SURYAMALANG.COM - Sinopsis Chandra Nandini ANTV Episode 83 Bagian 1, Minggu 25 Maret - Chandra Bahagia karena Nandini Dikabarkan Hamil
Bindusara Menolak Nandini
Nandini sudah menerima mahkotanya sebagai Ratu Pertama.
Helena yang menatap penuh kebencian berkilas balik saat dirinya mamaksa sang Raja menjadikan Nandini sebagai Ratu Pertama lantaran keberaniannya mengorbankan nyawa demi menyelamatkan Chandra.
Bindusara yang menatap itu di depan matanya tak terima.
Dia menuduh Nandini adalah putri musuh Magadha yakni Padmananda.
Meski diberi pengertian oleh Ayahnya, Bindusara tetap bersikeras menolak Nandini.
Padahal Nandini ingin Chandra mengangkatnya kembali menjadi Putra Mahkota.
Bindusara angkat kaki karena tak lagi tertarik gelar itu.
Helena Membuka Rahasia
Helena, Ellis, Justin bersama di kamar.
Justin memberi Helena pertanyaan bahwa sesungguhnya Bindusaralah sosok di balik kepergian Nandini dulu.
Bindusaralah yang melepas genggaman Nandini saat nyaris terjatuh dari tebing.
Helena menjelaskan kalau itu karena Helena ingin duo putra-ayah itu bertarung sehingga dirinya yang memimpin Magadha.
Bindusara Membuka Rahasianya pada Dharma
Bindusara masih mengingat bagaimana Nandini tadi diangkat menjadi Ratu pertama meski fisiknya sibuk berlatih.
Bindusara kembali meminum minuman keras untuk mengalihkan ingatannya.
Dharma yang melihat itu menegurnya namun Bindusara menyahut dan memperolok Ayahnya sendiri sudah tak waras dan buta cinta.
Bindusara terus menuduh Nandini kalau dia kembali untuk membalas dendam.
Dharma menjelaskan kalau Bindusara sudah salah faham dan Bindusara membuka kartu pada Dharma kalau dia yang mencelakakan Nandini dulu.
Betapa terkejutnya Dharma mendengar itu tetapi Bindusara malah memerintah Dharma agar membuka rahasia itu di hadapan Chandra agar tahu bagaimana reaksinya.
Chandra Nandini Menangisi Bindusara
Nandini mendekati Chandra yang sedang sendiri di balkon.
Nandini tetap menyalahkan dirinya sendiri di hadapan Chandra karena tak bisa menjadi Ibu yang baik bagi Bindusara.
Chandra menangis dan bersumpah kalau Chandra akan menuntun Bindusara ke jalan yang benar karena ini semua kesalahannya.
Bahkan Chandra siap meminta pengampunan pada putranya.
Mereka berpelukan dan menangis bersama.
Helena Lagi-lagi Memanfaatkan Bindusara
Helena melihat Bindusara masih terus-terusan minum.
Kemurkaan di wajahnya tersirat jelas.
Helena pun memanfaatkan situasi tersebut dengan mengatakan kalau Bindusara harus melawan ayahnya.
Bindusara pun bersedia asalkan gelar Ratu Pertama bisa kembali pada Helena.
Mendengar itu, Helena senang karena merasa menang.
Chanakya Setuju dengan Chandra
Chanakya mengatakan pada Chandra kalau tugas yang tertunda sang Raja kali ini adalah menyatukan kerajaan-kerajaan karena Nandini sudah kembali.
Mendengar itu, Nandini memberi saran kalau Bindusara harus diikutandilkan.
Sedangkan Chandra menolaknya karena Bindusara lebih sering mabuk sehingga Chandra tak mengikutkan Bindusara di setiap pembicaraan penting.
Chanakya menyetujui Chandra hingga membuat Nandini kesal.
Mereka bertiga pun pergi.
Helena tersenyum licik di belakang meraka.
Chandra Nandini Hampir Berciuman
Nandini menjauhi Chandra tetapi Chandra terus menggodanya.
Hampir saja mereka berciuman, pasukan lebah muncul mengikuti mereka.
