SURYAMALANG.COM - Permintaan Audrey pada Ifan Seventeen saat dijenguk di Rs. Promedika Pontianak terungkap belum lama ini.
Permintaan Audrey pada Ifan Seventeen itu tidak lepas dari kejadian naas yang menimpanya pada Jumat (29/3/2019) lalu.
Audrey, seorang siswi SMP (14) di Pontianak, Kalimantan Barat mengalami penganiayaan oleh 12 siswi SMA yang dilatarbelakangi masalah asmara.
Akibat kejadian itu, Tagar #JusticeForAudrey pun viral di media sosial baik di twitter maupun di instagram.
• Viral TKW Cantik Indonesia Jadi Youtuber, Punya 3 Ribu Subsciber, Tak Pernah Disuruh Masak Majikan
• 7 Temuan Baru, Audrey Siswi SMP Dianiaya 12 Siswi SMA, Status Tantangan dari Pelaku & Kondisi Korban
• Jodoh Ayu Ting Ting Disebut-sebut Akan Datang Tahun 2019, Ayah Baru Bilqis Bukan Orang Sembarangan
Tak hanya menyedot perhatian masyarakat biasa, para publik figur juga menaruh perhatian lebih untuk Audrey.
Dikutip dari Kompas.com, setelah seminggu berselang sejak penganiayaan terjadi, kasus tersebut baru dilaporkan kepada orang tua korban.
Vokalis grup band Seventeen, Riefian Fajarsyah atau yang dikenal dengan nama Ifan Seventeen pun mengunjungi AU (Audrey) secara langsung di Rs. Promedika Pontianak.
Hal tersebut terlihat dari unggahan akun Instagram @ifanseventeen.
Saat bertemu dengan Ifan, tangis AU pun pecah tak terbendung.
Dalam video tersebut, Ifan terlihat berbincang dengan AU dan mencoba menguatkannya.
"Nggak usah nangis. Ramai sekali yang dukung audrey, yang kuat," kata Ifan Seventeen sambil mengelus kepala Audrey, dikutip dari Instagram Ifan, Rabu (10/4/2019).
• Penjelasan Hukum Hotman Paris atas Kasus Audrey Siswi SMP Dianiaya 12 Siswi SMA: Tetap Bisa Diadili
• Teringat Kondisi Ani Yudhoyono, Air Mata Annisa Pohan Tumpah saat Ungkap Pesan Ini Untuk Mertua
AU pun menghapus air matanya dan tersenyum kecil.
Ifan Seventeen berharap kasus yang terjadi pada AU tak terulang lagi di manapun.
Dia juga berjanji akan membantu kasus pengeroyokan ini ke ranah hukum.
Tujuannya agar pelaku pengeroyokan mendapat hukuman yang setimpal.
'Audrey cantik Audrey manis anak baek anak sholehah InsyaAllah @niggaaarey yang kuat ye nong, jadikan pembele buat kawan2 seumuran audrey yang laen, bukan hanye di Pontianak, tapi di seluruh Indonesia. Biar tak ade lagi yang namenye bullying, apelagi sampe maen fisik.'
'InsyaAllah om Ifan bantu buat kakak-kakak yang nakal ke Audrey, biar mendapatkan hukuman yang seadil-adilnye,' tulis Ifan Seventeen Rabu (10/4/2019).
Dalam unggahan Ifan Seventeen tersebut, ia memperlihatkan wajah AU yang selama ini dututupi.
Rupanya hal tersebut adalah permintaan langsung dari AU sendiri kepada Ifan untuk menunjukan wajahnya di media sosial supaya masyarakat tau jika AU kuat.
'Nb: Audrey yang meminta agar mukanya tidak diblurkan, Audrey pengen semua orang tau kalo Audrey kuat, MasyaAllah barakallah Audrey anak cantik jadi pembela buat anak2 yang lain,' pungkas Ifan Seventeen disertai hastag #justiceforaudrey.
Unggahan tersebut lantas menuai dukungan dari sederet selebriti.
Beberapa selebriti tampak menuliskan dukungannya dalam kolom komentar Ifan Seventeen berikut ini.
'Adeeek audreey semangat!! Kita semua bersama mu audreeeey... peluk dari jauh,' tulis @tissabiani.
