https://m.facebook.com/story. php?story_fbid= 10156493445667905&id= 67785172904
BPJS Watch Sororti Minimnya Petugas BPJS di RSUD Dr Soetomo
SURYAMALANG.COM, SURABAYA -Loket layanan administrasi BPJS di RSU Dr Soetomo ketahuan kosong tanpa petugas saat disidak pada Senin (11/6/2018) siang.
Temuan itu didapati saat BPJS Watch bersama anggota Komisi E DPRD Jatim, Agatha Retnosari melakukan inspeksi mendadak pada pelayanan BPJS di RSUD Dr Soetomo.
Sebelum kedatangan Agatha, Koordinator BPJS Watch, Jamaludin sudah mendatangi Instalagi Gawat Darurat (IGD) sejak pukul 13.00 WIB.
Hingga kedatangan Agatha pada 14.19 WIB, Jamal mengungkapkan loket pelayanan BPJS tidak ditemukan adanya petugas berjaga.
Hal ini menjadi sorotan Jamal, mengingat saat ini sudah mendekati lebaran tetapi petugas BPJS yang bertugas di rumah sakit rujukan Indonesia bagian timur ini sangat minim.
"Alhamdulillah kami menemukan hal ini sebelum lebaran,petugasnya tidak siaga dan tidak stand by di tempatnya. Hal ini akan berdampak secara administrasi yang tidak diproses semestinya,"urainya.
Menurutnya, kejadian serupa juga terjadi tahun lalu saat lebaran.
Pasien harus membayar administrasi layaknya pasien umum karena petugas BPJS tidak ada untuk mendata administrasinya.
"Dari pihak rumah sakit juga sudah melakukan komplain ke BPJS. Kami minta nanti ada 3 shift petugas BPJS harus siaga 24 jam. Di RSUD Dr soetomo ini lebih krusial, bukan menyebar petugas BPJS ke stasiun dan terminal,"lanjut Jamal.
Jamal mengungkapkan Sidak ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pasien, meningkatkan kualitas layanan rumah sakit dan mengawal akses berobat mudik-balik lebaran berbasis JKN KIS.
"Di Jawa Timur peserta JKN KIS sudah mencapai 25 Juta selama masa mudik balik lebaran peserta JKN KIS bisa langsung berobat ke IGD meski tidak dalam kondisi gawat. Oleh sebab itu RSUD Dr Soetomo diharapkan telah melakukan upaya antisipatif dan mempersiapkan sistem pelayanan yang gampang diakses oleh masyarakat secara cepat, murah dan mudah,"paparnya.
Ia mengungkapkan BPJS Watch Jatim telah membentuk Tim Khusus untuk melakukan pemantauan layanan fasilitas kesehatan di Jawa Timur selama liburan lebaran 2018.
Hal ini dilakukan untuk memonitor agat tidak ada warga miskin yang ditolak rumah sakit dan layanan berobat.
"Sidak ini merupakan bagian dari perjuangan untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermanfaat untuk masyarakat sehingga terwujud Indonesia Sehat yang sebenar-benarnya,"jelasnya.
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik RSU Dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi menyatakan administrasi peserta BPJS kerap ditangani langsung oleh petugas RSUD Dr Soetomo akibat minimnya petugas di loket BPJS.
Menurut Joni pelayanan oleh petugas BPJS saat ini sistemnya sebagai verifikator.
Sementara RSUD Dr Sutomo memiliki dua admisi di bagian belakang dan depan IGD.
"Petugas kami bisa verifikasi dan melakukan administrasi. Karena petugas BPJS tidak standby 24 jam padahal pelayanan kami 24 jam. Kalau ada pelayanan dari loket BPJS 24 jam ya alhamdulillah, kalau satu shift saja ya kami harus menambah personel untuk administrasi,"tegas Joni ketika ditemui di sela Inspeksi mendadak oleh BPJS Watch dan anggota Komisi E DPRD Jatim, Minggu (11/6/2018).
Agatha Retnosari, Anggota Komisi E Bidang Kesejahteraan DPRD Jawa Timur mengungkapkan sidak di RSUD Dr Soetomo ini sebagai salah satu indikator pelayanan karena merupakan rujukan tertinggi pasien Provinsi Jatim dan Indonesia Timur.
"Saat liburan lebaran RSUD DR Soetomo agar menyiagakan tenaga kesehatan, ketersediaan ruang ICU-ICCU-NICU-PICU fasilitas, sarana-prasarana hingga stok obat-obatan yang cukup," urainya.
Ia mengungkapkan dalam beberapa kali pertemuan dengan pihak BPJS Kesehatan telah mengungkapkan akan menambah jumlah shift di rumah sakit agar siaga 24 jam.
"Sayangnya tidak terealisasi, paska lebaran kami akan lakukan hearing dengan jejaring Dinkes, pihak rumah sakit dan BPJS Kesehatan untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik,"pungkasnya.