SURYAMALANG.COM, JOMBANG - Sosok Cerly Aurelia (18) atlet paralayang Jombang yang tewas terjatuh dari ketinggian 100 meter di Gunung Banyak, Kota Batu, dikenal mempunyai kepribadian yang tangguh, baik dan supel.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini telah lama berkecimpung di dunia olahraga.
Korban merupakan atlet bola voli saat sekolah SMPN 1 Ploso.
Beranjak ke SMA Ploso, korban mulai menekuni olahraga paralayang hingga menjadi atlet paralayang Jombang.
Selain atlet muda berbakat korban juga dikenal aktif di organisasi desa Karang Taruna Dusun Gedang, Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Dia tergabung ke dalam Karang Taruna menjadi bendahara.
Warga setempat menceritakan sempat mempunyai firasat sebelum kejadian itu.
Cerly sempat mengajak tetangganya, Hesti, untuk ikut bergabung menjadi Karang Taruna.
Tingkah lakunya tidak biasanya seperti itu yang sedikit ngotot saat mengajak teman sebayanya itu.
Cerly sempat berkata jika setelah ini dia sudah tidak lagi di sini.
Dia bahkan telah menyerahkan buku bendahara catatan pengolahan keuangan Karang Taruna yang dibawanya.
"Mene aku wis gak ndek umah mbak (Besok aku sudah tidak di rumah, kak)," kata wanita berhijab, tetangga korban yang menolak menyebutkan namanya itu.
Ernita Aulia (18), teman korban, mengatakan, Cerly cenderung tidak memilih-milih teman dan mudah akrab dengan orang di sekitarnya.
"Cerly anak yang ceria, mudah berteman dengan siapa saja," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (12/6/2018).
Kejadian yang menimpa Cerly hingga membuatnya meninggal secara mendadak itu membuat teman-temannya begitu kehilangan.
Padahal sebelumnya saat liburan kelulusan sekolah korban sempat berlibur bersama teman-temannya di Banyuwangi.
"Saya tahu dari berita dan status WhatsApp teman-teman, Cerly meninggal saat latihan paralayang," ungkapnya.
Kesya Andiany, kakak korban, mengatakan, keluarganya sangat mendukung Cerly menjadi atlet paralayang.
Apalagi, Cerly sempat menyabet juara III dalam kejuaraan Paralayang Pemprov Jatim pada 2015.
"Kami justru sangat mendukung dia. apalagi sudah berprestasi," ungkapnya.
Sebelumnya, dia sempat melarang Cerly agar tidak berlatih paralayang, setidaknya menunggu usai lebaran.
Namun korban bersikukuh tetap ingin latihan paralayang hingga berangkat sendiri menumpang bus ke Kota Batu.
"Izin latihan sudah lama karena dalam waktu dekat ini, kata adik saya, akan ada kejuaraan paralayang," terangnya.
Kata Kesya, saban hari aktivitas korban selama tidak ada latihan paralayang selalu membantunya merawat anaknya di rumahnya.
"Biasanya ya bantu momong adiknya," pungkasnya.
Di balik kejadian ini pihak keluarga berupaya ikhlas menerima kepergian Cerly untuk selama.
Meski demikian pihaknya meminta agar ada pihak yang bertanggung jawab terkait kejadian yang membuat adiknya celaka hingga meninggal dunia.
"Saya tidak tahu harus ngomong apa, yang penting ada yang tanggung jawab," tukasnya.
BERITA TERKAIT: Cherly Aurelia Jatuh Bersama Paralayang, Ibunya Tak Ikhlas, Kembalikan Anakku!
BERITA TERKAIT: Cherly Aurelia Teriak Allahu Akbar Sebelum Jatuh dan Tewas Saat Main Paralayang