'Sikat pak..amanah lw tuh,' tambah @virgoun_
'Fan.. Muka nya harus di blur gak sih sebetul nya?,' ucap @irfanhakim75.
'Van, plis selesaikan. Amanah mu ini brader. Yang kuat Audrey, kami bersamamu,' tambah @cutmemey.
'Keep strong Audrey, terimakasih kokoh Ifan. #humanity,' tambah @ipesinaga.
'Aamiin ya Allah,' ucap @asmanadia.
Pelaku diduga masih santai nongkrong di Cafe
Kejadian yang menimpa Audrey kini sudah ditangani oleh pihak yang berwajib.
Mediasi pun sudah coba dilakukan kepolisian kepada kedua belah pihak.
Namun, tidak ada itikad baik dari para pelaku.
Bahkan, para pelaku masih santai bermain boomerang di kantor polisi.
Bukan hanya itu saja, mereka bahkan mengatakan bahwa berita tersebut tidak benar dan tidak merasa bersalah atas apa yang dilakukan.
Bahkan ketika berita Audrey viral dimana-mana, para pelaku kedapatan masih bisa santai nongkrong di sebuah cafe tadi malam (9/4/2019).
Hal ini terlihat dari instastory salah satu teman pelaku yang diunggah kembali oleh akun gosip @gosipnyinyir2.
Dalam video tersebut, tampak para pelaku sedang berkumpul di sebuah cafe.
Sepertinya mereka baru saja menikmati beberapa minuman sambil mengobrol.
Para pelaku juga terlihat tersenyum penuh percaya diri saat temannya merekam.
Tidak ada ekspresi menyesal atau takut pada wajah mereka.
Dalam video tersebut, sang teman malah memberikan dukungan kepada para pelaku.
'Aku selalu support kalian, tenang guys masih banyak yang doakan kalian yang terbaik. Baik-baik ya Love u guys miss u', tulis temannya.
Melihat video ini sontak saja membuat warganet geram.
Banyak dari mereka yang meminta para pelaku agar segera dipenjara agar menimbulkan efek jera.
Jika tidak, kasus ini bisa terulang kembali.
Petisi Justice For Audrey yang sudah tersebar di dunia maya juga telah ditandatangari beih dari 2.4 juta kali oleh publik.
Hal ini membuktikan begitu seriusnya kasus yang menimpa Audrey.
Untuk diketahui, peristiwa yang menimpa Audrey bermula saat ada masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku pengeroyokan.
Pelaku yang kesal dengan komentar di Facebook akhirnya menjemput korban.
Korban akhirnya dianiaya di dua lokasi sekaligus.
Menanggapi hal itu, ketua KPAI, Retno Listyarti pun akhirnya angkat bicara.
Dikutip dari Metro Pagi, Youtube MetroTVNews.com, Retno mengungkapkan peran para pelaku yang masih duduk di bangku SMA.
Awalnya Retno menyebut bahwa benar ada pengeroyokan siswi SMP di Pontianak.
"Dari informasi yang berhasil kami himpun, memang betul bahwa terjadi kekerasan. Kekerasan fisik ini adalah betul bahwa korban satu orang, kemudian terjadi pengeroyokan," kata Retno.
Ia kemudian mengatakan bahwa ada peran-peran tertentu dari keduabelas pelaku.
Namun pelaku utama adalah 3 orang yang menganiaya AU.
Apa saja peran tersebut?
Pertama yakni ada pelaku yang menjemput korban.
Sebenarnya pelaku utama itu 3. Yang lain memang dianggap membantu. Misalkan menjemput. Karena korban ini dari rumahnya, terus korban dijemput.
Oleh karena korban dijemput dari rumah, korban pun melalui jalanan umum.
Selama melewati jalan itulah, ada pelaku yang berperan memberikan kode.
Meskipun belum diketahui jumlahnya, namun para pelaku itu memberikan kode sampai akhirnya korban sampai di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.
Sesampainya di lokasi, korban dipukuli dada dan kepalanya.
Kepala korban juga dihantamkan ke aspal.
"Kemudian kan itu di jalan umum ya. Sehingga di jalan umum itu ada beberapa orang lewat. Orang kebetulan lewat, maka kemudian ada beberapa yang memberikan kode, sehingga memang ada orang-orang, anak-anak lain yang terlibat sehingga total mencapai 12," tutupnya.