Nasional

Alasan dan Nilai Kahiyang Ayu Tak Lolos CPNS, Ini Fakta Ucapan Jokowi & Prabowo di Debat Capres 2019

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan Kahiyang Ayu Tak Lolos CPNS, Fakta Ucapan Jokowi di Debat Capres 2019, Ada Anaknya yang Gagal

SURYAMALANG.COM - Alasan Kahiyang Ayu tidak lolos CPNS mengulik dari ucapan Jokowi saat debat Capres 2019 pada Kamis (17/1/2019) kemarin. 

Saat itu dalam debat capres 2019 putaran pertama, Jokowi yang menempati urutan Capres (Calon Presiden) nomor urut 1 itu, sempat menyebut bila ada anaknya yang gagal saat mengikuti tes CPNS. 

Tes CPNS atau Calon Pegawai Negeri Sipil itu ternyata pernah diikuti oleh putri kedua Jokowi, yaitu Kahiyang Ayu. 

Hal ini bermula saat calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut bahwa seleksi aparatur negara (ASN) di era pemerintahannya berjalan dengan akuntabel.

Reaksi Angel Lelga Lihat Vicky Prasetyo Buka Restoran Baru, Langsung Peringatkan Hal Ini

Isi Hati Nagita Slavina Pada Raffi Ahmad Terbongkar, Sosok Ini Bisikkan Sesuatu: Jangan Selingkuh

Dilan 1991 Berlanjut, Ini Kata Pertama Vanesha Prescilla ke Iqbaal Ramadhan Usai 1 Tahun Tak Bertemu

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan Maruf Amin, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Kompas.com)

Dalam debat perdana tersebut Jokowi menyebut bahwa anak perempuannya, Kahiyang Ayu tidak lulus seleskti CPNS.

"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel, dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Lalu bagaimana kebenaran mengenai fakta ini?

Mari kita simak dengan seksama.

Tahun 2017, Kahiyang Ayu diketahui mengikuti seleksi tes CPNS sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan bahwa pihaknya menjamin tidak ada keistimewaan yang diberikan kepada putri presiden tersebut.

5 Fakta Ahok Dikabarkan Menikahi Bripda Puput, Dari Lamaran Hingga Hari H, Ini Kata Calon Mertuanya

Biodata Bripda Puput Nastiti Devi yang Disebut Calon Istri Ahok, Mantan Ajudan Asli Nganjuk

Luna Maya Berkali-kali Dibuat Cemburu Hadir di Nikahan Edric Tjandra, Bereaksi Tahu ada Yang Ciuman

Kahiyang Ayu Bak Artis K-Pop saat Tampil Beda Bergaya Rambut Micky Mouse, Lihat Hasil Photoshoot-nya (TribunKaltim.com)

Penampilan Baru Maia Estianty Bikin Pangling, Rambut Panjangnya Dipangkas Pendek, Mirip Remaja SMA

Tes Kepribadian - Ungkap Bakat dan Kepribadianmu dari Jumlah Tanggal Kelahiran

Cawapres Sandiaga Uno Kembali Kunjungi Jatim, Sasar Lima Wilayah

Yuddy Chrisnandi menegaskan bahwa status Kahiyang Ayu sebagai anak presiden tidak membuatnya lantas menjadi peserta prioritas dalam seleksi CPNS.

"Anak presiden saja enggak dapat fasilitas dari jabatan ayahnya tidak jadi prioritas dan tidak KKN. Masak anak saya mau begitu. Malu sama presiden dong," kata Yuddy pada 3 November 2014 lalu.

Berikut rincian poin yang berhasil dicapai oleh Kahiyang Ayu dalam tes seleksi CPNS tersebut.

Kahiyang Ayu berhasil memperoleh total 300 poin.

Kahiyang Ayu (Suryamalang.com/kolase - Instagram@ayanggkahiyang)

Poin tersebut terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TKW) sebesar 50 poin.

Tes Intelegensia Umum (TIU) sebesar 95 poin.

Dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) senilai 155 poin.

Melansir dari laman Kompas.com, berdasarkan peraturan CPNS saat itu, peserta CPNS yang dinyatakan lolos apabila memenuhi passing grade 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.

Periksa fakta lain dalam Debat Capres pertama 2019

Selain fakta soal Putri Jokowi, Kahiyang Ayu yang gagal dalam tes CPNS, ada sederet ucapan pasangan Capres Nomor urut 1 dan 2 lainnya yang tak kalah penting untuk dibahas. 

Dalam debat tersebut, capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02 menyampaikan sejumlah pernyataan, mulai dari visi misi hingga jawaban dari topik yang sudah disediakan.

Debat Pilpres 2019 antara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno digelar, Kamis (17/1/2019) malam. (Kompas.com)

Sejumlah pernyataan tersebut sudah dicek faktanya oleh Kompas.com

Apa saja?

