Baca tanpa iklan
SURYAMALANG.com – Belakangan ini grup asal Korea Selatan BTS sedang ramai menghadapi berbagai kontroversi.
Tak butuh waktu lama bagi BigHit Entertaiment yang menaungi BTS untuk segera memberikan klarifikasi mereka tentang kontroversi itu.
Melalui keterangan di situs resmi mereka, Big Hit menjawab terkait penggunaan kaus Bom Atom yang digunakan Jimin.
Termasuk dengan aksesorisnya seperti topi dengan lambang nazi hingga bendera nazi.
Ada beberapa hal yang ingin ditegaskan oleh BigHit Entertaiment terkait kontroversi tersebut.
Baca: Pimpin Rakor Camat Nasional, Mendagri Dorong Camat Lebih Pahami Tugas Dan Wewenang
Baca: Sule Ulang Tahun Pertama Tanpa Lina, Suasana Haru saat Rizky Febian & Putri Delina Beri Kejutan
Yang pertama adalah bahwa BTS berserta seluruh artis yang dinaungi oleh Big Hit Entertaiment tidak mendukung segala bentuk perang dan juga bom atom.
“Dalam promosi BTS serta promosi semua artis kami, BigHIt tidak mendukung segala bentuk totaltarianisme, Nazisme atau kelompok dengan tendensi politik radikal lainnya,” tulis Big Hit Entertaiment.
“Kami menentang hal itu.”
“Dan tidak berniat menyakiti korban dari kelompok tersebut dan ini tidak akan berubah.”
Yang kedua Big Hit mengakui kurangnya persiapan sehingga bisa terjadi kelalaian seperti itu dan meminta maaf atas penggunaan kaus dan aksesoris.
“Ini permintaan maaf kami untuk masalah yang disebutkan di atas.”
Baca: Anggaran RTLH Mencapai Rp 28 Miliar Tahun 2019 Di Kritik DPRD, Dinilai Terlalu Kecil
Baca: Hadapi Timnas Indonesia, Inilah Deretan Permintaan Pemain Thailand Jelang Pertandingan
“Terkait item pakaian dengan citra bom atom, seperti yang kami nyatakan diatas, itu tidak dilakukan dengan maksud apapun.”
“Dan kami telah menegaskan bahwa baju itu sendiri tidak diproduksi dengan maksud membahayakan para korban bom atom,” tambah Big Hit.
“Kami dengan tulus meminta maaf karena berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan melalui penampilan artis kami yang terhubungg dengan citra bom atom.”
Selain itu Big Hit juga memberikan penjelasan tentang aksesoris yang memuat lambang nazi yang pernah digunakan BTS dalam sebuah pemotretan.
Menurut Big Hit, penggunaan aksesoris itu bukanlah termasuk dukungan untuk organisasi tersebut.
Hal itu semata-mata hanyalah bentuk kelalaian dari pihak Big Hit entertaiment yang tak memeriksa aksesoris yang digunakan.
“Mengenai topi dengan simbolisme Nazi yang digunakan dalam pemotretan lama, seperti yang kami nyatakan diatas, itu tidak dilakukan dengan maksud apapun.”
“Pakaian dan aksesoris yang digunakan dalam pemotretan diberikan kepada kami oleh outlet dari media tersebut.”
“Artis kami akhirnya memakainya karena kamu tidak memeriksa sebelumnya.”
“Kami dengan tulus meminta maaf.”
Poin yang terakhir yaitu untuk bendera bersimbol Nazi yang dikibarkan di pesta ulang tahun artis legendaris Korea, Seo Taiki dimaksudkan untuk mengkritik mengenai standar pendidikan.
“Pertunjukan saat itu memiliki pesan sosial mengkritik realitas standar pendidikan.”
‘Gambar pada bendera tidak ada hubungannya dengan Nazisme.”
Baca: Kapolres Lamongan Angkat Suporter LA Mania Dan Curva Boys Sebagai Duta Kamtibmas
Baca: Tajir Melintir, Inilah Sumber Kekayaan Muzdalifah, Ternyata Bukan Usaha Sendiri
“Ini tidak benar sama sekali dan sebenarnya pertunjukan itu dimaksudkan untuk mengkritik realitisme totaliter semacam itu,” ungkap Big Hit.
Di akhir kata, Big Hit Entertaiment berjanji agar kejadian serupa tidak akan terulang kembali.
“Big Hit akan melakukan yang terbaik untuk mereformasi masalah yang telah terjadi.”
“Moto kamu adalah memberikan kenyamanan kepada dunia melalui musik dan artis kami.”
“Kita akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugas itu.”
Pernyataan dari Big Hit entertaiment ini langsung mendapatkan tanggapan dari para Army (sebutan untuk fans BTS).
Para fans pun merasa lega usai mendengarkan penjelasan panjang Big Hit mengenai masalah yang sebelumnya membuat mereka khawatir.
Pasalnya para Army sempat dibuat kewalahan menanggapi semua isu yang beredar, tak jarang mereka melaporkan langsung ke pihak Big Hit jika kabar yang diberitakan sudah kelewat batas.