Keduanya bersembunyi di dalam peti.
Tak sengaja Dharma melihat peti bergerak-gerak.
Dia pun waspada dengan menggenggam vas bunga.
Setelah dibuka, Dharma kaget ada Nandini dan Chandra di dalamnya.
Kikuk, Dharma pamit pergi.
Tak lama kemudian, prajurit datang mengabarkan kalau kuda perang hilang dicuri.
Kuda Perang Hilang
Chandra Nandini mengunjungi kandang kuda.
Suara ringkikan kuda mendadak terdengar dan muncullah Bindusara tertawa lepas kalau dia yang mencuri kuda perang.
Dia ingin Chandra melawannya.
Bindusara turun dari kuda dan mendekati Chandra.
Melihat hal tak lazim di hadapannya, Nandini menegur Bindusara namun malah dihardik balik.
Nyaris saja perang darah terjadi di antara mereka, Nandini langsung mencegah dengan menghadang di tengah-tengah.
Bindusara pun melempar pedangnya lantas pergi dengan badan masih terhuyung-huyung.
Nandini Menampar Helena
Helena bilang pada Nandini kalau begini terus keluarga bisa terpecah belah.
Nandini masih membela keluarga Magadha.
Helena membuka rahasia kalau di balik ketidakterlibatan Bindusara dalam diskusi penting kerajaan adalah karena dirinya.
Perdebatan terjadi di antara Nandini dan Helena.
Helena mengangkat tangannya dan akan mendaratkannya di pipi Nandini.
Nandini menahan tangan itu dan malah menampar balik.
Jelas saja Helena terkejut melihat keberanian Nandini.
Nandini mengancam bahwa setelah ini Helena takkan bisa melukai Magadha.
Nandini
Nandini meminta solusi pada Chanakya kalau sesungguhnya orang di balik pertikaian Raja dan anak adalah Helena.
Mendengar itu, Chanakya menolak untuk ikut campur urusan pribadi.
Chanakya menyarankan Helena agar mengoptimalkan pikirannya daripada kekuatannya.
Permainan Saling Menyuapi
Nandini memberi tantangan pada semua anggota keluarga agar makan malam dengan tangan lurus dan tidak membengkokkan tangan mereka.
Satu per satu kesusahan karena pasti jarak mulut dan tangan lurus terpaut jauh.
Dharma yang duduk di sebelah Charumita lantas terlintas ide.
Dia menyuapkan makanan ke mulut Charumita dengan tangannya yang masih lurus.
Ide itu pun diikuti oleh yang lain.
Setiap dari mereka menyuapi sebelahnya.
Ellis menyuapi Ibunya, Justin menyuapi Bhadraketu.
Kini giliran Bindusara menyuapi Chandra.
Apama Merindukan Helena
Membawa surat untuk Helena kalau dia disuruh mengunjungi Apama di Yunani.
Nandini mendukung itu, begitu pula Chandra.
Bindusara Dharma
Lagi-lagi Dharma melihat Bindusara mabuk.
Dharma berusaha menjelaskan pada Bindusara betapa sakitnya menjadi Dharma yang tak tahu kasih sayang seorang ibu.
Dharma terus berbicara pada Bindusara yang sudah terlelap.
Helena
Helena menunjukkan pada Justin dan Ellis ramuan yang membuatnya batal ke Yunani.
Ramuan itu memberi efek Chandra Nandini bahagia.
Di sisi lain, Nandini menyuruh pelayan menyemprot ruangan.
Di situlah pelayan menyemprot ruangan dengan ramuan Helena.
Tabib mengatakan pada Chandra kalau Nandini hamil.
Nandini kaget berpikir dia tak mungkin hamil.
Chandra yang mendengar itu tentu begitu bahagia dan menyuruh Helena bersama Nandini.
Helena berakting kalau dia akan ke Yunani namun Chandra meminta Helena tetap tinggal hingga kelahiran anak Nandini.
Chandra pergi memberitahukan yang lain.
Helena bilang pada Nandini ini semua berkat ulahnya, Nandini sebenarnya tidak hamil namun karena ramuannya, itu membuat Nandini seolah hamil.