Awalnya dia mendengar kisah mengenai adanya harta karun di area tersebut.
Pemukiman yang ditemukannya ini berasal dari kerajaan Urartu Kuno di Timur Tengah.
Pemukiman ini berada di wilayah pegunungan Anatolia timur, dekat kota Erzurum.
Saat ditemukan, pemukiman ini lengkap beserta kuil dan terowongan air setinggi 50 meter.
Menurut laporan Hurriyet Daily News, pemukiman itu mungkin ditinggalkan para penghuninya antara abad ke-13 hingga abad ke-6 sebelum Masehi.
Kerajaan Urartu pernah menjadi wilayah yang terkenal di antara Turki timur, Iran, dan Armenia.
Setelah itu, wilayah ini diambil alih orang-orang Armenia.
Kerajaan pada Zaman Besi tersebut juga belajar sejumlah taktik dan strategi seperti kerajaan Asiria, sekarang Irak.
Warga di pemukiman ini juga bercita-cita menjadi kekuatan baru di Timur Tengah yang mampu menyaingi Asiria.
Kepada media Turki Anadolu, Kizilkaya mengaku terinspirasi rumor pemburu harta karun untuk mengeksplorasi pegunungan Dumlu di Erzurum.
Setelah menemukan pemukiman kuno tersebut, Kizilkaya berusaha agar direktorat provinsi untuk kebudayaan dan pariwisata melindungi lokasi tersebut.
Pasalnya, para pemburu harta karun telah menimbulkan kerusakan parah pada pemukiman kuno ini.
Kizilkaya berkata ukiran batu dan makam di area ini menyimpan banyak informasi mengenai upacara penting dari kerajaan Urartu, termasuk ritual pemakaman untuk orang-orang penting.
“Ini adalah tempat upacara pemakaman raja atau orang yang sangat dihormati publik.”
“Di tempat ini upacara tersebut dilakukan,” kata Kizilkaya dikutip dari Newsweek, Kamis (7/12/2017).
“Kami pikir ada makam di sini, termasuk raja, penguasa, atau pemuka agama,” sambungnya.
Sebagai informasi, warga Kerajaan Urartu adalah penganut politeistik.
Mereka memiliki 69 dewa yang tingkatannya ditentukan jumlah manusia yang dikorbankan.
Kerajaan ini perlahan-lahan melemah karena perang dengan dua pihak, yaitu Asiria dan Cimmerians.
Akhirnya pemukiman ini hilang di tangan bangsa Irak kuno yang disebut Mendes.