajak.

“Kami sudah buka linktree, fasilitasi perizinan dan pelatihan, tapi responnya masih kurang. Saya melihatnya, memang belum ada semangat dari pelaku UMKM itu sendiri,” ungkap Susy.

Susy yang juga Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Karangbesuki melihat peluang yang bisa dikembangkan melalui koperasi.

Dikatakan Susy, Koperasi Merah Putih Karangbesuki turut aktif membantu pemasaran produk anggota UMKM.

Mereka menggunakan platform digital seperti Linktree untuk mengembangkan produk UMKM yang bisa diakses secara daring.

“Produk UMKM yang menjadi anggota koperasi kami wadahi, lalu kita bantu pemasarannya, termasuk lewat platform digital. Jadi tinggal scan barcode, nanti langsung muncul berbagai produk anggota,” jelas Susy. (Benni Indo)

 

 

Berita Terkini