Iswandi mengaku belum bisa memproduksi dalam partai besar, karena sifatnya pakan ternak produksinya sebagai pakan ternak alternatif.
Hanya pada musim kemarau berproduksi dan semua masih tergantung pada pesanan. Apalagi mesin produksi miliknya masih sangat terbatas.
"Kapasista produksi mesin modifikasi kami juga terbatas," ucap Iswandi.
Kedepan, tambah Iswandi, dirinya beropsesi hendak mengembangkan produksi pakan ternak alternatif berbahan dasar bongggol jagung dan daun jagung serta tebon ini lebih besar.
"Saya masih kumpulkan modal untuk membeli peralatan mesin yang lainnya. Hitung-hitung nantinya bisa membuka kesempatan kerja," tutur Iswandi.