1. Sembilan menteri perempuan

Alasan Kahiyang Ayu Tak Lolos CPNS, Fakta Ucapan Jokowi di Debat Capres 2019, Ada Anaknya yang Gagal (Kompas.com (Garry Andrew))

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menyebutkan bahwa ada sembilan menteri perempuan di kabinetnya, yaitu Kabinet Kerja.

"Di kabinet saya ada sembilan menteri perempuan yang menempati tempat strategis. Misalnya Menlu, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri LHK, Menteri Kelautan dan Perikanan," kata Jokowi.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, menteri perempuan di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla saat ini antara lain:

1. Sri Mulyani, menjabat sebagai Menteri Keuangan

2. Susi Pudjiastuti, menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan

3. Retno Marsudi, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri

4. Rini Soemarno, menjabat sebagai Menteri BUMN

5. Nila F Moeloek, menjabat sebagai Menteri Kesehatan

6. Puan Maharani, menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

7. Yohana Susana Yembise, menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

8.Siti Nurbaya Bakar, menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Terdapat satu nama lainnya, yaitu Khofifah Indar Parawansa yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial.

Namun, Khofifah mundur dan posisi tersebut digantikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita.

2. Luas Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia

Detik-detik Prabowo Joget di Debat Pilpres 2019, Sandiaga Uno Sampai Pijat Punggungnya (Tribunnews.com)

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung masalah kesejahteraan pejabat di daerah yang tak sebanding dengan luas wilayah yang ditanganinya.

Dalam pernyataan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebutkan bahwa luas wilayah Jawa Tengah lebih besar daripada Malaysia, padahal gaji pejabat tersebut terbilang tidak tinggi.

"Sebagai contoh, bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya Rp 8 juta? Kemudian dia mengelola provinsi, umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia dengan APBD yang begitu besar," kata Prabowo.

Dari penelusuran Kompas.com, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2017 adalah 32.544,12 kilometer persegi.

Sementara wilayah Malaysia seluruhnya seluas 330.323 kilometer persegi.

3. Pernyataan Prabowo soal "Tax Ratio" Indonesia

Prabowo mengklaim bahwa maraknya korupsi di Indonesia disebabkan penghasilan ASN yang terbilang kecil.

Karena hal tersebut, calon presiden nomor urut 02 ini berjanji akan menaikkan rasio pajak sehingga gaji ASN dapat meningkat.

"Kita tingkatkan tax ratio yang sekarang berada 10 persen bahkan lebih rendah, saya akan kembalikan ke 16 (persen) tax ratio," ujar Prabowo.

Dari data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, pada tahun 2018, indeks tax ratio Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,8 persen, menjadi 11,5 persen.

4. Bonus Atlet Asian Para Games

Jokowi mengklaim bonus yang diberikan untuk atlet Asian Para Games 2018 sama besar dengan bonus atlet Asian Games 2018.

"Misalnya, yang mendapatkan emas dapat Rp 1,5 miliar, yang mendapat perak bisa kita berikan bonus Rp 500 juta, yang dapat perunggu kita berikan Rp 250 juta, sama seperti atlet-atlet yang berlaga di Asian Games," kata Jokowi.

Hasil penelusuran Kompas.com, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 63 Tahun 2018, atlet peraih emas untuk tunggal mendapat Rp 1,5 miliar, ganda Rp 1 miliar, dan beregu Rp 750 juta.

Peraih medali perak untuk tunggal Rp 500 juta, ganda Rp 400 juta, dan beregu Rp 300 juta.

Sementara, peraih medali perunggu untuk tunggal Rp 250 juta, ganda Rp 200 juta, dan beregu Rp 150 juta.

5. Gaji Gubernur Rp 8 Juta

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Kompas.com)

Prabowo menyampaikan pernyataannya bahwa gaji gubernur sekitar Rp 8 juta.

"Kami menilai perlu ada langkah-langkah konkret. Bagaimana bisa seorang gubernur hanya bergaji Rp 8 juta?" kata Prabowo.

Penelusuran Kompas.com, besaran gaji pokok kepala daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000.

Dalam aturan itu, besaran gaji pokok kepala daerah tingkat provinsi sebesar Rp 3 juta per bulannya.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2001, tunjangan jabatan kepala daerah tingkat provinsi sebesar 5,4 juta.

6. Ada Kepala Desa yang ditahan karena mendukungnya

Prabowo menyinggung adanya kepala desa di Jawa Timur yang mendukungnya ditahan.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kepala desa yang dimaksud adalah Kepala Desa Sampangagung, Kabupaten Mojokerto, Suhartono.

Pemberitaan sebelumnya menyebutkan, Suhartono tersandung kasus tindak pidana pemilu.

Diduga terlibat dalam kampanye calon wakil presiden nomor urut 02, ketika berkunjung di Wisata Pemandian Air Panas Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Suhartono divonis dua bulan penjara dan denda Rp 6 juta subsider 1 bulan karena terbukti melanggar Pasal 490 juncto Pasal 282 UU RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Berita Terkini