SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi mengunggah petisi di laman change.org.
Unggahan petisi itu sebagai bentuk kepedulian terhadap korban gigitan ular.
“Saat ini serum anti bisa ular di Indonesia masih minim.”
“Setahu saya masih ada untuk dua jenis ular.”
“Padahal spesies ular di Indonesia sangat banyak,” ujar Asih kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (6/1/2018).
Asih membuat petisi itu pada 2 2018 dengan memakai nama Asih Nuswantari.
Dalam petisinya, Asih menulis :
“Alam Indonesia kaya akan fauna dan salah satunya adalah ular, dengan perubahan ekosistem ular tidak hanya tinggal ditempatnya, namun mulai terusik akan manusia dan upaya penyelamatan dirinya maka digigitlah manusia. Di sisi lain serum anti bisa ular terbatas. Untuk itu dibutuhkan produksi dalam negeri agar terjangkau oleh masyarakat.”
Melalui petisi itu, Asih mendorong produksi serum anti bisa ular di Indonesia dengan serum yang beragam.
“Tujuannya agar harganya lebih murah.”
“Sampai saat ini serum masih diproduksi di luar negeri.”
“Indonesia impor sehingga harganya mahal,” tegasnya.
Sementara itu terjadi sejumlah kasus warga digigit ular.
Asih tidak menyebut angka kasus orang tergigit ular di Kota Malang.
“Ini persoalan bersama sehingga harus ada gerakan mencari solusi,” tegasnya.