Magetan

Perwira Rusia ke Magetan Terkait Pembelian 11 Sukhoi SU Berkecepatan 2.400 Km per Jam

Penulis: Doni Prasetyo
Editor: yuli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BORONG 11 SUKHOI - Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andi Kustoro bersama Mr Tsyplakov Yury selaku Deputy Director of The Air Force Departement dari Komsomolkom Amur Aircraft Plant Yhem sedang meninjau hanggar Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Maospati, Kabupaten Magetan, Senin (6/8/2018).

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andi Kustoro bersama Tsyplakov Yury, Deputy Director of The Air Force Department Rusia, survei Lanud Iswahjudi di Maospati, Magetan, Senin (6/8/2018).

Mereka mengecek kondisi pangkalan udara militer itu terkait pengiriman pesawat tempur generasi 4,5, Sukhoi SU 35.

Tsyplakov Yury disertai 10 orangnya meninjau lokasi calon hanggar Sukhoi SU 35 itu dipandu Kadislog, Kolonel Tek Royke C Manusiwa. 

Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Indonesia yang akan memboyong 11 pesawat Sukhoi SU 35 sebagai ganti pesawat F-5 buatan Amerika Serikat.

Akad pembelian itu diteken Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) Laksda TNI Agus Setiadji.

Dipilihnya Lanud Iswahjudi sesuai perintah Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna ketika mengunjungi Lanud Iswahjudi.

Menurut Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Hamdi Londong Allo, Sukhoi SU - 35 yang merupakan generasi 4,5 ini memiliki panjang 21, 9 meter dan lebarnya 15, 3 meter.

"Pesawat ini dilengkapi sepasang mesin Saturn izdeliye (Product) 117S (AL-41F1S) turbofan, dan mampu melesat hingga dua kali kecepatan suara, dengan jangkauan 2.400 kilometer per jam," terang Mayor Londong kepada SURYAMALANG.COM.

Menurut dia, jika Indonesia jadi membeli 11 unit Sukhoi SU - 35, maka Indonesia adalah negara kedua yang membeli pesawat itu dari Rusia setelah Tiongkok pada tahun 2015 membeli 24 unit.

"Pembelian Sukhoi SU 35 ini sesuai penjelasan Menhan waktu berkunjung ke Lanud, setiap pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dari luar negeri wajib disertakan imbal beli, kandungan lokal dan offset minimal 85 persen di mana kandungan lokal dan atau offset paling rendah 35 persen," kata Kapen Londong menirukan Menhan waktu itu.

Survei ini, tambah Mayor Londong, bertujuan menentukan lokasi dan kebutuhan yang akan dipersiapkan pihak pabrikan pesawat Sukhoi SU 35, Komsomolkom on Amur Aircraft Plant Them.

"Rencana survei akan berlangsung selama 2 hari, melibatkan 10 orang tim ahli dari Rusia. Selama di Lanud Iswahjudi, rombongan dibawa ke Skadron 14, hanggar, shelter apron, Aerodrome, Runway, Taxyway, Fire fighter Vehicles, GPL, Simulator, Depo 60," tandas Mayor Londong Allo.

Berita Terkini