SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Suroboyo Bus, alat transportasi kota metropolitan ke dua ini terus jadi sorotan publik.
Ini tak lain karena sistem pembayarannya hanya menggunakan sampah, sementara fasilitas yang ditawarkan cukup mewah.
Seperti dilengkapi AC, tempat duduk yang nyaman dan dibedakan, dilengkapi CCTV, dan kaca jendela yang lebih besar, sehingga memungkinkan penumpang menikmati pemandangan kota Surabaya lebih leluasa.
Sudah 1 bulan lamanya, sejak Suroboyo Bus ini diresmikan Sabtu, 9 April 2018 lalu. Kini Suroboyo bus terus memperbaiki sistem pembayarannya yang menggunakan sampah, setelah beberapa waktu lalu sempat gratis.
Irvan Wahyu Drajat, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengungkapkan kini masyarakat bisa mengoleksi tiket Suroboyo bus untuk beberapa kali perjalanan sekaligus.
"Kalau mau tukar banyak sekaligus bisa di Terminal Purabaya, tukar sampah banyak dengan beberapa tiket perjalanan. Jumlah sampahnya tetap, 3 untuk botol besar, tanggung 5, atau gelas 10 untuk satu tiket," jelas Irvan saat ditemui SURYAMALANG.COM di lantai 2 lobi Balai Kota, Kamis (3/5).
Sementara bagi para penumpang yang ingin menikmati Suroboyo Bus, tetap bisa menunggu di bus stop atau halte dengan membawa sampahnya.
"Sebenarnya Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) sekarang sudah stand by di dalam bus. Jadi siap menerima sampah di mana pun 42 bus stop atau halte yang ada," tambahnya.
Sejak dilaunching satu bulan lalu, Suroboyo Bus selalu ramai di hari Sabtu dan Minggu. Irvan mengungkapkan sejak launching, setiap harinya penumpang terus naik 15 persen.
Dishub sedang menyiapkan aplikasi Go Bus untuk mempermudah penumpang, namun masih dalam persiapan. Menurut Irvan saat ini lebih penting adalah edukasi soal sampah dan nikmatnya transportasi umum di Surabaya.
"Semua itu bertahap karena masyarakat perlu edukasi. Kami tidak hanya konsentrasi pada sampah itu sendiri, tapi transformasi atau perubahan kebiasaan masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan umum. Ada dua hal yang sebenarnya kita edukasi," jelasnya.
Setelah masyarakat paham dan mau merasakan kelebihan angkutan umum, Irvan baru akan menerapkan teknologi.
"Mungkin bertahap, sementara melalui aplikasi Go Bus yang bisa diakses adalah rute terdekat dan posisi bus. Kita siapkan dan sudah trial sebenarnya, ini tinggal perlu masukan sebelum launching," tutupnya.