Pengakuan Bripka Irwan Sarjana Polisi yang Disandera Teroris saat Kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua

Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SURYAMALANG.com, Jakarta - Kerusuhan para tahanan kasus terorisme dengan polisi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok masih hangat diingatan kita.

Peristiwa yang berlangsung Selasa (8/5/2018) malam hingga Kamis (10/5/2018) pagi itu mengakibatkan 5 polisi meninggal. Selain itu, adapula seorang narapidana teroris yang meninggal saat itu.

Dalam peristiwa tersebut ada satu nama yang kemudian mencuat. Bripka Iwan Sarjana.

Bripka Iwan Sarjana ini menjadi perbincangan banyak orang lantaran menjadi seorang sandera dari para napi terduga teroris.

Kondisi Bripka Iwan Sarjana kala itu terluka parah. Ia bahkan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Nah, dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (15/5/2018) Bripka Iwan membagikan kesaksiannya melalui video yang direkam di rumah sakit.

Video itu juga telah diunggah pada saluran Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne pada hari yang sama.

Awal video tersebut Bripka Iwan menjelaskan kondisi saat dirinya tengah disandera.

"Paling yang saya dengar saya disandera, ditutup mata saya jadi tidak bisa melihat dan bergerak karena kaki dan tangan diikat," ujar Bripka Iwan.

"Saya hanya mendengar salah satu teroris mengatakan di situ ada temanmu, adikmu yang masih muda itu saya interogasi tidak mau langsung saya eksekusi, dia minta langsung ditembak saja daripada saya diinterogasi," jelas Bripka Iwan.

Iwan mengaku tidak mengenal siapa teroris yang mengajak dirinya berbicara tersebut?

Ketika ditanya suasana saat itu, Bripka Iwan menjawab sangat mencekam sekali, antara hidup dan mati.

"Saya ingat keluarga saya di rumah yang saya tidak akan pernah bertemu lagi, dan pada waktu itu saya berharap ada yang membebaskan saya dari pimpinan maupun rekan-rekan saya," jawab Bripka Iwan.

Bripka Iwan saat itu berharap jika rekan-rekannya mengetahui jika masih ada anggotanya yang masih hidup.

"Saya berfikir presentasi saya 99 persen mati dan satu persennya hidup, dan satu persen itu Allah kasih pada saya." ungkap sosok yang masih tertidur di sebuah kamar tersebut.

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya tidak berhenti berdoa pada Tuhannya, selalu berdzikir dan masih berharap akan keluar dengan selamat.

"Jika saya diberi takdir mati biarkan saya mati di sini, jika ditakdirkan hidup berarti Allah masih berikan saya kesempatan untuk mengabdi pada Polri," sahut Bripka Iwan.

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya dilepas saat para napi tersebut meminta makanan di saat itupula dirinya dibebaskan.

Bripka Iwan pun memberikan pesan pada akhir video tersebut.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya teman terbaik saya, tim saya, rekan-rekan saya sudah memperjuangkan negara ini hingga titik darah penghabisan saya tidak bisa berbuat apa-apa

saya sangat menyesal sekali, saya juga berterimakasih pada pimpinan memperjuangkan nasib anak buahnya walaupun saya disandera hingga dilepaskan kembali.

Pesan untuk teman-teman kita harus semangat untuk memberantas teroris dan kekejamannya," pungkas Bripka Iwan. (*)

TribunJakarta.com/ Siti Nurjannah Wulandari

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Satu-satunya Sandera Napi Mako Brimob yang Selamat Beri Kesaksian, Bripka Iwan: 99 Persen Saya Mati

Berita Terkini