SURYAMALANG.COM,GONDANGLEGI - Ide kreatif bisa datang dari mana saja, mengotak-atik handphone misalnya.
Berawal dari kebiasaan tersebut, kedua siswa yang menempuh jurusan IPA kelas XI, Subhan Fajri (16) dan Safitri Yuliana Utama (17), menjadi paham tentang cara memodifikasi komponen robotic seperti chip penyimpan data, sarvo, bazzer dam pompa wiper.
Kreativitas dua siswa MAN 1 Bululawang, Kabupaten Malang ini pun berbuah hasil manis. Hingga akhirnya meraih gelar nominasi The Best Original Idea dalam lomba Robotic tingkat Nasional yang digelar oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam RI, 3-4 November beberapa waktu lalu.
Sebelum meraih prestasi itu, Fajri dan Safitri dimatangkan selama dua tahun untuk belajar gali potensinya lebih mendalam di bidang robotic.
Selama tempo waktu tersebut, bakat dua siswa berprestasi ini dibantu oleh dua mahasiswa dari salah satu Universitas di Malang.
Bakat keduanya pun semakin terasah dalam merakit robot. Fajri dan Safitri berhasil menyisihkan 100 kontestan lainnya di tingkat nasional saat ajang lomba Robotic Competition Madrasah 2018.
"Keseluruhan peserta 100 kontestan, kami menjadi yang terbaik dalam perencanaan ide rancang bangun sebuah robot,” kata Fajri sembari tersenyum bangga.
Dengan telaten, keduanya pun menjelaskan detail karyanya yang diberi nama Robot Pendeteksi Api.
Perlu diketahui, terdapat tiga komponen utama yang mampu menggerakan robot tersebut.
Istilahnya pun tak akrab ditelinga, yakn Arduino atau semacam chip yang untuk menyimpan progam data yang sudah disusun.
Komponen lain yakni disebut sarvo. Ternyata komponen ini vital tugasnya. Sarvo sebuah alat yang mentranslate dari sebuah sensor kemudian direspon hingga menimbulkan gerak.
Ada dua kategori dalam lomba yang dihelat khusus bagi para pelajar Madrasah tersebut. dua itu diantaranya Kategori Rescue dan Kategori Rancang Bangun.
“Kami ikut yang Rancang Bangun, dan Simulasi kebakaran kandang di kebun binatang menjadi pilihan kami. Kami gunakan Servo yang nantinya direspon Bazzer alias alarm," kata Safitri menjelaskan.
Meski sudah meraih prestasi menawan, tak membuat dua remaja ini besar kepala. Keduanya ingin mencoba melakukan terobosan lain di masa depan.
Berbekal ilmu robotika yang dimiliki, keduanya berharap bisa menciptakan alat baru yang mampu memudahkan para petani nantinya. Kedepan, Fajri dan Safitri pun ingin karyanya memiliki hak paten.
“Kalau sudah kuliah, saya ingin membuat teknologi tepat guna untuk para petani. Makanya saya ingin masuk ke Teknologi Pertanian,” ujar sosok gadis yang ingin melanjutkan kuliah jurusan Teknologi Pertanian.
"Saya pun juga semakin semangat kedepan untuk ciptakan karya lagi," sambung Fajri.
Biarpun masih muda dan berprestasi, tak membuat keduanya seperti kacang lupa kulitnya. Cita-cita mulia membahagiakan kedua orang tua harus tetap hidup untuk diwujudkan kelak.
Dari bakatnya itu, kini Fajri bisa meraup rupiah dari pesanan untuk memperbaiki Handphone dan juga PC dari teman-temannya. Youtube dan Internet menjadi guru baginya untuk semakin terlatih dan lihai.
"Pengen tetep nomor satu membahagiakan orang tua. Lumayan ya saat ini ada saja pesanan perbaiki Hp atau komputer PC. Setidaknya bisa mandiri dan tambah uang jajan," tandas Fajri seraya tersenyum bahagia.